Uji Normalitas Uji Autokorelasi

45 dan representatif maka model yang digunakan tersebut harus memenuhi uji asumsi klasik regresi. Dengan pengujian ini diharapkan agar model regresi yang diperoleh bisa dipertanggungjawabkan dan tidak bias.

3.9.1 Uji Normalitas

Uji asumsi klasik ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati normal Ghozali, 2005:110. Pembuktian apakah data tersebut memiliki distribusi normal atau tidak, bisa dilihat pada Normal Probability Plot. Pada Normal Probability Plot data dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sebaliknya, apabila data menyebar jauh dari garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas secara statistik dapat menggunakan alat analisis One Sample Kolmogorov-Smirnov. Pedoman yang akan digunakan dalam pengambilan kesimpulan adalah sebagai berikut: a Jika p0,05; maka distribusi data tidak normal b Jika p0,05; maka distribusi data normal

3.9.2 Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Alat analisis yang digunakan adalah uji Durbin-Watson. Untuk mengetahui terjadi atau Universitas Sumatera Utara 46 tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan membandingkan nilai statistik hitung Durbin-Watson pada perhitungan regresi dengan statistik tabel Durbin-Watson. Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi dapat ditentukan dengan melihat tabel berikut : Tabel 3.4 Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi DW Kesimpulan 1,08 Ada Autokorelasi 1,08 – 1,66 Tanpa Autokorelasi 1,66 – 2,34 Tidak ada Autokorelasi 2,34 – 2,92 Tanpa Kesimpulan Lebih dari 2,92 Ada Autokorelasi Sumber : Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, 2005 Jika nilai Durbin-Watson tidak dapat memberikan kesimpulan apakah data yang digunakan terbebas dari autokorelasi atau tidak, maka perlu dilakukan Run Test. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah random atau acak Ghozali, 2005. Apabila tingkat signifikansi hasil uji Run Test dibawah α 0,05 maka didalam model terdapat autokorelasi. Tetapi apabila tidak sign ifikan pada α 0,05 maka tidak terdapat autokorelasi. Hipotesis yang diajukan dalam uji Run Test. H0 : residual random acak H1 : residual tidak random Universitas Sumatera Utara 47

3.9.3 Uji Heteroskedastisitas