UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5
Kode Semik makna konotatif
Pada sampul edisi 1 September 2008, Barack Obama merupakan seorang calon Presiden Amerika melawan John McCain. Dia terlihat percaya diri,
tenang dan mempunyai visi yang jelas. Majalah TIME menaikkan isu bahwa Obama merupakan Tokoh
The Democrats yang memainkan politik balas jasa kepada Partai Demokrat yang telah mengusungnya. TIME menunjukkan wajah asli
Barack Obama yang seolah ‘keluar’ dari dalam kegelapan dan muncul ke permukaan, yaitu The Democrats.
Sorot matanya yang misterius menambah kesan mendalam terhadap sampul tersebut, menguatkan pesan TIME terhadap headline yang
mereka tulis. Begitupun dengan warna putih murni pada identitas majalah TIME menunjukkan bahwa TIME telah yakin dan memiliki kejelasan
terhadap headline yang mereka angkat. Barack Obama merupakan calon Presiden keturunan Afrika-
Amerika yang telah menunjukkan wajah aslinya, seorang tokoh dan wakil Partai Demokrat yang bermain politik balas jasa dan dibayangi-bayangi
oleh kaum kulit putih atau kelompok-kelompok yang memiliki kepentingan.
IV.2 Hasil dan Pembahasan
Setelah analisis data di atas, sampul edisi 27 Oktober 2014 dan 1 September 2008 memiliki makna dan penjelasan yang hampir sepenuhnya sama.
Makna yang disampaikan adalah tentang seorang pemimpin yang tidak berdiri di atas kakinya sendiri, pemimpin yang ditunggangi oleh kelompok yang
mempunyai kepentingan. Pada sampul edisi 27 Oktober 2014, Jokowi digambarkan sebagai tokoh
harapan Demokrasi yang baru, untuk Indonesia juga untuk dunia. Namun, Jokowi masih tergolong ‘muda’ serta masih ‘anak bawang,’ juga Jokowi dianggap tidak
sepenuhnya berdiri di atas kakinya sendiri.
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada sampul edisi 1 September 2008, Barack Obama digambarkan sebagai calon Presiden keturunan Afrika-Amerika dan wakil Partai Demokrat yang telah
menunjukkan ‘aslinya.’ Obama juga digambarkan bermain politik balas jasa dan dibayangi-bayangi oleh kaum kulit putih atau kelompok-kelompok yang memiliki
kepentingan. Dalam BAB II telah dijelaskan tentang teori hierarki media yang meliputi
ideological level, extramedia level, organization level, media routines level dan individual level. Tingkatan-tingkatan tersebut juga mempengaruhi pemberitaan
pada majalah TIME, termasuk pula sampulnya. Konstruksi sampul majalah tersebut dipengaruhi oleh tingkatan-tingkatan
yang dijelaskan dalam teori hierarki media. Dalam individual level, desainer grafis dan fotografer sampul tersebut berperan. Namun peran mereka sejalan dengan
media routines level, pengaruh rutinintas dan keseharian media dalam pemberitaan. Pembaca yang menjadi target juga berpengaruh, dan kebijakan dari
media itu sendiri untuk memilih mana yang akan jadi berita dan tidak, yang diputuskan melalui rapat redaksi. Segala sesuatu yang sudah ditampilkan oleh
media menjadi tanggung jawab media tersebut. Desainer grafis dan fotografer sampul tersebut merupakan bagian dari media itu sendiri, atau setidaknya karya
mereka dipakai dan menjadi tanggung jawab media. Organization level dan Extramedia level juga mempengaruhi, namun
dalam analisis data semiologi di atas tidak terlihat. Penelitian ini lebih menekankan kepada analisis semiotika yang kemudian hasilnya akan digunakan
untuk menganalisis konstruksi media massa, bukan malah sebaliknya. Ideological level mencakup budaya yang sudah mengakar di dalam diri
desainer sampul, fotografer dan orang-orang yang terlibat dalam pembuatan sampul tersebut media routines level. Budaya dan ideologi negara tempat media
tersebut berasal, dalam hal ini adalah budaya dan ideologi Amerika Serikat. Pemaknaan terhadap masalah ini hanya sampai pada batas yang dimungkinkan
oleh faktor supra-individual peneliti.
Universitas Sumatera Utara
73
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan