Mode Poin ke Poin Mode Multipoin Fungsi-fungsi Jeda Time Out Functions Transparansi Data

112 Jika penerima menemui sebuah Kesalahan dalam pesan, ia akan merespon dengan NAK.

c. Mode Poin ke Poin

Dalam cara ini hanya terdapat dua stasiun, masing-masing selalu mengetahui dimana suatu pesan berasal. Keurutan transmisi lengkapnya adalah sebagai berikut: Urutan transmisi data pada mode Poin-ke-Poin Station 1 Station 2 SYN SYN Tiga kemungkinan respon:  Siap untuk menerima SYN SYN DLE 00  Tidak siap untuk menerima SYN SYN NAK  Coba lagi nanti SYN SYN NAK SYN SYN STX [data chars] ETX BCC Positif acknACK0 SYN SYN DLE 00 Station 1 menghentikan pertukaran SYN SYN EOT

d. Mode Multipoin

Pada cara ini terdapat satu stasiun primer dan satu atau lebih stasiun sekunder pada jalur yang sama. Seluruh pertukaran dimulai oleh stasiun primer sebagai salah satu dari dua jenis transaksi yang ada: Stasiun primer mengeluarkan sebuah pengecekan untuk menentukan jika stasiun sekunder mempunyai data untuk dikirim. Stasiun primer memilih sebuah stasiun sekunder untuk memindahkan data melalui stasiun itu. 113

e. Fungsi-fungsi Jeda Time Out Functions

Transmisi akan berhenti pada stasiun jika tidak terdapat respon dalam waktu tiga detik. Stasiun dengan jaringan yang dapat diganti sistem telepon normal akan memutuskan hubungan dengan sendirinya jika tidak terdapat aktivitas selama 20 detik. Pengirim yang menerima karakter lTD atau WAK menunggu selama dua detik sebelum mencoba kembali.

f. Transparansi Data

Sebagaimana protokol berdasarkan ASCII, BSC umumnya tidak dapat beroperasi secara transparan. Sehingga tidak dapat menangani data biner karena 7-bit bidang data mempunyai rentang batas dari 0 - 127. Data Biner atau heksadesimal memerlukan data dengan rentang 0 - 225 8 bits. BSC dapat dibuat mampu menangani data biner dengan menggunakan 8 data bitsehingga tidak ada parity bit dan mendahului setiap karakter kendali BSV dengan sebuah DLE. Sehingga ETX menjadi DLE ETX, begitu seterusnya. Dengan cara ini, keurutan karakter kontrol pada data biner tidak keliru diterjemahkan sebagai karakter kontrol BSC. Untuk menghindari kemungkinan masalah dengan sebuah DLE pada data biner, pengirim menyisipkan DLE tambahan kedalam data jika ia menemukan sebuah DLE. Hal ini dihilangkan oleh penerima sebelum mengoperkan data. Pengecekan Kesalahan menggunakan uji pengulangan kekosongan kerja Cyclic Redundancy Check CRC kode polinomial pada operasi transparan karena 8 bit tidak memungkinkan untuk melakukan penghitungan.

g. Keterbatasan BSC