Macam-macam Media Dakwah KAJIAN TEORITIS

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. 27 Ali Aziz mengatakan “...Media dakwah adalah sarana atau perantara dalam menyampaikan pesan dakwah kepada khalayak. Media dakwah atau dalam bahasa arab dikenal dengan istilah wasilah dakwah, merupakan salah satu unsur dakwah di samping unsur lainnya seperti da’i, mad’u mitra dakwah, maddah materi, thariqoh metode dakwah, atsar efek. ..” 28 Beragam karya tulis, baik ilmiah, ilmiah populer, maupun fiktif seperti buku, novel, cerpen, dan cerber, biasanya digunakan orang untuk mengungkap pesan. Karya-karya tersebut merupakan salah satu perwujudan media yang efektif dalam berdakwah, terutama ketika dakwah ditujukan kepada mereka yang telah memiliki budaya baca melebihi budaya tutur. Sebagai seorang sastrawan, Hamka juga dikenal pandai memainkan keindahan bahasa yang dimilikinya untuk menyeru umat manusia menuju jalan Allah. Semuanya dilakukan melalui media tulis, yang tentu saja berbeda bila dibandingkan dengan media lainnya dalam berdakwah. 29 Apapun yang terjadi, buku memang telah mulai menjadi alternatif rujukan umat. Sehingga menjadikan buku sebagai sarana dakwah, taushiyah, maupun koreksi dan kritik terhadap sesama muslim, merupakan jalan yang layak untuk ditempuh. Asalkan semuanya berangkat dari niat 27 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983, h.163 28 M. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2004, Cet-1, h.121 29 Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Dakwah; Teori Pendekan, dan Aplikasi, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2012, h. 36 yang mulia, dan untuk tujuan yang mulia pula, yaitu menuju pencerahan, menggapai kebenaran, dan tentu saja menghindarkan umat dari ”penyimpangan dan kesesatan” sebagai inti dakwah. 30 30 Badiatul Muchlisin Asti, Berdakwah dengan Menulis Buku, Bandung: Media Qalbu, 2004, Cet ke-1, h. 41-44 34 BAB III GAMBARAN UMUM ARY GINANJAR AGUSTIAN DAN BUKUNYA

A. Profil Ary Ginanjar Agustian

1. Riwayat Hidup Ary Ginanjar Agustian

Di balik keberhasilan ESQ yang fenomenal, tentulah berdiri seorang tokoh yang inovatif dan kreatif. Tokoh pencetus ide sekaligus pendiri ESQ Leadership Center adalah Ary Ginanjar Agustian. Ary Ginanjar Agustian adalah seorang profesional yang telah berkecimpung di dunia bisnis selama lebih dari 20 tahun. Seorang pengusaha muda yang tidak pernah mengenyam pendidikan formal mengenai keagamaan atau psikologi. Ia mendalami bidang keagamaan dengan mandiri melalui metode kemerdekaan berpikir. Melalui buku-buku yang dipelajari, perenungan serta pengalamannya tersebut Ary Ginanjar menulis sebuah buku yang sangat fenomenal “ESQ: Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi Spiritual”. Di dalam buku tersebut ia menyampaikan gagasan bahwa untuk mencapai keberhasilan, kecerdasan intelektual IQ saja tidak cukup. Diperlukan kecerdasan emosional EQ yang akan memberikan keterampilan dalam bersosialiasi dan berhubungan dengan orang lain, serta kecerdasan spiritual SQ yang akan memberikan jawaban atas eksistensi diri. Untuk menggabungkan ketiga kecerdasan tersebut, Ary Ginanjar merancang sebuah konsep yang disebutnya The ESQ Way 165, yaitu sebuah konsep pembangunan karakter yang komprehensif dan integratif berdasarkan satu nilai universal, enam prinsip pembanguan mental dan lima langkah aksi. 1 1 Artikel ini diakses pada Selasa, 31 Maret 2104 di http:www.esqway165.comabout-usfounder