Konteks Sosial Pengetian Analisis Wacana
Islam menggambarkan perilaku seorang muslim, iman berkaitan dengan kepercayaan dan akidahnya, dan Ihsan mengacu pada keadaaan
hati yang menentukan apakah keislaman dan keimanan seseorang itu akan membuahkan hasil di kehidupan ini dan kehidupan akhirat atau tidak.
Inilah yang dimaksudkan dalam hadits riwayat Bukhari: “Sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal daging; apabila ia baik, baiklah seluruh
tubuh dan apabila ia rusak, rusaklah seluruh tubuh. Itulah hati.” “Ihsan adalah ikhlas dan penuh perhatian. Artinya, sepenuhnya
ikhlas untuk beribadah hanya kepada Allah dengan penuh perhatian sehingga seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika tidak melihatnya, maka
ingatlah bahwa Allah senantiasa melihatmu dan mengetahui apapun yang ada pada dirimu.
”
16
Ihsan merupakan rukun agama yang ketiga, yakni melaksanakan ibadah dalam bentuknya yang diperintahkan Allah, antara lain khusyuk,
runduk, ikhlas, dan menghadirkan kalbu. Yang juga tercakup di dalam Ihsan adalah menghadirkan keagungan dan kebesaran Allah, merasa
dilihat oleh Allah, baik ketika diam maupun bergerak. Seorang hamba harus selalu merasa diawasi oleh Tuhannya dalam semua perbuatannya
dan mengetahui bahwa Dia memperhatikan dan melihat semua perbuatannya. Dalam hal ini Ihsan juga dikatakan sebagai pengetahuan
tentang hal-hal yang diwajibkan kepada hamba dari sudut batinnya, dalam bentuk akhlak dan kalbu, yang kemudian disebut tasawuf. Ia mencakup
tiga bidang masalah, yaitu menghindar dari dunia kebendaan, kembali ke
16
Dr. Musthafa Dieb Al-Bugha, Al-Wafi Menyelami Makna 40 Hadits Rasulullah, Jakarta: Al-Itisom, 2013, h.11
duania keabadian darul khulud, dan bersiap menghadapi kematian sebelum terjadi.
17
Menurut kamus bahasa Arab, kata Ihsan dan kata-kata bentuknya memiliki beberapa makna, diantaranya:
18
Hasuna: “Menjadi atau tampak sempurna, indah, bagus”, Ihsanan: “Berbuat secara sempurna”,
Ahsana: “Ia melakukan suatu kebaikan yang besar”, Ihsan: “Kebaikan”,
Husna: “hadiah” atau “balasan baik” Hasan: “sempurna, indah, bagus”, dan
Hisanun: “sesuatu yang indah sempurna” “Menjadi indah” dalam makna yang pertama berarti menghiasi diri
dengan sifat-sifat baik, dan memperelok diri secara batin dan lahir. Apabila dipergunakan sebagai kata sifat, kata ini berarti kebaikan sebagai
suatu ciri atau sikap batin dan juga kesabaran atau ketenangan. Dalam kata pengantar buku ESQ Power HS. Habib Adnan
mengatakan bahwa Ihsan berarti berbuat kebajikan dengan cara yang sebaik-baiknya. Ihsan memiliki tujuan agar manusia dalam bekerja dan
berkarya senantiasa meningkatkan kualitasnya. Kualitas yang tinggi atau baik tersebut, tidak hanya terkait dalam aktivitas kehidupan duniawi,
namun juga menyangkut aktivitas kehidupan ukhrawi, karena memang
17
Habib Zain bin Ibrahim bin Sumaith, Mengenal Mudah Rukun Islam Rukun Iman Rukun Ihsan Secara Terpadu, Bandung: Al Bayan, 1998, h.121
18
Syekh Muhammad Hisyam Kabbani, Tasawuf dan Ihsan, Jakarta: Serambi Ilmu, h.39