Pengertian Ihsan KAJIAN TEORITIS

duania keabadian darul khulud, dan bersiap menghadapi kematian sebelum terjadi. 17 Menurut kamus bahasa Arab, kata Ihsan dan kata-kata bentuknya memiliki beberapa makna, diantaranya: 18 Hasuna: “Menjadi atau tampak sempurna, indah, bagus”, Ihsanan: “Berbuat secara sempurna”, Ahsana: “Ia melakukan suatu kebaikan yang besar”, Ihsan: “Kebaikan”, Husna: “hadiah” atau “balasan baik” Hasan: “sempurna, indah, bagus”, dan Hisanun: “sesuatu yang indah sempurna” “Menjadi indah” dalam makna yang pertama berarti menghiasi diri dengan sifat-sifat baik, dan memperelok diri secara batin dan lahir. Apabila dipergunakan sebagai kata sifat, kata ini berarti kebaikan sebagai suatu ciri atau sikap batin dan juga kesabaran atau ketenangan. Dalam kata pengantar buku ESQ Power HS. Habib Adnan mengatakan bahwa Ihsan berarti berbuat kebajikan dengan cara yang sebaik-baiknya. Ihsan memiliki tujuan agar manusia dalam bekerja dan berkarya senantiasa meningkatkan kualitasnya. Kualitas yang tinggi atau baik tersebut, tidak hanya terkait dalam aktivitas kehidupan duniawi, namun juga menyangkut aktivitas kehidupan ukhrawi, karena memang 17 Habib Zain bin Ibrahim bin Sumaith, Mengenal Mudah Rukun Islam Rukun Iman Rukun Ihsan Secara Terpadu, Bandung: Al Bayan, 1998, h.121 18 Syekh Muhammad Hisyam Kabbani, Tasawuf dan Ihsan, Jakarta: Serambi Ilmu, h.39 Islam memandang dua kehidupan tersebut sebagai satu kesatuan dan sistem kerja yang terintegrasi. 19 Menurut Cak Nun, “Ihsan” itu kebaikan yang lahir murni dari nurani manusia: orang berbuat baik meskipun tidak disuruh, tidak diwajibkan, tidak diatur oleh hukum atau etika. 20 Kata Rasulullah setelah Iman itu Islam, kemudian Ihsan. Zakat itu Islam, maka kalau sodaqoh itu Ihsan. Sebab sodaqoh lahir dari nuranimu diri sendiri. Kalau Anda blusukan karena memang kebutuhanmu sendiri dan kebutuhan rakyatmu, dan itu murni tidak dibiayai APBD dan APBN maka itu Ihsan. Jadi Iman, Islam, Ihsan sangat jelas. 21 Ihsan berarti yang terbaik. Rasulullah menegaskan agar kita meneladani karakter Allah. Dan karakter tertinggi Allah diyakni adalah Ihsan. Di dalam Alquran surat Ar- Rahman ayat 60 : “Tidak ada balasan Ihsan kecuali Ihsan”. Kalau kita melakukan yang terbaik maka Allah pasti akan memberikan yang terbaik. Hal ini bukan hanya untuk orang muslim tapi untuk setiap manusia. Ketika Allah memberitakan mengenai kematangan kebaikan, kebenaran, dan keindahan di Alquran selalu memakai kata Ihsan. Semua yang sifatnya puncak kebaikan selalu Allah menggunakan kata Ihsan. Ihsan adalah transform dari Iman menjadi Islam 19 H. S. Habib Adnan, “Pengantar dari Guru dan Sahabat”, dalam Ary Ginanjar Agustian, ESQ Power: Sebuah Inner Journey Melalui Al-Ihsan, Jakarta: Penerbit Arga, 2003, h. xiii 20 Emha Aninun Nadjib, Allah 2014, artikel ini diakses pada 02 April 2015 di https:www.caknun.com2012allah-2014 21 Emha Aninun Nadjib, Allah 2014, artikel ini diakses pada 02 April 2015 di https:www.caknun.com2014membangun-karakter-ihsan-dengan-al-quran kemudian Ihsan. Gampangnya iman adalah benihnya, islam adalah pohon dan daun-daunnya, Ihsan adalah buahnya. 22 Ada beberapa bagian Ihsan, termasuk semua sifat baik seorang mukmin seperti takwa, warak, zuhud, khusyuk, khudu rendah hati, sabar, sidik benar, tawakkal, adab baik budi, tobat kembali ke jalan yang benar, in’abah berpaling kepada Allah, hilm lembut, rahmah kasih sayang, dermawan, tawaduk rendah hati, haya sederhana, syajaa berani, dan lain-lain. 23 Dengan demikian semakin jelaslah bahwa kedudukan Ihsan yang disebutkan dalam Alquran merupakan maqam yang sangat tinggi. Sebagaimana dikatakan oleh malaikat Jibril, dalam sebuah hadits terkenal riwayat Bukhari Muslim, Ihsan merupakan bagian hakiki dari agama. Ia menempatkannya sejajar dengan Islam Ketundukan dan Iman Keyakinan. Agama terdiri atas tiga hal, yaitu Islam, Iman, dan Ihsan, yang masing-masing memiliki definisinya sendiri, karena itu banyak ayat Alquran berbicara dengan Ihsan. 24

C. Macam-macam Media Dakwah

Media dakwah dapat digolongkan menjadi 5 golongan besar, yaitu: 1. Lisan: termasuk dalam bentuk ini ialah khutbah, pidato, ceramah, kuliah, diskusi, seminar, musyawarah, nasihat, ramah tamah, dalam anjang sana, obrolan secara bebas setiap ada kesempatan, yang kesemuanya dilakukan dengan lidah atau bersuara. 22 Emha Aninun Nadjib, Allah 2014, artikel ini diakses pada 02 April 2015 di https:www.caknun.com2014membangun-karakter-ihsan-dengan-al-quran 23 Syekh Muhammad Hisyam Kabbani, Tasawuf dan Ihsan, Jakarta: Serambi Ilmu, h.43 24 Syekh Muhammad Hisyam Kabbani, Tasawuf dan Ihsan, Jakarta: Serambi Ilmu, h.38 2. Tulisan media cetak: Dakwah yang dilakukan dengan perantara tulisan seperti: Buku-buku, majalah, surat kabar, buletin, risalah, kuliah-kuliah tertulis, pamflet, pengumuman-pengumuman tertulis, spanduk dan lain sebagainya. Da’i yang menguasai di bidang ini adalah da’i yang ahli dalam jurnalistik yakni keterampian mengarang dan menulis. 3. Lukisan: yakni gambar-gambar hasil seni lukis, seperti foto dan lain sebagainya, bentuk tertulis ini banyak menarik perhatian orang dan banyak dipakai untuk menggambar suatu maksud ajaran yang ingin disampaikan kepada orang lain, misalnya komik-komik bergambar yang dewasa ini sangat disenangi anak-anak 4. Media Audio Visual: yaitu cara penyampaian yang sekaligus merangsang penglihatan dan pendengaran, misalnya, televisi, televisi dapat menyajikan sebuah gambar maupun sebuah suara, televisi dapat menjangkau masyarakat luas, televisi dewasa ini amat digandrungi oleh masyarakat pada umumnya, di zaman yang global ini tanpa televisi dunia terasa hampa bagi penggemar informasi, dengan adanya televisi dunia terasa sempit, kita dapat melihat kutub utara dengan bantuan televisi tanpa harus pergi ke kutub utara dan melihat berbagai penjuru dunia melalui media televisi ini, efektifitas sebuah televisi untuk berdakwah pada zaman sekarang sangatlah tepat dikarenakan dapat menjangkau umat yang berada di mana saja. 5. Internet: Internet adalah sejenis media massa yang agak baru, di Indonesia internet baru dimanfaatkan pada tahun 1996. seseorang yang mempunyai komputer dapat tersambung dan berkomunikasi dengan jaringan computer lewat satelit. Penyiaran informasi melalui media internet tidak hanya oleh suatu lembaga yang bergerak dalam penyiaran informasi namun dapat dilakukan oleh perseorangan. Informasi yang dibuat seseorang dapat diketahui orang banyak sepanjang ia mempunyai jaringan. 6. Akhlak: Yaitu suatu cara penyampaian langsung ditunjukkan dalam bentuk perbuatan yang nyata seperti perbuatan-perbuatan yang terpuji. 25 Dilihat dari segi sifatnya media dakwah dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu: 1. Media Tradisional, yaitu berbagai macam seni dan pertunjukan yang secara tradisional dipentaskan di depan umum terutama sebagai hiburan yang memiliki sifat komunikatif seperti ludruk, wayang kulit, dan drama 2. Media Modern, yaitu media yang dihasilkan dari teknologi antara lain televisi, radio, pers dan lain-lain. 26

D. Buku Sebagai Media Komunikasi dan Dakwah

Secara istilah media merupakan jamak dari bahasa latin yaitu “median”, yang berarti alat perantara. Sedangkan secara istilah media berarti segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa media dakwah berarti 25 Hamzah Yaqub, Publisistik Islam Teknik Dakwah dan Leadership Bandung: CV Diponegoro, 1992, Cet ke- 1, h. 47-48 26 Adi Sasono, et. al. Solusi Islam Atas Problematika Umat, Ekonomi, Pendidikan dan Dakwah, Jakarta: Gema Insani Press, 1998, Cet ke-1, h. 154 segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. 27 Ali Aziz mengatakan “...Media dakwah adalah sarana atau perantara dalam menyampaikan pesan dakwah kepada khalayak. Media dakwah atau dalam bahasa arab dikenal dengan istilah wasilah dakwah, merupakan salah satu unsur dakwah di samping unsur lainnya seperti da’i, mad’u mitra dakwah, maddah materi, thariqoh metode dakwah, atsar efek. ..” 28 Beragam karya tulis, baik ilmiah, ilmiah populer, maupun fiktif seperti buku, novel, cerpen, dan cerber, biasanya digunakan orang untuk mengungkap pesan. Karya-karya tersebut merupakan salah satu perwujudan media yang efektif dalam berdakwah, terutama ketika dakwah ditujukan kepada mereka yang telah memiliki budaya baca melebihi budaya tutur. Sebagai seorang sastrawan, Hamka juga dikenal pandai memainkan keindahan bahasa yang dimilikinya untuk menyeru umat manusia menuju jalan Allah. Semuanya dilakukan melalui media tulis, yang tentu saja berbeda bila dibandingkan dengan media lainnya dalam berdakwah. 29 Apapun yang terjadi, buku memang telah mulai menjadi alternatif rujukan umat. Sehingga menjadikan buku sebagai sarana dakwah, taushiyah, maupun koreksi dan kritik terhadap sesama muslim, merupakan jalan yang layak untuk ditempuh. Asalkan semuanya berangkat dari niat 27 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983, h.163 28 M. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2004, Cet-1, h.121 29 Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Dakwah; Teori Pendekan, dan Aplikasi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2012, h. 36