Keterangan: X = model pembelajaran examples non examples
Y
1
= hasil belajar kognitif siswa Y
2
= sikap peduli lingkungan oleh siswa Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
Dari gambar tersebut terlihat bahwa kerangka pikir dalam penelitian ini yaitu
model pembelajaran examples non examples X mempengaruhi hasil belajar kognitif Y
1
dan sikap peduli lingkungan oleh siswa Y
2
pada materi peran manusia dalam pengelolaan lingkungan.
G. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran, maka hipotesis yang dapat diajukan pada penelitian ini adalah:
1. H
: Model pembelajaran examples non examples berpengaruh tidak signifikan terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi peran
manusia dalam pengelolaan lingkungan. H
1
: Model pembelajaran examples non examples berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi peran manusia dalam
pengelolaan lingkungan. X
Y
1
Y
2
2. Model pembelajaran examples non examples berpengaruh terhadap sikap
peduli lingkungan oleh siswa pada materi peran manusia dalam pengelolaan lingkungan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Kooperatif
Slavin dalam Isjoni, 2013: 15 mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah empat hingga enam orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih semangat dalam
belajar. Slavin dalam Isjoni, 2013: 21 juga mengungkapkan bahwa tiga konsep sentral yang menjadi karakterististik pembelajaran kooperatif yaitu
penghargaan kelompok, pertanggungjawaban individu, dan kesempatan yang sama untuk berhasil. Sedangkan, Isjoni 2013, 16 mengemukakan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa
student oriented, terutama untuk mengatasi permasalahan guru dalam mengaktifkan siswa.
Pembelajaran kooperatif cooperative learning memberi kesempatan kepada
anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur secara berkelompok. Namun, belajar kooperatif lebih dari sekedar
belajar kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi