Konteks Sosial TEMUAN DAN ANALISIS DATA

kehidupan masyarakat akan terjadi. Hal ini secara nyata tercermin dalam bentuk hilangnya Iman, juga hancurnya daya tarik spiritual.

C. Kognisi Sosisal

Pada analisis kognisi sosial difokuskan bagaimana sebuah teks diproduksi, dipahami dan ditafsirkan. Dalam buku analisis wacana karangan Eriyanto dijelaskan bahwa pendekatan kognisi sosial didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa, atau lebih tepatnya proses kesadaran mental dari pemakai bahasa. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu penelitian atas representasi kognisi dan strategi wartawan dalam memproduksi suatu berita. Pada penulisan buku “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi Spiritual ESQ: Emotional Spiritual Quotient ” Jilid 1 penulis lebih banyak menjelaskan tentang apa yang ia temukan selama pencarian makna akan kehidupan yang sesungguhnya serta suasana perasaan dan pikiran penulis kala itu, hingga akhirnya ia bertemu dengan seorang ulama HS. Habib Adnan yang mengajarkannya ilmu alquran dan hadis. Ia juga banyak belajar dari referensi Barat yang membahas tentang pembangunan karakter modern, nilai-nilai intelektual, dan emosional, namun ia merasa semua itu belum cukup karena tidak adanya nilai-nilai yang dapat menyempurnakannya. Entah apa yang terjadi saat dimana ia mengalami kegelisahan dalam proses panjang pencariaannya tersebut, ia merasakan pikiran yang berkecamuk dan dorongan yang kuat untuk menulis, hingga akhirnya ia pun mulai menuliskan apa yang ia alami sedikit demi sedikit. Dalam tulisan tersebut ia berusaha mengaitkan intelektualitas, mentalitas, dan nilai spiritualitas. Saat itu ia juga melakukan studi literatur, membaca berbagai buku dari leadership, bisnis, motivasi, juga mengkaji quran setiap hari. Saat menulis itulah perjalanan percarian akan makna hidupnya semakin intens dan fokus. Di dalam tulisan tersebut, secara alami terjadi penggabungan antara pengalaman hidup, data, dan referensi baik berdasarkan ilmu modern, psikologi maupun nilai-nilai quran. Dalam perjalanan pencarian itulah ia berjumpa dengan seorang ulama bijak dan hafidz quran bernama HS. Habib Adnan, beliau menuntunnya dengan ilmu Alquran. Akhirnya jawaban atas pencarian spiritual ia dapatkan ketika tulisannya selesai. Dengan proses menulis tersebut, ia menemukan bahwa sesungguhnya perjalanan panjang yang ia alami adalah sebuah perjalanan tentang pencarian jati diri, serta proses pembentukan dan pendidikan seorang manusia. Ternyata, membangun manusia tidak cukup hanya dengan memepergunakan akal semata, namun dibutuhkan mentalitas dan kemampuan humanitas. Meski kedua hal tersebut cukup membuat orang sukses dalam ukuran materi dan sosial, ternyata manusia masih membutuhkan satu dimensi lain yaitu spoiritulitas yang mampu menjawab tentang makna tertinggi kehidupan. Penulis juga mempelajari kisah-kisah di dalam quran dan sejarah peradaban, ia melihat bahwa sesungguhnya pencarian itu juga dicontohkan oleh tiga Nabi besar dunia. Para Nabi yang merupakan hamba pilihan Allah, juga menjalani proses pencarian sebelum mendapatkan wahyu. Proses pencarian itu dialami oleh Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, dan Nabi Muhammad SAW. Menurutnya inilah perintah Tuhan agar manusia mencari dan menyadari siapa dirinya dan dari aman ia berasal. Inilah makna kehidupan yang sesungguhnya, sebagaimana diterangkan di dalam Alquran:                          Artinya: Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Surah Al-Alaq: 1-5 5 5 Terjemah ayat ini diambil dari sofware Quran In Word karya Mohammad Taufiq 81

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Setelah dilakukan telaah dan analisis terhadap teks dalam buku “Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ: Emotional Spiritual Quotient ” Jilid 1 khususnya pada bagian satu yang membahas tentang nilai-nilai Ihsan, yaitu Zero Mind Process Proses Pembersihan Hati dan Pikiran. Dengan itu, maka peneliti menyimpulkan penilitian ini sebagai berikut: 1. Kontruksi wacana Ihsan pada teks dalam buku ini menjangkau jangkauan yang sangat luas, bukan hanya sekedar pada lingkup agama dan sosial saja yang sudah banyak dikaji dan dikembangkan oleh para pendahulunya, yakni para ahli, ulama, tokoh, dan akademisi melainkan juga pada lingkup psikologi, ekonomi, manajemen, dan bisnis. Hal ini terlihat pada beberapa contoh kisah yang ditampilkan dalam buku ini yang kesemuanya itu bertujuan pada pembentukan karakter dan pembangunan SDM yang kokoh dengan berlandaskan pokok-pokok ajaran Islam khususnya. Dilihat dari konteks sosial, peneliti berpendapat bahwasanya teks-teks dalam buku ini ditulis untuk menambah pemahaman tentang nilai-nilai Ihsan secara luas dan untuk berbagi bersama dengan masyarakat luas dari apa yang ia alami selama proses pencarian jati diri dan makna kehidupan. Besar harapan dari penulis semoga pemikirannya ini bisa memberikan sumbangsih bagi perbaikan moral bangsa secara menyeluruh. Sedangkan dari kognisi sosial penulis, yakni semuanya menunjukkan niatan yang tulus dan