Zaman Pendudukan Jepang Zaman Kemerdekaan

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008. USU Repository © 2009 Teluk Dalam dan Onderafdeeling Nias Utara dengan Ibukota Gunungsitoli yang masing-masing dipimpin oleh seorang Controleur atau Gezeghebber. Dibawah Onderafdeeling terdapat lagi satu tingkat pemerintahan yang disebut Distrik dan Onderdistrik yang masing-masing dipimpin oleh seorang Demang dan Asisten Demang. Batas antara masing-masing wilayah tersebut tidak ditentukan secara tegas. Onderafdeeling Nord Nias terbagi atas satu distrik, yaitu Distrik Gunungsitoli dan empat Onderdistrik, yaitu Onderdistrik Idano Gawo, Onderdistrik Hiliguigui, Onderdistrik Lahewa, dan Onderdistrik Lahagu. Sedangkan Onderdistrik Zuid Nias terbagi atas satu distrik yaitu Distrik Teluk Dalam, dan dua onderdistrik, yaitu Onderdistrik Balaekha, dan Onderdistrik Lolowau. Pada bulan Desember 1928 Pulau-Pulau Batu yang sebelumnya masuk dalam Residentie Sumatera Barat dengan status Onderafdeeling dimasukan kedalam wilayah Afdeeling Nias. Sehingga sejak tahun 1928 Afdeeling Nias resmi terdiri atas tiga Onderafdeeling yakni Onderafdeeling Nord Nias, Ondeafdeeling Zuid Nias, dan Onderafdeeling Der Batu Einlanden. Tingkat Pemerintahan yang paling rendah di Nias dikenal dengan istilah Banua kampung yang dipimpin oleh seorang Salawa Nias Utara dan si Ulu Nias Selatan.

3.1.2 Zaman Pendudukan Jepang

Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008. USU Repository © 2009 Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1942 pembagian Wilayah Pemerintahan di Daerah Nias tidak mengalami perubahan atau sama seperti pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Kecuali Onderafdeeling dihilangkan dan ada perubahan nama untuk : a. Afdeeling diganti menjadi Gunsu Sibu yang dipimpin oleh seorang Setyotyo b. Distrik diganti menjadi Gun yang dipimpin oleh seorang Guntyo c. Onderdistrik diganti menjadi Fuku Gu yang dipimpin oleh seorang Fuku Guntyo Mengenai pengaturan Pemerintahan, juga didasarkan pada UU No. 1 Tahun 1942 yang mengatakan bahwa semua Badan Pemerintahan dan kekuasaannya, Hukum dan Undang-Undang dari Pemerintahan Hindia Belanda untuk sementara diakui sah sepanjang tidak bertentangan dengan aturan Pemerintahan Militer Jepang.

3.1.3 Zaman Kemerdekaan

Pada tahun-tahun pertama zaman kemerdekaan pembagian wilayah pemerintahan di Daerah Nias tidak mengalami perubahan, yang berubah hanya nama wilayah dan nama pempinannya sebagai berikut : a. Nias Gunsu Sibu diganti menjadi Pemerintahan Nias yang dipimpin oleh Kepala Luhak. Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008. USU Repository © 2009 b. Gun diganti menjadi Urung yang dipimpin oleh seorang Asisten Kepala Urung Demang. c. Fuku Gun diganti menjadi Urung Kecil yang dipinmpin oleh Kepala Urung Kecil Asisten Demang. Sesuai dengan distrik dan onderdistrik pada zaman Belanda, pembagian nama tetap berlaku pada zaman jepang, maka pada awal kemerdekaan terdapat sembilan kecamatan. Hanya saja di antara kecamatan itu terdapat tiga kecamatan yang mengalami perubahan nama dan lokasi ibu kota yaitu : 1. Onderdistrik Hiliguigui menjadi Kecamatan Tuhemberua dengan ibu kota Tuhemberua. 2. Onderdistrik Lahagu menjadi Kecamatan Mandrehe dengan ibu kota Mandrehe. 3. Onderdistrik Balaekha menjadi Kecamatan Lahusa dengan ibu kota Lahusa. Pada tahun 1946 Daerah Nias berubah dari pemerintahan Nias menjadi Kabupaten Nias dengan pimpinan seorang Bupati. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan pemekaran wilayah, berikut ini diuraikan nama-nama Kecamatan yang baru dibentuk pada zaman kemerdekaan. Pada tahun 1953 dibentuk tiga kecamatan yaitu : 1. Kecamatan Gido yang wilayahnya sebagian diambil dari wilayah Kecamatan Gunungsitoli dan sebagian diambil dari Kecamatan Idanogawo, dengan ibu kota Lahemo. 2. Kecamatan Gomo yang wilayahnya sebagian diambil dari Kecamatan Idanogawo dan sebagian dari wilayah Kecamatan Lahusa dengan ibu kota Gomo. Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008. USU Repository © 2009 3. Kecamatan Alasa yang wilayahnya sebagian diambil dari kecamatn Lahewa sebagian dari wilayah Kecamatan Tuhemberua dan sebagian dari Kecamatan Mandrehe dengan ibu kota Ombolata. Pada tahun 1956 dibentuk lagi satu Kecamatan yang baru yaitu Kecamatan Sirombu yang wilayahnya sebagian dari wilayah Kecamatan Mandrehe dan sebagian dari Kecamatan Lolowa’u. Berdasarkan PP No. 35 tahun 1992 dibentuk lagi dua Kecamatan baru, yaitu Kecamatan Lolofitumoi yang wilayahnya sebagian dari Kecamatan Gido dan Kecamatan Mandrehe, dan Kecamatan Hiliduho. PP No. 01 tahun 1996 tanggal 03 Januari 1996 membuka peluang untuk terbentuknya dua Kecamatan baru yaitu Kecamatan Amandraya yang wilayahnya sebagian dari Kecamatan Teluk Dalam dan Kecamatan Lahusa, kemudian Kecamatan Lolomatua yang wilayahnya sebagian dari Kecamatan Lolowa’u. Terakhir dengan berlakunya UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dengan mempedomani KEPMENDAGRI No. 04 tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Kecamatan, maka melalui PERDA Kabupaten Nias No. 06 tahun 2000 tanggal 24 November 2000 tentang pembentukan lima Kecamatan di Kabupaten Nias. Lima Kecamatan pembantu yang masih tersisa selama ini akhirnya ditetapkan menjadi kecamatan yang defenitif masing-masing : a. Kecamatan Hibala yang wilayahnya berasal dari Kecamatan Pulau-Pulau Batu. b. Kecamatan Bawolato yang wilayahnya berasal dari Kecamatan Idanogawo. c. Kecamatan Namohalu Esiwa, wilayahnya sebagian dari Kecamatan Alasa dan Kecamatan Tuhemberua. Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008. USU Repository © 2009 d. Kecamatan Lotu yang wilayahnya sebagian dari Kecamatan Tuhemberua dan Kecamatan Lahewa. e. Kecamatan Afulu yang wilayahnya sebagian dari Kecamatan Lahewa dan Kecamatan Alasa. Berdasarkan UU NO. 07 tahun 1956 Kabupaten Nias ditetapkan sebagai daerah otonom yang disebut Daerah Swatantra Kabupaten Daerah Tingkat II Nias, yang dipimpin oleh Bupati Kepala Daerah. Disamping Bupati Kepala Daerah, dibentuk Dewan Pemerintahan Daerah yang dipilih dari anggota DPRD. Secara singkat dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan pemerintahan di Kabupaten Nias, mengikuti perubahan-perubahan tentang pemerintahan di daerah yang berlaku secara Nasional. DesaKelurahan sebagai tingkat Pemerintahan yang paling bawah di Kabupaten Nias terdapat sebanyak 657 desa. DesaKelurahan tersebut dibentuk karena persekutuan masyarakat menurut hukum setempat yang dahulunya masing-masing berdiri sendiri-sendiri tanpa ada tingkat pemerintahan yang lebih tinggi yang mencakup beberapa atau keseluruhan DesaKelurahan itu. Sejak awal kemerdekaan sampai tahun 1967 terdapat satu tingkat pemerintahan lagi di antara Kecamatan dengan DesaKelurahan yang disebut “ORI” yang meliputi beberapa desa. Memang ORI ini sejak dahulu telah ada yang dibentuk karena perserikatan beberapa Desa yang menyangkut pesta, sedang masalah-masalah pemerintahan Desa langsung diatur oleh masing-masing Desa. ORI sebagai salah satu tingkat pemerintahan di Daerah tingkat Kartika Krisnawati Halawa : Peramalan Produk Domestik Regional Bruto PDRB Di Kabupaten Nias Tahun 2009 - 2011 Berdasarkan Data Tahun 2000 – 2006, 2008. USU Repository © 2009 II Nias dihapuskan pada tahun 1965 dengan surat keputusan Gubernur tanggal 26 Juli 1965 No. 222VGSU dengan tidak menyebutkan alasan-alasan yang jelas. Selanjutnya berdasarkan keputusan DPRD Kabupaten Nias No. 02KPTS2000 tanggal 01 Mei 2000 tentang persetujuan pemekaran Kabupaten Nias menjadi dua Kabupaten, keputusan DPRD Propinsi Sumatera Utara No. 19K2002 tanggal 25 Agustus 2002, Undang-undang Republik Indonesia tahun 2002 tanggal 25 Februari 2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias selatan, Kabupaten Pakpak Barat dan Kabupaten Humbang Hasundutan, dan lembaran Negara Republik Indonesia No. 29 tahun 2002 tanggal 28 Juli 2003, maka Kabupaten Nias resmi dimekarkan menjadi dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan.

3.1 Kondisi Wilayah