Tipe dan Frame Format HDLC  Kerangka Frame

116

b. Tipe dan Frame Format HDLC  Kerangka Frame

Isi dari suatu kerangka disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah susunan data yang bermakna dalam komunikasi data, adapun susunan dari kerangka tersebut adalah sebagai berikut: Karakter bendera flag character adalah sebuah byte dengan nilai 01111110, hal ini digunakan untuk memastikan bahwa penerima selalu mengetahui bahwa karakter yang diterima adalah unik bukan hanya terdiri beberapa karakter yang tak bermakna, dan terdapat sebuah prosedur yang berfungsi untuk melakukan penyisipan nol. Hal ini membutuhkan pengirim untuk menyisipkan sebuah 0 setelah keurutan dari lima nilai 1pada teks, sehingga karakter bendera dapat tidak muncul dalam pesan teks serta penerima akan memindahkan nol yang disisipkan. Uji Keurutan Kerangka Frame Check Sequence FCS menggunakan metodologi CRC-CCITT, tidak termasuk enambelas nilail 1 yang ditambahkan pada ekor pesan sebelum penghitungan CRC dilakukan dan sisanya akan dibalikkan. Bidang alamat dapat berisi satu dari tiga jenis alamat untuk permintaan atau respon pesan untuk atau dari simpul sekunder, meliputi:  Alamat standar sekunder 117  Alamat kelompok untuk suatu kelompok simpul dari suatu jaringan  Alamat bagi semua simpul pada jaringan semua alamat berisi nilai 1 Ketika terdapat sejumlah besar jaringan sekunder, bidang alamat dapat diperluas lebih dari 8 bit dengan membuat sandi pada signifikan bit terkecil sebagai 1. Hal ini akan mengindikasikan bahwa terdapat byte lain yang mengikuti bidang alamat  Operasi Protokol Keurutan umum untuk operasi dari sebuah hubungan multidrop adalah sebagai berikut : 1 Simpul primer mengirim sebuah kerangka mode respon normal, dengan PF bit diatur pada 1, bersama dengan alamat dari simpul sekunder. 2 Simpul sekunder merespon dengan pengesahan tak bernomor dengan PF bit diatur pada 1. Jika simpul yang diterima tidak dapat menerima perintah pengaturansetup command, maka sebaliknya akan dikembalikan dalam bentuk mode kerangka pemutusan hubungan. 3 Data akan ditransfer dengan kerangka informasi. 4 Simpul primer mengirim kerangka tak bernomor berisi sebuah pemutusan hubungan pada bidang kontrol. 5 Simpul sekunder merespon dengan pengesahan tak bernomor Pendekatan yang sama digunakan pada hubungan poin ke poin menggunakan mode tak selaras seimbangasynchronous balanced mode, kecuali jika kedua simpul dapat mengawali pengaturansetting up dari suatu hubungan dan transfer dari kerangka informasi, dan penghapusan dari hubungan poin ke poin. Beberapa perbedaan berikut juga terjadi: Saat simpul sekunder mentransfer data, ia akan memindahkan data sebagai suatu keurutan kerangka informasi dengan PF bit diatur pada 1 pada kerangka akhir suatu keurutan. 118 Pada mode NRM, jika simpul sekunder tidak memiliki data lagi untuk ditransfer, ia akan merespon dengan kerangka „Penerima Tidak Siap‟ Receiver Not Ready dengan PF bit diatur pada 1.  Kontrol KesalahanKontrol Alur Pada pertukaran separuh rangkap dari kerangka informasi, kontrol Kesalahan diartikan sebagai hasil dari keurutan nomor. Di akhir setiap proses ia akan menjaga suatu transmisi keurutan nomor dan suatu penerimaan keurutan nomor. Saat sebuah simpul berhasil menerima satu kerangka, ia akan merespon dengan rangka pengawasan berisi sebuah indikasi Penerima Siap Receiver Ready RR dan menerima suatu keurutan nomor, yang akan mengesahkan semua kerangka sebelumnya. Jika simpul penerima merespon dengan rangka pengesahan negatif, pengirim harus memindahkan semua kerangka dari keurutan nomor yang diterima dalam rangka REF. Hal ini terjadi saat penerima mendeteksi sebuah kerangka yang tidak sesuai keurutan. Juga memungkinkan untuk menggunakan transmisi ulangre-transmisi selektif. Pada kasus ini, penerima akan mengembalikan sebuah kerangka seleksi penolakan berisi hanya keurutan nomor dari kerangka yang hilang. Pendekatan yang sedikit lebih kompleks dibutuhkan untuk sebuah hubungan dari poin ke poin menggunakan mode tak selaras seimbangasynchronous balanced mode dengan operasi rangkap penuh, di mana kerangka informasi dikirimkan pada dua arah pada waktu yang bersamaan. Filosofi yang sama digunakan pada operasi separuh rangkap kecuali bahwa pengujian untuk keurutan yang benar dari nomor kerangka harus dipelihara pada kedua sisi akhir dari hubungan.Kontrol alur beroperasi dengan prinsip bahwa nomor maksimal dari kerangka informasi yang menunggu pengesahan pada suatu waktu adalah tujuh. Jika tujuh pengesahan masih belum diselesaikan, simpul transmisi akan menunda transmisitransmisi sampai pengesahan diterima. Hal ini dapat dikarenakan sebuah kerangka pengawasan „Penerima Siap‟, atau piggybacked pada sebuah kerangka informasi dikembalikan dari penerima. 119 Jika keurutan nomor pada kedua akhiran suatu hubungan menjadi SO tidak sesuai keurutan dimana nomor kerangka yang menunggu pengesahan melebihi tujuh, simpul sekunder memindahkan sebuah kerangka penolakan atau perintah kerangka penolakan pada simpul primer. Simpul primer kemudian membentuk hubungan lagi, dan dengan pengesahan dari simpul sekunder, kedua sisi mengulang semua keurutan nomor dan memulai transfer dari kerangka informasi. Merupakan hal yang memungkinkan bagi penerima untuk menjalankan ruang cadangan untuk menyimpan pesan. Saat hal ini terjadi, akan dipindahkan kerangka pengawasan „Penerima Tak Siap „Receiver Not Ready RNR pada simpul primer untuk memerintahkan penghentian transmisitransmisi kerangka informasi lebih lanjut.

c. Protokol Transfer File