G. Peduli Lingkungan
Indikator keberhasilan sekolah dan kelas dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa antara lain religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabatkomunikatif, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Berikut ini indikator peduli lingkungan disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 1. Indikator Peduli Lingkungan
Nilai Deskripsi
Indikator Sekolah Indikator Kelas
Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya dan mengembangkan upaya-
upaya untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi. Pembiasaan memelihara
kebersihan dan kelestarian lingkungan
sekolah.
Tersedia tempat pembuangan sampah dan
tempat cuci tangan.
Menyediakan kamar mandi dan air bersih.
Pembiasaan hemat energi.
Membuat biopori di area sekolah.
Membangun saluran pembuangan air limbah
dengan baik.
Melakukan pembiasaan memisahkan jenis
sampah organik dan anorganik.
Penugasan pembuatan kompos dari sampah
organik. Memelihara lingkungan
kelas. Tersedia tempat
pembuangan sampah di dalam kelas.
Pembiasaan hemat energi.
Memasang stiker perintah mematikan
lampu dan menutup kran air pada setiap
ruangan apabila selesai digunakan SMK.
Penanganan limbah hasil praktik SMK.
Menyediakan peralatan kebersihan.
Membuat tandon penyimpanan air.
Memprogramkan cinta bersih lingkungan.
Sumber: Kemendiknas Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum 2010: 30.
III. METODE PENELITIAN A.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Mei-Juni 2013 semester genap tahun
pelajaran 20122013, di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung.
B.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap
SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 20122013 yang terdiri atas enam kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII
D
sebagai kelas kontrol dan kelas VII
E
sebagai kelas eksperimen yang dipilih dengan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang
disesuaikan dengan tujuan penelitian Nawawi, 2005: 157.
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretest-posttest non
equivalen. Pada kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran examples non examples, sedangkan pada kelas kontrol
menggunakan pembelajaran ceramah. Hasil pretes dan postes pada kelas kontrol dan eksperimen dibandingkan. Sampel mendapatkan penilaian sebagai
hasil belajar kognitif.
Struktur desain penelitian yang digunakan sebagai berikut:
Kelompok pretes
perlakuan postes
I O1
X O2
II O1
C O2
Keterangan: I= kelas eksperimen; II = kelas kontrol; X= perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran examples non
examples; C= perlakuan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran ceramah; O1= pretes; O2= postes.
Gambar 2. Desain penelitian pretest posttest non equivalen dimodifikasi dari Riyanto, 2001: 43.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut:
a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan ke sekolah tempat
diadakannya penelitian. b.
Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk menggali informasi sehingga dapat dirumuskan permasalahan.
c. Menetapkan populasi dan sampel penelitian.
d. Mengumpulkan data-data yang dapat digunakan dalam membuat
proposal penelitian. e.
Membuat instrumen penelitian seperti silabus, RPP, pretes-postes lengkap dengan kisi-kisi untuk menilai hasil belajar kognitif siswa,