44
Lanjutan Tabel 3.3 Sampel Penelitian
No Kode
Nama Perusahaan
17 LSIP
PP London Sumatera Tbk 18
PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk
19 SMGR
Semen Indonesia Persero Tbk 20
TLKM Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk
21 UNTR
United Tractor Tbk 22
UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : www.idx.co.id
3.7 Jenis Data
Jenis Data dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpu data. Data sekunder berasal dari hasil
publikasi Bursa Efek Indonesia tentang data laporan keuangan yang diperoleh dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, data harga saham, buku-buku
referensi dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan judul penelitian.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi dokumentasi atas data sekunder berupa laporan keuangan masing-masing perusahaan LQ45
yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia BEI melalui situs www.idx.co.id, data harga saham, finance.yahoo.com, ICMD, data
pendukung literatur, jurnal, dan buku-buku referensi untuk memperoleh gambaran masalah yang akan diteliti.
3.9 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah model yang digunakan dalam regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan
Universitas Sumatera Utara
45
dan representatif maka model yang digunakan tersebut harus memenuhi uji asumsi klasik regresi. Dengan pengujian ini diharapkan agar model regresi
yang diperoleh bisa dipertanggungjawabkan dan tidak bias.
3.9.1 Uji Normalitas
Uji asumsi klasik ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya memiliki
distribusi normal atau mendekati normal Ghozali, 2005:110. Pembuktian apakah data tersebut memiliki distribusi normal atau tidak, bisa dilihat
pada Normal Probability Plot. Pada Normal Probability Plot data dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal
dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sebaliknya, apabila data menyebar jauh dari garis diagonal maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas secara statistik dapat menggunakan alat analisis One
Sample Kolmogorov-Smirnov. Pedoman yang akan digunakan dalam pengambilan kesimpulan adalah sebagai berikut:
a Jika p0,05; maka distribusi data tidak normal b Jika p0,05; maka distribusi data normal
3.9.2 Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 sebelumnya.
Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Alat analisis yang digunakan adalah uji Durbin-Watson. Untuk mengetahui terjadi atau
Universitas Sumatera Utara
46
tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan membandingkan nilai statistik hitung Durbin-Watson pada perhitungan regresi dengan statistik
tabel Durbin-Watson. Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi dapat
ditentukan dengan melihat tabel berikut :
Tabel 3.4 Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi
DW Kesimpulan
1,08 Ada Autokorelasi
1,08 – 1,66
Tanpa Autokorelasi 1,66
– 2,34 Tidak ada Autokorelasi
2,34 – 2,92
Tanpa Kesimpulan Lebih dari 2,92
Ada Autokorelasi
Sumber : Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, 2005
Jika nilai Durbin-Watson tidak dapat memberikan kesimpulan apakah data yang digunakan terbebas dari autokorelasi atau tidak, maka
perlu dilakukan Run Test. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah random atau acak
Ghozali, 2005. Apabila tingkat signifikansi hasil uji Run Test dibawah α 0,05 maka didalam model terdapat autokorelasi. Tetapi apabila tidak
sign ifikan pada α 0,05 maka tidak terdapat autokorelasi.
Hipotesis yang diajukan dalam uji Run Test. H0 : residual random acak
H1 : residual tidak random
Universitas Sumatera Utara
47
3.9.3 Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain Ghozali, 2005:105. Uji heterokedastisitas yang akan dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan dua cara, yaitu : 1. Analisis Grafik Scatterplot
Yaitu dengan cara melihat Grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual yang telah di-studentized. Dasar analisisnya adalah jika
ada pola tertentu membentuk pola tertentu yang teratur maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada
pola yang jelas, titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011.
2. Uji Gtejser Uji
glejser adalah
metode untuk
menguji ada
tidaknya heteroskedastisitas dengan cara meregres nilai absolut residual terhadap
variabel independen dengan persamaan regresi : |
Ut| = α + β Xt + vt
Universitas Sumatera Utara
48
Jika variabel indpeenden sigifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011.
3.9.4 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel bebas satu dengan yang lainnya Ghozali, 2005:91. Untuk
mengetahui apakah ada korelasi antara variabel bebas dapat diketahui dengan melihat nilai korelasi parsial antar variabel bebas, yaitu pada
condition index yang melebihi 2. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Variabel yang menyebabkan multikolinearitas dapat diketahui dengan melihat hasil Collinearity Statistics pada tabel Coefficients. Pada
Collinearity Statistics tersebut terdapat nilai Variance Inflation Factor VIF dan Tolerance. Jika nilai VIF ada disekitar angka 1 dan nilai
Tolerance mendekati angka 1, maka tidak terjadi multikolonieritas. Nilai cutt off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0.10 atau nilai VIF 10.
Jadi multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance 0.10 atau nilai VIF 10.
3.10 Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda. Untuk menjamin keakuratan data, maka sebelum dilakukan analisis regresi untuk
menguji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan terlebih dahulu analisis statistik deskriptif. Selain itu, metode ini juga melakukan uji asumsi klasik
guna mendapatkan hasil yang baik dengan tahap sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
49
3.10.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi masing- masing variabel yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi,
varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness Ghozali, 2011. Standar deviasi, varian, maksimum, dan minimum menunjukkan hasil
analisis terhadap dispersi variabel. Sedangkan skewness dan kurtosis menunjukkan bagaimana variabel terdistribusi. Varian dan standar deviasi
menunjukkan penyimpangan variabel terhadap nilai rata-rata Ghozali, 2011. 3.10.2
Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Ghozali 2005:92 untuk menguji model pengaruh dan hubungan variabel bebas yang lebih dari dua variabel terhadap variabel
tergantung digunakan persamaan regresi linier berganda multiple linear regression method. Data penelitian yang telah dikumpulkan akan diolah
dengan menggunakan komputer SPSS 17.0 dan pengujian dilakukan setelah uji asumsi klasik. Persamaan regresi tersebut :
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+β
3
X
3
+β
4
X
4
+ β
5
X
5
Dimana : Y = Return Saham
α = Konstanta Χ
1
= Arus Kas Operasi X
2
= Arus Kas Investasi X
3
= Arus Kas Pendanaan X
4
= Leverage X
5
= Ukuran Perusahaan Size β
1,2,3,4,5,
= koefisien regresi β
Universitas Sumatera Utara
50
Nilai dari analisis yang telah dihitung berdasarkan persamaan regresi tersebut menentukan hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen. Jika memiliki hubungan searah atau sama-sama mengalami kenaikan atau sama-sama turun maka hubungan antar variabel tersebut
berhubungan positif. Sebaliknya, apabila kenaikan variabel independen menyebabkan penurunan variabel dependen maka hubungan variabel tersebut
adalah negatif.
3.10.3 Pengujian Hipotesis
3.10.3.1 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
mengukur seberapa jauh kemampuan model yang dibentuk dalam menerangkan variasi variabel independen.
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas mempengaruhi variabel dependennya. Apabila R
2
semakin mendekati 1 berarti variabel dependen semakin berpengaruh terhadap
variabel independennya. Kelemahan mendasar pada penggunaan koefisien determinasi
adalah bias terhadap jumlah variabel dependen yang dimasukkan dalam model. Setiap perubahan satu variabel independen, R
2
pasti meningkat, tidak peduli apakah variabel independen tersebut berpengaruh atau tidak
terhadap variabel dependennya. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan nilai adjusted R
2
pada saat mengevaluasi model regresi terbaik. Tidak seperti R
2
, nilai adjusted R
2
, nilai adjusted R
2
dapat naik
atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model
Universitas Sumatera Utara
51
3.10.3.2 Uji Statistik F
Pengujian uji f statistik merupakan pengujian regresi secara keseluruhan yang menunjukkan apakah variabel bebas secara keseluruhan
mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Hipotesis :
Ho : β
1
= β
2
= β
3
= β
4
= β
5
= β
6
= 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara simultan terhadap variabel
dependennya. Ha : β
1
≠ β
2
≠ β
3
≠ β
4
≠ β
5
≠ β
6
≠ 0, terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel independen secara simultan terhadap variabel
dependennya. Pada uji ini dilakukan uji satu sisi dengan tingkat signifikan sebesar
5 untuk mendapatkan nilai F tabel, sedangkan untuk menarik kesimpulan dari persamaan yang didapat digunakan pedoman sebagai berikut:
Jika F hitung lebih kecil dari F tabel, atau terletak didaerah peneriamaan Ho, maka Ho diterima.
Jika F hitung lebih besar dari F tabel, atau terletak didaerah penolakan Ho, maka Ho ditolak.
Pengujian juga dapat dilakukan berdasarkan probabilitas sebagai berikut:
a. Dalam skala probabilitas 5 atau 0,05, jika probabilitas atau signifikansi α 0,05, maka variabel independen berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
52
terhadap return saham, sebaliknya jika α 0,05 maka variabel
independen tidak berpengaruh terhadap return saham. b.
Pada skala 10 atau 0,10 jika probabilitas atau signifikansi α 0,1 maka variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap
return saham. J ika probabilitas atau signifikansi menunjukkan α
0,1 maka variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap return saham.
3.10.3.3 Uji Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk menilai hubungan antara variabel dependen dan variabel independen apakan memiliki pengaruh satu dengan
lainnya, dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen dan variabel dependen secara
parsial. Apabila t hitung menunjukkan nilai lebih besar dibandingkan dengan t tabel, maka koefisien regresi variabel independen adalah
signifikan.
Universitas Sumatera Utara
53
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Indeks LQ45 adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas saham-
saham tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Indeks LQ45 berisi 45 saham yang disesuaikan setiap enam bulan yaitu setiap awal bulan Februari
dan Agustus. Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah. Indeks LQ45 bertujuan sebagai pelengkap IHSG dan
khususnya untuk menyediakan sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal
lainnya dalam memonitor pergerakan harga dari saham-saham yang aktif diperdagangkan.
Sejak diluncurkan pada bulan Februari 1997 ukuran utama likuiditas transaksi adalah nilai transaksi di pasar reguler. Sesuai dengan perkembangan
pasar, dan untuk lebih mempertajam kriteria likuiditas, maka sejak review bulan januari 2005, jumlah hari perdagangan dan frekuensi transaksi
dimasukkan sebagai ukuran likuiditas. Sehingga kriteria suatu saham untuk dapat masuk dalam perhitungan indeks LQ45 adalah sebagai berikut:
1. Telah tercatat di BEI minimal 3 bulan 2. Aktivitas transaksi di pasar reguler yaitu nilai, volume dan frekuensi
transaksi. 3. Jumlah hari perdagangan di pasar reguler
Universitas Sumatera Utara
54
4. Kapitalisasi pasar pada periode waktu tertentu Selain melihat kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar, dilihat juga
keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut. Untuk menjamin kewajaran pemilihan saham, BEI juga dapat meminta pendapat
kepada komisi penasehat yang terdiri dari para ahli dari Bapepam-LK, Universitas dan profesional di bidang pasar modal yang independen. Bursa
Efek Indonesia juga secara rutin memantau perkembangan kinerja emiten yang masuk dalam indeks LQ45. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 22
perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 selama tahun 2011 hingga 2013. Pemilihan sampel dilakukan dengan beberapa kriteria yang telah di tentukan.
Daftar nama sampel penelitian akan dijelaskan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Daftar Sampel Penelitian
No Kode
Nama Perusahaan Listing
Sektor
1 AALI
Astra Agro Lestari Tbk 09 Des 1997
Perkebunan 2
ASII Astra International Tbk
04 April 1990 Otomitif
3 BBCA
Bank Central Asia Tbk 31 May 2000
Bank 4
BBNI Bank Negara Indonesia Tbk
25 Nov 1996 Bank
5 BBRI
Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk
10 Nov 2003 Bank
6 BDMN
Bank Danamon Indonesia Tbk 06 Des 1989
Bank 7
BMRI Bank Mandiri Persero Tbk
14 Juli 2003 Bank
8 CPIN
Charoen Pokphand Indonesia Tbk 18 Mar 1991
Pakan ternak 9
EXCL XL Axiata Tbk
29 Sep 2005 Telekomuni-
kasi 10
GGRM Gudang Garam Tbk
27 Agus 1990 Rokok
11 ICBP
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 07 Okt 2010 Makanan dan
Minuman 12
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
14 Juli 1994 Makanan dan
Minuman 13
INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
05 Des 1989 Semen
14 JSMR
Jasa Marga Persero Tbk 12 Nov 2007
Jalan tol, pelabuhan,
bandara dan sejenisnya
15 KLBF
Kalbe Farma Tbk 30 Juli 1991
Farmasi
Universitas Sumatera Utara
55
Lanjutan Tabel 4.1 Daftar Sampel Penelitian
No Kode
Nama Perusahaan Listing
Sektor
16 LPKR
Lippo Karawaci Tbk 28 Juni 1996
Property dan Real estate
17 LSIP
PP London Sumatera Tbk 05 Juli 1996
Perkebunan 18
PTBA Tambang Batubara Bukit Asam
Persero Tbk 23 Des 2002
Tambang Batubara
19 SMGR
Semen Indonesia Persero Tbk 08 Juli 1991
Semen 20
TLKM Telekomunikasi Indonesia
Persero Tbk 14 Nov 1995
Telekomuni- kasi
21 UNTR
United Tractor Tbk 19 Sep 1989
Perdagangan besar barang
produksi 22
UNVR Unilever Indonesia Tbk
11 Jan 1982 Kosmetik
dan Peralatan rumah
tangga
Sumber : www.idx.co.id
4.2 Hasil Penelitian