Argulus indicus Penyakit Ikan

412 pada berbagai benda yang ada di dalam perairan. Telur akan menetas menjadi larva setelah beberapa kali berganti kulit akan berubah menjadi dewasa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 8.12. Gambar 8.12. Argulus indicus tampak bawah

8. Saprolegnea sp dan Achlya sp.

Kedua organisme ini termasuk jenis jamur yang sangat berbahaya bila lingkungan air sangat tercemar oleh bahan organik. Ciri-ciri jamur ini adalah adanya benang pada tubuh ikan yang lemah kondisi tubuhnya. Hifa dari jamur dapat masuk ke dalam otot ikan bagian dalam dan dapat menyebabkan kematian ikan. Pada umumnya jamur ini biasanya menyerang ikan-ikan yang lemah karena terserang penyakit lain seperti ektoparasit. Selain itu dapat menyerang telur-telur ikan yang tidak dibuahi atau yang berkualitas buruk. Secara kasat mata jamur ini hanya terlihat berwarna putih dan untuk melihat secara jelas harus menggunakan alat bantu mikroskop. Bentuk jamur dengan bantuan alat bantu mikroskop ini dapat dilihat pada Gambar 8.13 dan 8.14.. Gambar 8. 13. Saprolegnea sp Gambar 8.14. Achlya sp

9. Aeromonas sp, Pseudomonas sp, Flexibacter columnaris,

Edwardsiella sp Keempat organisme tersebut termasuk jenis bakteri yang sangat berbahaya bagi ikan, terutama ikan yang tidak bersisik. Serangan bakteri tersebut terjadi bila ikan dalam kondisi antara lain; pakan yang tidak seimbang kandungan gizinya, lingkungan air yang kandungan organiknya tinggi, fluktuasi parameter kualitas air yang besar, infeksi sekunder yang disebabkan oleh serangan parasit dan faktor genetik ikan tidak cukup kebal oleh 413 serangan bakteri. Ciri-ciri serangan bakteri tersebut adalah adanya bercak merah pada kulit, insang dan organ bagian dalam. Umumnya bila tidak diobati dapat menyebabkan penyebaran yang sangat luas dan menyebabkan kematian ikan secara massal. Gambar 8.16. Aeromonas sp 10. Epithelioma papulasum, Herpesvirus, Lymphocystis Ketiga organisme ini termasuk kedalam kelompok virus yang dapat menyerang ikan budidaya baik ikan air tawar, payau maupun laut. Jika ikan terserang virus maka ikan akan sulit sekali untuk dilakukan pengobatan dan ikan yang terserang virus akan mati secara massal.

8.2. PENCEGAHAN HAMA

DAN PENYAKIT IKAN Secara umum hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya hama dan penyakit pada kegiatan budidaya ikan antara lain adalah : x Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen. x Pemeliharaan ikan yang benar- benar bebas penyakit. x Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas atau daya dukung kolam pemeliharaan. x Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu pemasukan air. x Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya. x Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar. x Binatang seperti burung, siput, ikan seribu Lebistus reticulatus peters sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.

8.2.1. Pencegahan Hama

Pada pemeliharaan ikan di kolam hama yang mungkin menyerang antara lain lingsang, kura-kura, biawak, ular air, dan burung. Hama lain berupa hewan pemangsa lainnya seperti; udang, dan seluang Rasbora. Ikan-ikan kecil yang masuk kedalam kolam akan menjadi pesaing ikan yang dipelihara dalam hal mencari makan dan memperoleh oksigen. Untuk menghindari serangan hama pada kolam sebaiknya semak belukar yang tumbuh di pinggir dan disekitar kolam dibersihkan. Cara untuk menghindari dari serangan burung bangau Leptotilus javanicus, pecuk Phalacrocorax carbo sinensis, blekok Ramphalcyon capensis capensis adalah dengan menutupi bagian atas kolam dengan