62
d. Kesimpulan
Protocol Kable
Kecepatan Topologi
Ethernet Twisted Pair, axial,
10 Mbps Linear Bus, Star,
Fast Ethernet
Twisted Pair, Fiber 100 Mbps
Star Local
Talk Twisted Pair
23 Mbps Linear Bus or Star
Token Ring
Twisted Pair 4 Mbps - 16
Mbps Star-Wired Ring
FDDI Fiber
100 Mbps Dual ring
ATM Twisted Pair, Fiber
155-2488 Mbps Linear Bus, Star,
Tree
e. Prinsip Dasar Metode Akses Media
Untuk mengakses media transmisi diperlukan cara pengaturannya karena penggunaan bersama saluran komunikasi yang jumlahnya terbatas. Topologi
busstar merupakan topologi yang paling sukar dalam menentukan metode aksesnya
1 CSMA Carrier Sense Multiple Access
Protokol yang melihat adanya transmisi carrier disebut sebagai carrier sense protokol. Bilamana waktu perambatan propagasi antar workstation relatif lebih
lama dari waktu pengiriman transmisi sebuah paket, maka sebuah workstation harus menunggu cukup lama sebelum workstation yang ditujunya mengirimkan
kembali konfirmasinya. Selama selang waktu antara ini ada kemungkinan
63 workstation lain juga memgirimkan paketnya sehingga keduanya akan terganggu.
Kalau workstation yang berkepentingan dapat mengetahui adanya workstation lain telah melakukan transmisi maka collision tabrakan dapat dicegah. Collision hanya
terjadi bilamana dua workstation memancarkan secara bersamaan. Teknik Carrier Sense Multiple Access menggunakan cara memeriksa media transmisi terlebih
dahulu sebelum melakukan transmisi. Bila bebas ia dapat menyalurkan data, kalau tidak ia dapat menunggu sebentar lalu mencoba transmisi lagi. Workstation ini
kemudian menunggu konfirmasi untuk jangka waktu tertentu dengan memperhitungkan waktu propagasi bolak-balik. Konfirmasi ini juga melakukan
contention untuk mendapatkan kanal. Sistem ini efektif bilamana waktu transmisi jauh lebih besar dari waktu propagasi. Collision terjadi bilamana dua workstation
melakukan transmisi dalam waktu berdekatan kurang dari waktu propagasi. Kalau media transmisi tidak bebas maka dapat digunakan beberapa cara untuk
mengatur giliran transmisi:
Non Persistent Random
Kalau media sibuk, stasiun menunggu selama waktu tertentu misalnya berdasarkan perkiraan distribusi kemungkinan. Keuntungan kemungkinan
collision berkurang. Waktu transmisi kembali yang ditentukan secara acak ini mempunyai kerugian utama bahwa ada waktu yang terbuang, walaupun
saat tersebut ada stasiun lain yang ingin melakukan pengiriman.
Persistent
Saluran yang sibuk ditunggu sampai bebas dan segera dilakukan transmisi. Kalau terjadi collision ditandai dengan tidak adanya konfirmasi maka
prosedur harus diulang kembali setelah menunggu beberapa saat secara sembarang random. Kalau ada dua workstation atau lebih akan
mengirimkan data maka pasti terjadi collision , dan transmisi ulang akan berlangsung setelah collision ini disebut 1-persistent, karena saat saluran
bebas ia pasti mengirimkan frame. Waktu tunda propagasi sangat penting karena workstation kedua akan mengirimkan data segera setelah diketahui
64 saluran bebas. Besar kemungkinannya bahwa frame yang dikirim oleh
workstation lain belum tiba, sehingga dapat terjadi collision.
p-persistent
Kalau saluran bebas maka transmisi dilakukan dengan kemungkinan p dan setelah menunda selama satu unit waktu dengan kemungkinan 1p. Unit
waktu biasanya sama dengan waktu propagasi maksimum. Bilamana saluran sibuk maka harus ditunggu sampai bebas lalu disalurkan dengan
cara yang sama seperti pada saluran yang bebas. Besarnya p harus sedemikian rupa hingga untuk n workstation yang ingin
mengirimkan paketnya make np harus lebih kecil dari 1.Efektivitas CSMA tergantung dari metode persistence yang dipilih.
CSMACD Carrier Sense Multiple Access-Collision Detection Merupakan perbaikan dari CSMA. Pada CSMA bila terjadi tabrakan dua paket,
media tidak dapat dipakai selama transmisi kedua paket tersebut. Perbaikannya ialah workstation terus mendengarkan saluran selama transmisi. Kalau terjadi
collision maka transmisi paket dihentikan lalu diberikan sinyal yang memberitahu semua workstation bahwa terjadi kesalahan. Lalu diulang lagi setelah menunggu
beberapa saat.
2 Token-Passing
Jaringan TokenPassing menggunakan protokol dengan token yang panjangnya 24 bit dan berpola unik secara kontinu mengelilingi suatu kalang logika. Token
adalah pesan - yang memungkinkan akses yang bersirkulasi di sekitar cincin ring. Hanya satu workstation yang dapat memperoleh kendali atas token
pada satu waktu. Dalam hal ini tidak ada pengendali pusat dan semua workstation mempunyai status yang sama.
Workstation yang mempunyai data
.
untuk dikirimkan pertama kali harus memperoleh kendali atas token.
Akses ke token ditentukan oleh status dari sebuah bit yang berada pada ujung depan leading edge suatu token yang menunjukkan token dalam
65 keadaan sibuk atau bebas. Jika token tersebut dalam keadaan bebas,
workstation yang mempunyai data akan menangkap token tersebut, mengirimkannya ke jaringan, lengkap dengan alamat dari workstation
pengirim dan tujuan, dan menandai token tersebut dengan sibuk. Token akan meneruskan perjalanannya mengelilingi LAN. Data akan
dikirimkan dalam bentuk paket. Ukuran dari kalang tetap sehingga ada waktu tunda pengiriman yang tetap di sekeliling kalang. Kalang tersebut
dapat mendukung sejumlah, bit yang tetap pada satu waktu dan bit-bit ini disatukan ke dalam sejumlah paket. Workstation dapat mengirimkan
sebanyak mungkin token asalkan tidak melebihi waktu yang ditentukan. Selarna data tersebut berputar mengelilingi jaringan, alamat tujuan akan
dibaca oleh setiap workstation secara bergiliran sampai workstation tujuan mengenali alamat tersebut. Workstation tersebut akan mengkopi data dan,
mengembalikan paket tersebut masih dalam keadaan penuh ke jaringan. Jika paket tersebut telah berputar secara benar di dalam sebuah kalang
logika dan telah kembali ke workstation asal, data akan dihapus dari paket dan token akan bebas sebelum dilewatkan ke workstation berikutnya.
2.6 SISTEM OPERASI