Pencegahan terhadap PENCEGAHAN HAMA

417 kulit ikan. Oleh karena itu, pemberian bahan ini harus dilakukan berulang-ulang untuk menghilang- kan white spot secara menyeluruh dari wadah pemeliharaan. Perlu diperhatikan bahwa spesies ikan tertentu, khususnya yang tidak bersisik, seperti lele, diketahui sangat tidak toleran terhadap produk-produk anti white spot, oleh karena itu, perhatikan cara pemberian obat-obatan tersebut pada kemasannya dengan baik Perlakuan perendaman dengan garam dalam jangka panjang selama 7 hari pada dosis 2ppt part per thousand diketahui dapat menghilangkan white spot. Perlakuan ini hanya dapat dilakukan pada ikan-ikan yang tahan terhadap garam. Wadah dapat dibersihkan dari white spot dengan cara memindahkan seluruh ikan dari wadah tersebut. Pada lingkungan tanpa ikan sebagai inang, fase berenang dari whte spot akan mati dengan sendirinya. Pada wadah pemeliharaan ikan dengan suhu diatas 21°C, akan terbebas dari white spot setelah dibiarkan selama 4 hari. Akan lebih aman lagi apabila wadah tersebut dibiarkan selama 7 hari. Semua peralatan budidaya juga akan terbebas dari white spot setelah dibiarkan selama 7 hari. Radiasi dengan sinar ultra violet dapat pula membantu mengurangi populasi white spot. Ikan yang lolos dari serangan white spot diketahui akan memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut. Kekebalan ini dapat bertahan selama beberapa minggu atau beberapa bulan. Meskipun demikian ketahanan ini dapat menurun apabila ikan yang bersangkutan mengalami stres atau terjangkit penyakit lain. Untuk mencegah agar tidak berjangkit penyakit bintik putih, air kolam harus sering diganti atau dialiri air baru yang segar dan jernih. Harus dijaga agar air buangan ini tidak menularkan kepada ikan di kolam- kolam lain. Pencegahan terhadap jamur Pencegahan jamur dapat dilakukan dengan cara menjaga kualitas air agar kondisinya tetap baik. Agar ikan tidak terluka, perlakuan hati-hati pada saat pemeliharaan ikan sangat perlu diperhatikan. Pencegahan terhadap bakteri Pada umumnya bibit penyakit, apalagi berupa bakteri yang sangat kecil dan sudah tersebar di semua perairan, sukar sekali diberantas sampai tuntas. Karena air merupakan media penular yang membawa bibit-bibit penyakit secara luas. Maka cara pencegahanlah yang harus dipahami benar-benar oleh petani ikan. Ikan akan terhindar dari wabah penyakit apabila ikan selalu dalam kondisi yang baik. Kondisi baik artinya, makanan cukup, keadaan lingkungan baik, bersih dari segala pencemaran, agar ikan-ikan 418 berdaya tahan tinggi untuk membentuk kekebalan alamiah terhadap berbagai penyakit.

8.3. GEJALA SERANGAN PENYAKIT

Berdasarkan tempat tumbuhnya penyakit di dalam tubuh ikan maka bagian tubuh ikan yang diserang penyakit dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : 1. Bagian luar tubuh ikan yaitu kulit, sirip, mata, hidung dan insang. Ikan yang terserang penyakit pada kulitnya akan terlihat lebih pucat dan berlendir. Ikan tersebut biasanya akan menggosok- gosokkan tubuhnya pada benda- benda yang ada di sekitarnya. Sedangkan serangan penyakit pada insang menyebabkan ikan sulit bernafas, tutup insang mengembang dan warna insang menjadi pucat. Pada lembaran insang sering terlihat bintik-bintik merah karena pendarahan kecil peradangan. 2. Bagian dalam tubuh ikan. Penyakit yang menyerang organ dalam sering mengakibatkan perut ikan membengkak dengan sisik yang berdiri. Sering pula dijumpai perut ikan menjadi kurus. Jika menyerang usus, biasanya akan mengakibatkan peradangan dan jika menyerang gelembung renang, ikan akan kehilangan keseimbangan pada saat berenang. Oleh karena itu ikan dikatakan sakit bila terjadi suatu kelainan baik secara anatomis maupun fisiologis. Secara anatomis terjadi kelainan bentuk bagian-bagian tubuh ikan seperti bagian badan, kepala, ekor, sirip dan perut. Secara fisiologis terjadi kelainan fungsi organ seperti; penglihatan, pernafasan, pencernaan, sirkulasi darah dan lain- lain. Gejala yang diperlihatkan dapat berupa kelainan perilaku atau penampakan kerusakan bagian tubuh ikan. Adapun ciri-ciri ikan sakit adalah sebagai berikut; 1. Behaviour perilaku ikan x Ikan sering berenang di permukaan air dan terlihat terengah-engah megap- megap. x Ikan sering menggosok- gosokan tubuhmya pada suatu permukaan benda. x Ikan tidak mau makan nafsu makan menurun. x Untuk jenis ikan yang sering berkelompok, maka ikan yang sakit akan memisahkan diri dan berenang secara pasif 2. Equilibriun Equibriun artinya keseim-bangan, ikan yang terserang penyakit keseimbangannya terganggu, maka ikan berenang oleng, dan loncat-loncat tidak teratur, bahkan menabrak dinding bak. 3. External lesion Adalah abnomalitas dari organ tubuh tertentu karena adamya serangan penyakit. External lesion pada ikan antara lain: x Discoloration Pada ikan sehat mempunyai warna tubuh normal sesuai dengan pigmen yang dimilikinya. Kelainan pada warna yang tidak sesuai 419 dengan pigmennya adalah suatu discoloration. Seperti warna gelap menjadi pucat dan lain-lain. x Produksi lendir Lendir pada ikan sakit akan berlebihan bahkan sampai menyelimuti tubuh ikan tergantung pada berat tidaknya tingkat infeksi. x Kerusakan organ luar Kelainan bentuk organ ini disebabkan oleh parasit tertentu yang menyebabkan kerusakan organ seperti pada kulit, sirip, insang dan lain- lain. Pada insang dapat menyebabkan insang terlihat pucat atau adanya bercak merah. 4. Faktor kondisi Pada ikan sehat mempunyai korelasi antara bobot M dan panjang L ikan yang seimbang yaitu dengan rumus sebagai berikut 100 M K = L 3 Dimana : M : berat ikan gr L : panjang ikan cm Ikan mempunyai nilai K yang berbeda-beda tergantung jenisnya bila nilai K berubah dari normal maka ikan dikatakan sakit. Pada ikan mas sehat K = 1,9 sedangkan yang sakit K = 1,6 ikan yang mempunyai K 1,4 ikan tidak dapat hidup lagi. Gejala penampakan kerusakan bagian tubuh ikan antara lain:

1. Dropsy

Dropsy merupakan gejala dari suatu penyakit bukan penyakit itu sendiri. Gejala dropsy ditandai dengan terjadinya pembengkakan pada rongga tubuh ikan. Pembengkakan tersebut sering menyebabkan sirip ikan berdiri sehingga penampakannya akan menyerupai buah pinus. Gambar 8.19. Dropsy pada Platty kiri dan Cupang kanan . Tampak sisik yang berdiri mengembang sehingga menyerupai bentuk buah pinus.