penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan sistematika penelitian.
Bab 2 berisi tentang Kajian Teori yang menguraikan tentang Pengertian Analisis Wacana secara umum, Teori Analisis Wacana Teun A.
Van Dijk, Ihsan dalam Islam, Macam-macam Media Dakwah, dan Buku sebagai Media Komunikasi dan Dakwah.
Bab 3 membahas Gambaran Umum yang menguraikan tentang Biografi Ary Ginanjar Agustian; Riwayat Hidup Ary Ginanjar Agustian,
Sejarah ESQ Leadership Center, visi dan misi ESQ, ESQ sebagai solusi, karya-karyanya yang berupa buku metode training, pengharggaan yang
diterima. Bab 4 Pembahasan dan Analisis Data. Pada bab ini terdiri
pembahasan analisis wacana Ihsan dalam b uku “Rahasia Sukses
Membangun Kecerdasan Emosi Spiritual ESQ: Emotional Spiritual Quotient
” Jilid 1. Bab 5 kesimpulan dan saran akan menjadi butir-butir pada bab
kelima sebagai penutup pada skripsi ini.
13
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Analisis Wacana
1. Pengetian Analisis Wacana
Kata wacana banyak digunakan oleh berbagai bidang ilmu pengetahuan mulai dari ilmu bahasa, psikologi, sosiologi, politik,
komunikasi, sastra, dan sebagaimanya. Namun demikian, secara spesifik, pengertian, definisi, dan batasan istilah wacana sangat
beragam. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan lingkup dan disiplin ilmu yang memakai istilah wacana tersebut.
1
Secara etimologi istilah wacana dipakai sebagai terjemahan dari perkataan bahasa Inggris discourse, dalam salah satu kamus bahasa
Inggris terkemuka, mengenai wacana atau discourse ini kita dapat mengetahui beberapa keterangan. Kata discourse berasal dari bahasa
Latin discursus, dis: dari, dalam arah yang berbeda dan currere: lari, sehingga berarti lari kian kemari. Salah satunya adalah komunikasi
pikiran dengan kata-kata, ekspresi ide-ide atau gagasan-gagasan; konversasi atau percakapan.
2
Dalam entri kamus linguistik, wacana didefinisikan sebagai “...satuan bahasa terlengkap; dalam hirarki gramatikal merupakan
satuan gramatikal tertinggi atau terbesar. Wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh novel, buku, seri ensiklopedia, dsb,
1
Aris Badara, Analisis Wcana: Teori, Metode, dan Penerapannya pada Wacana Media, Jakarta: Kencana, 2012 h. 16
2
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, Cet Ke-3, h. 9
paragraf, kalimat atau kata yang membawa amanat yang lengkap... ”
3
Sedangkan “...pengertian analisis wacana secara konseptual adalah
merujuk kepada upaya mengkaji pengaturan bahasa atas kalimat. Mengkaji satuan kebahasaan yang lebih luas. Analisis wacana adalah
studi tentang struktur pesan dalam komunikasi. ..”
4
Berikut ini beberapa pengertian wacana dari para pakar komunikasi. Menurut Dedy Mulyana
, “...secara etimologis wacana berasal dari bahasa sansekerta wac atau wak atau vak yang memiliki arti
„berkata’, „berucap’. Kemudian kata tersebut mengalami perubahan menjadi wacana. Kata ana yang berada di belakang adalah bentuk
sufiks akhiran yang bermakna „membendakan’ nominalisasi. Dengan demikian, kata wacana dapat dapat diartikan sebagai perkataan
atau tuturan. ..”
5
Alex Sobur merangkum pengertian wacana dari berbagai pendapat, ia memandang wacana sebagai
“...rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal subyek yang
disajikan secara teratur, sistematis, dalam suatu kesatuan yang koheren, dibentuk oleh unsur segmental maupun nonsegmental bahasa.
..”
6
“Analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis isi selain analisis isi kuantitatif yang dominan dan banyak dipakai.
Kalau analisis isi kuantitatif lebih menekankan pada pertanyaan apa what, analisis wacana lebih melihat pada bagaimana how
dari pesan atau teks komunikasi. Lewat analisis wacana kita bukan
3
Herudjati Purwoko, Discourse Analysis, Jakarta: Indeks, 2008 Cet ke-1, h. 4
4
Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Wacana, Bandung: Angkasa, 1993, h. 24
5
Dedy
Mulyana, kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-prinsip Analisis Wacana Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005, h. 3
6
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, Cet Ke-3, h. 11