Ichthyophthirius multifiliis. Penyakit Ikan

407 dan mata pada berbagai jenis ikan baik ikan air tawar, payau dan laut. Parasit ini mempunyai panjang tubuh 0,1 – 1,0 mm dan dapat menyebabkan kerusakan kulit dan dapat menyebabkan kematian. Parasit ini berkembangbiak dengan cara membelah biner. Individu muda parasit ini memiliki diameter antara 30 – 50 ȝm dan individu dewasanya dapat mencapai ukuran diameter 50– 100 ȝm. Siklus hidupnya dimulai dari stadium dewasa atau stadium memakan tropozoit yang berkembang dalam kulit atau jaringan epitelium insang dari inang. Setelah fase makannya selesai, Ichthyophthirius multifiliis akan memecahkan epithelium dan keluar dari inangnya untuk membentuk kista. Larva-larva berkista tersebut akan menempel pada tumbuhan, batuan atau obyek lain yang ada di perairan. Kemudian membelah hingga sepuluh kali melalui pembelahan biner yang menghasilkan 100 – 2000 sel bulat berdiameter 18 – 22 ȝm. Sel-sel itu akan memanjang seperti cerutu berdiameter 10 X 40 ȝm dan mengeluarkan enzim hyaluronidase. Enzim tersebut digunakan untuk memecahkan kista sehingga tomit sel-sel muda yang dihasilkan dapat berenang bebas dan segera mendapatkan inang baru. Tomit- tomit itu motil dan bersifat infektif sampai berumur 4 hari dan akan mati jika dalam waktu 48 jam tidak segera menemukan inang yang baru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 8.2. Gambar 8.2. Siklus hidup Ichthyophthirius multifiliis Cara penyerangan parasit ini dengan menempel pada lapisan lendir bagian kulit ikan, parasit ini akan menghisap sel darah merah dan sel pigmen pada kulit ikan. Ikan yang terserang parasit ini memperlihatkan gejala sebagai berikut : x produksi lendir yang berlebihan. x adanya bintik-bintik putih white spote x frekuensi pernafasan meningkat x pertumbuhan terhambat

2. Cyclochaeta domerguei

Hewan ini termasuk protozoa, jenis protozoa ini mempunyai nama lain Trichodina . Jenis parasit ini berbentuk seperti setengah bola dengan bagian tengah dorsal cembung, sedangkan mulut pada bagian ventral. Pada bagian mulut dilengkapi alat penghisap dengan dilengkapi suatu alat dari chitine 408 yang melingkari mulut. Alat chitine ini berbentuk seperti jangkar anchor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 8.3 dan Gambar 8.4. Gejala adanya serangan parasit ini adalah pendarahan pada kulit ikan, pucat, ikan berlendir banyak. Gambar 8.3. Trichodina tampak bawah Gambar 8.4. Trichodina tampak atas

3. Myxobulus sp, Myxosoma sp, Thellohanellus sp dan

Henneguya sp. Keempat jenis parasit ini merupakan penyebab penyakit Myxosporeasis. Penyakit ini disebabkan oleh parasit dari kelas Sporozoa, subkelas Myxosporea, ordo Cnidosporodia, subordo Myxosporidia, famili Myxobolidae yang merupakan bagian dari filum Myxozoa dan termasuk kedalam kelompok endoparasit. Kunci identifikasi yang penting dari keempat jenis parasit ini adalah pada sporanya, yang merupakan fase resisten dan alat penyebaran populasi. Spora myxosorea terdiri atas dua valve, yang dibatasi oleh sebuah suture. Pada valve terdapat satu atau dua polar kapsul yang penting untuk identifikasi. Spora pada parasit kelas Cnidosporidia ini mempunyai cangkang, kapsul polar dan sporoplasm. Di dalam kapsul polar terdapat filament polar. Bila spora memiliki dua kapsul polar maka digolongkan ke dalam genus Myxobolus sp dan bila hanya memiliki satu kapsul polar maka akan digolongkan kedalam genus Thellohanellus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 8.5, 8.6, 8.7 dan 8.8. Gambar 8.5. Myxobulus sp.