Belajar dan Proses Belajar

objek tersebut. Misalnya, ia menyukai atau tidak menyukainya, menyenangi atau tidak menyenanginya, meneyetujui atau tidak menyetujuinya. Djaali 2008: 116 menjelaskan bahwa sikap belajar ikut menentukan intensitas kegiatan belajar. Sikap belajar yang positif akan menimbulkan intensitas kegiatan yang lebih tinggi dibanding dengan sikap belajar yang negatif. Peranan sikap bukan saja ikut menentukan apa yang dilihat seseorang, melainkan juga bagaimana ia melihatnya. Azwar dalam Djaali, 2008: 120-121 mengemukakan bahwa salah satu fungsi sikap bagi individu adalah fungsi instrumental atau fungsi manfaat. Maksudnya adalah setiap individu akan bersikap positif terhadap hal-hal yang mendatangkan manfaat bagi dirinya, dan bersikap negatif terhadap hal-hal yang tidak membawa manfaat atau bahkan membahayakan dirinya. Menurut Sardiman 2003: 28, dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk itu dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model. Lebih lanjut, Sardiman 2003: 28 mengungkapkan bahwa pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai- nilai, transfer of values . Oleh karena itu, guru tidak sekedar “pengajar”, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya.

F. Lingkungan

Sartain dalam Purwanto, 2007: 72 mengatakan bahwa yang dimaksud dengan lingkungan environment meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan, atau life processes kita kecuali gen-gen. Sartain membagi lingkungan menjadi tiga bagian yaitu lingkungan alam atau luar, lingkungan dalam, dan lingkungan sosial. Lingkungan yang dimaksud pada penelitian ini yaitu lingkungan alam atau luar. Sartain dalam Purwanto, 2007: 72 menjelaskan bahwa yang dimaksud lingkungan alam atau luar ialah segala sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia, seperti rumah, tumbuh-tumbuhan, air, iklim, dan hewan. Hamalik 2004: 195 menjelaskan bahwa istilah lain yang erat kaitannya dengan lingkungan adala h “ekologi” atau sering disebut “lingkungan hidup”. Ekologi terdiri dari bio-ekologi, geo-ekologi, dan kultur-ekologi. Bio-ekologi mencakup unsur lingkungan yang hidup meliputi manusia, tumbuh-tumbuhan, dan binatang. Geo-ekologi mencakup alam seperti bumi, air, matahari, dan sebagainya. Kultur-ekologi mencakup budaya dan teknologi. Lebih lanjut, Hamalik 2004: 195 menjelaskan bahwa lingkungan hidup sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, dan sebaliknya manusia dapat mengubah ekologi itu, baik secara positif konstruktif ataupun negatif destruktif. Ekologi yang rusak pada gilirannya dapat merusak kehidupan manusia itu sendiri, padahal kerusakan lingkungan tersebut akibat ulah dan perilaku manusia yang tak bertanggung jawab.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN

1 7 60

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 23 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

2 12 55

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Punduh Pedada Semester Genap Tahun Pel

1 16 51

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI POKOK MENGGOLONGKAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas IV Semester Ganjil SD Negeri 3 Gunung Sugih Pa

0 21 27

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN OLEH SISWA PADA MATERI PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung S

2 16 51

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TERTULIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Pengudi Luhur, B

3 59 72

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII SMP Perintis 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2 26 71

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TERTULIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Nusantara

1 14 73

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TERTULIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Kartika II-2 Bandar Lampung Sem

0 7 60

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Padjajaran Bandar Lampun

12 104 63