Monitoring Efek Samping Obat MESO dan Reaksi Obat Tidak Diharapkan ROTD

25 PEDOMAN CARA PELAYANAN FARMASI YANG BAIK CPFBGPP

2. Pemantauan Kadar Obat Dalam Darah PKOD

Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan kadar obat tertentu atas permintaan dari dokter yang merawat karena indeks terapi yang sempit atau atas usulan dari apoteker kepada dokter. Tujuan : a. Mengetahui kadar obat dalam darah b. Memberikan rekomendasi kepada dokter yang merawat Kegiatan : a. Memisahkan serum dan plasma darah b. Memeriksa kadar obat yang terdapat dalarn plasma dengan menggunakan alat TDM c. Membuat rekomendasi kepada dokter berdasarkan hasil pemeriksaan Faktor-faktor yang perlu diperhatikan : a. Alat instrumen untuk mengukur kadar obal Therapeutic Drug Monitoring b. Reagen sesuai obat yang diperiksa.

F. Monitoring Efek Samping Obat MESO dan Reaksi Obat Tidak Diharapkan ROTD

Monitoring Efek Samping Obat MESO merupakan kegiatan pemantauan setiap respons tubuh yang tidak dikehendaki terhadap obat yang terjadi pada dosis lazim yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis, dan terapi. ASHP mendefinisikan efek samping side effect sebagai reaksi yang dapat diperkirakan frekuensinya dan suatu efek yang intensitas maupun kejadiannya terkait dengan besarnya dosis yang digunakan: mengakibatkan sedikit atau tidak ada perubahan terapi pada pasien misalnya, efek mengantuk atau mulut kering pada penggunaan antihistamin; efek mual pada penggunaan obat kanker. ASHP mendefinisikan reaksl obat yang tidak diharapkan ROTD ADR, adverse drug reactions sebagai respons yang tidak dapat diperkirakan. yang tidak dikehendaki. atau respons yang berlebihan akibat penggunaan obat sehingga muncul reaksi alergi atau reaksi idiosinkrasi. Tuluan : a. Menemukan ESO atau ROTD sedini mungkin terutama yang berat, tidak dikenal. cian frekuensinya jarang. b. Menentukan frekuensi dan insidensi ESO atau ROTD yang sudah dikenal dan yang baru saja ditemukan. c. Mengenal semua faktor yang mungkin dapat menimbulkanmempengaruhi angka kejadian dan hebatnya ESO atau ROTD. d. Meminimalkan risiko kejadian ESO atau ROTD. e. Mencegah terulangnya kejadian ESO atau ROTD. 26 PEDOMAN CARA PELAYANAN FARMASI YANG BAIK CPFBGPP Kegiatan pemantauan dan pelaporan a. Mendeteksi adanya kejadian ESO atau ROTD b. Mengidentifikasi obat dan pasien yang mempunyai risiko tinggi mengalami ESO atau ROTD c. Mengevaluasi laporan ESO dengan algoritme Naranjo d. Mendiskusikan dan mendokumentasikan ESO atau ROTD di KomiieSub Komite Farmasi dan Terapi. e. Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional. Faktor yang perlu diperhatikan : a. Kerjasama dengan Komite Farmasi dan Terapi dan tenaga kesehatan di ruang rawatbangsal b. Ketersediaan formulir Monitoring Efek Samping Obat

G. Evaluasi Penggunaan Obat EPO