Mengetahui Tim Penguji Pengertian Belajar

Judul Skripsi : PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DAN TIPE NHT BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 20122013 Nama Mahasiswa : Duwi Febrilia No. Pokok Mahasiswa : 0913034084 Program Studi : Pendidikan Geografi Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing Pembimbing Utama Pembimbing Pembantu Dr. Pargito, M.Pd. Sugeng Widodo, S.Pd, M.Pd. NIP 19590414 198603 1 005 NIP 19750517 200501 1 002

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Ketua Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Geografi Drs. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Zulkarnain, M.Si. NIP 19560108 198503 1 002 NIP 19600111 198703 1 001 MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Pargito, M.Pd. .................................... Sekretaris : Sugeng Widodo, S.Pd., M.Pd. .................................... Penguji Bukan Pembimbing : Drs. Zulkarnain, M.Si. ....................................

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 196003151985031003 Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 18 Maret 2013 MOTTO “Hidup berawal dari mimpi gantungkan yang tinggi jadikan motivasi agar semua terjadi” Duwi Febrilia PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama : Duwi Febrilia 2. NPM : 0913034084 3. Program Studi : Pendidikan Geografi 4. JurusanFakultas : Pendidikan IPSFKIP 5. Alamat : Jl. Pulau Singkep Gg. Masjid No. 36 Sukabumi Bandar Lampung Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Bandar Lampung, Maret 2013 Duwi Febrilia NPM. 0913034084 PERSEMBAHAN Sebagai ungkapan terima kasih, syukur, kupersembahkan karya sederhanaku ini untuk orang-orang terkasihku : Papa dan Mama tercinta, terima kasih untuk cinta dan kasih sayangnya yang telah tulus ikhlas membesarkan dan mendidikku dengan penuh kesabaran, dan senantiasa memberikan doanya untuk keberhasilanku. Kakakku, Toni Gunawan, SH. dan adikku Sri Refliyani yang telah memberikan semangat dan dukungannya dalam menyelesaikan studiku. Beloved, Donny Rio Saputra, A. Md., yang telah meluangkan waktunya untuk mengantar jemput aku kuliah, udah sabar nunggu aku, dan yang telah memberikan aku semangat dan motivasi dalam menyelesaikan studiku. Sahabatku, Anita Maharani Rahman yang telah meluangkan waktunya untuk menemaniku sewaktu bimbingan. Sahabatku, Anisa Fauziah, Ayu Atidhira, dan Adelaide yang telah meluangkan waktunya untuk sharing bersama-sama. Seluruh keluarga besarku dan teman-teman tercinta, terima kasih untuk semua dukungannya. Almamater tercinta, Universitas Lampung RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Tanjung Karang, Kota Bandar Lampung pada tanggal 08 Februari 1991 anak kedua dari tiga bersaudara, pasangan bapak Darwani, BBA dan Ibu Nuslina, S.Pd. Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 1 Sukabumi, Kota Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2003, Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 11 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2006, dan Pendidikan Sekolah Menengah Umum Negeri 12 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis diterima menjadi mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. SANWACANA Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa pengetahuan dan kemampuan penulis sangat terbatas, namun atas bimbingan Bapak Dr. Pargito, M.Pd. selaku pembimbing utama dan Bapak Sugeng Widodo, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing kedua, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Geografi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan Tipe TGT Berdasarkan Kemampuan Awal Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 12 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20122013 ”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada : 1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 2. Bapak Pembantu Dekan I Bapak Dr. M. Thoha B. Sampoerna Jaya, M.S., Pembantu Dekan II Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., dan Pembantu Dekan III Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 4. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 5. Bapak dan Ibu dosen di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, khususnya Program Studi Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berharga kepada penulis. 6. Bapak Hi. Jalaluddin Syarif, S.Pd. selaku Kepala Sekolah yang telah memberi izin untuk mengadakan penelitian di SMA Negeri 12 Bandar Lampung. 7. Seluruh keluarga besar yang ada di Bandar Lampung dan di Liwa yang telah memberikan dukungan dan motivasinya. 8. Donny Rio Saputra yang telah memberikan dukungan dan motivasinya. 9. Keluarga besar geografi khususnya rekan-rekan seperjuanganku angkatan 2009 terimakasih atas doa, dukungan dan kebersamaanya selama ini. 10. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungannya, sehingga skripsi ini terselesaikan. Semoga kiranya Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kita semua, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi kita semua, Amin. Bandar Lampung, Maret 2013 Penulis, Duwi Febrilia

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan secara umum adalah masalah lemahnya pembelajaran. Dalam pembelajaran siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya pembelajaran. Pada kenyataan seringkali guru terlalu aktif di dalam proses pembelajaran, sementara siswa dibuat pasif, sehingga interaksi antara guru dengan siswa dalam pembelajaran tidak efektif. Jika proses pembelajaran lebih didominasi oleh guru, maka efektifitas pembelajaran tidak akan dapat dicapai. Pelajaran Geografi merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi . Kesulitan untuk memahami konsep-konsep Geografi yang dialami oleh siswa bukan hanya karena faktor materi yang disampaikan, tapi siswa sering merasa bosan dengan metode yang digunakan pada saat pembelajaran karena yang lebih dominan di dalam kelas adalah guru. Berdasarkan hasil observasi pada bulan April tahun 2012 dan wawancara dengan ibu Dra. Eliyati B, selaku guru Geografi kelas XI IPS SMA Negeri 12 Bandar Lampung mengenai hasil belajar Geografi siswa diperoleh keterangan bahwa hasil belajar Geografi untuk kelas XI masih rendah. Hasil belajar Geografi siswa yang rendah diduga karena aktivitas belajar siswa yang kurang dalam proses pembelajaran. Karena selama ini dalam pembelajaran khususnya menggunakan model pembelajaran kooperatif penerapannya kurang tepat. Peneparan model pembelajaran harus sesuai dengan pokok bahasan atau materi pembelajaran. Sehingga pembelajaran akan berjalan dengan baik dan akan mencapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Jumlah siswa SMA Negeri 12 Bandar Lampung dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah seluruh siswa SMA Negeri 12 Bandar Lampung TP 20122013 NO KELAS JUMLAH KELAS JUMLAH SISWA WAKTU BELAJAR 1 X 9 339 Pagi 2 XI IA 5 209 Pagi 3 XI IS 4 124 Pagi 4 XII IA 4 167 Pagi 5 XII IS 4 148 Pagi Jumlah 26 987 Sebagai salah satu sarana pendidikan SMAN 12 Bandar Lampung mulai menjalankan fungsinya sejak tahun 1999. Semula SMAN 12 Bandar Lampung ini berlokasi di SMUN Way Halim Bandar Lampung. SMAN 12 Bandar Lampung kemudian menempati lokasi yang baru yaitu di Jl. Endro Suratmin Kompleks Lapangan Golf Sukarame. Di mulai sejak tahun 1992 pada bulan Desember dengan luas areal 1.500 meter persegi. Hasil belajar siswa kelas XI IPS dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2. Hasil Ulangan Harian Geografi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 12 Bandar Lampung TP 20122013 No Kelas Interval Kelas Jumlah Siswa 0-66 67-100 1 XI IPS 1 21 10 31 2 XI IPS 2 23 8 31 3 XI IPS 3 22 9 31 4 XI IPS 4 25 6 31 Jumlah Siswa 91 33 124 Persentase 73,39 26,61 100 Dari Tabel 2, dapat diketahui bahwa hasil belajar geografi siswa masih tergolong rendah yaitu siswa yang mencapai standar ketuntasan minimum SKM yang berlaku di SMA Negeri 12 Bandar Lampung yaitu sebesar 67 hanya 33 orang siswa dari jumlah 124 siswa atau hanya 26,61. Sedangkan hasil belajar dapat dikatakan baik jika siswa yang telah mencapai SKM sebanyak 70. Tabel 1 juga dapat memperlihatkan bahwa keempat kelas tersebut mempunyai kemampuan akademis yang relatif sama. Dari permasalahan yang ada strategi pembelajaran yang dianggap cocok dengan permasalahan di SMAN 12 Bandar Lampung yaitu melalui pembelajaran kooperatif atau cooperative learning. Dalam pembelajaran kooperatif siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen untuk menyelesaikan suatu tugas dan setiap anggota kelompok bertanggung jawab terhadap kemajuan kelompoknya. Pembelajaran kooperatif mengharuskan siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator. Hal ini sesuai dengan aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada spirit selama proses pembelajaran yang mewarnai metode- metode yang diterapkan. Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooparatif cooperative learning dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir dan berinteraksi serta menciptakan pembelajaran yang lebih menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif ada berbagai macam, yaitu kooperatif tipe Students Team Achievment Division STAD, Team Games Tournament TGT, Group Investigation GI, Numbered Heads Together NHT, Think-Pair-Share TPS. Pembelajaran kooperatif yang dianggap sesuai dengan permasalahan yang ada pada SMAN 12 Bandar Lampung adalah pembelajaran kooperatif tipe TGT dan tipe NHT. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT yang digunakan adalah turnamen, sedangkan pada pembelajaran kooperatif tipe NHT digunakan nomor. Dalam TGT dan NHT kemandirian siswa lebih ditantang dan peran guru relative tidak dominan. Dalam penelitian pembelajaran kooperatif tipe TGT dan tipe NHT dibandingkan untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT dan tipe NHT.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar pada siswa berkemampuan awal tinggi yang menggunakan model pembelajaran TGT dengan menggunakan model pembelajaran NHT ? 2. Apakah ada perbedaan hasil belajar pada siswa berkemampuan awal rendah yang menggunakan model pembelajaran TGT dengan menggunakan model pembelajaran NHT ? 3. Apakah hasil belajar pada siswa berkemampuan awal tinggi dan berkemampuan awal rendah yang menggunakan model pembelajaran TGT lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar Geografi siswa yang menggunakan model NHT ? 4. Apakah hasil belajar pada siswa berkemampuan awal tinggi dan berkemampuan awal rendah yang menggunakan model pembelajaran TGT lebih rendah dari rata-rata hasil belajar Geografi siswa yang menggunakan model NHT ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar pada siswa berkemampuan awal tinggi yang menggunakan model pembelajaran TGT dengan menggunakan model pembelajaran NHT. 2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar pada siswa berkemampuan awal rendah yang menggunakan model pembelajaran TGT dengan menggunakan model pembelajaran NHT. 3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar pada siswa berkemampuan awal tinggi dan berkemampuan awal rendah yang menggunakan model pembelajaran TGT lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar Geografi siswa yang menggunakan model NHT. 4. Untuk mengetahui apakah hasil belajar pada siswa berkemampuan awal tinggi dan berkemampuan awal rendah yang menggunakan model pembelajaran TGT lebih rendah dari rata-rata hasil belajar Geografi siswa yang menggunakan model NHT.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 2. Bagi guru a. Mengenalkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan tipe NHT. b. Menambah wawasan tentang model pembelajaran sebagai bahan untuk meningkatkan profesionalisme guru. 3. Bagi siswa a. Meningkatkan prestasi belajar siswa. b. Meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. 4. Bagi Sekolah a. Sebagai masukan untuk mengembangkan metode pembelajaran TGT dan NHT untuk pembelajaran pada mata pelajaran lainnya. b. Dapat menjadi salah satu bahan rujukan yang bermanfaat untuk perbaikan mutu pembelajaran.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah : 1. Ruang lingkup objek dalam penelitian adalah aktivitas dan prestasi belajar IPS siswa dengan menggunakan model pembelajaran TGT dan NHT. 2. Ruang lingkup subjek dalam penelitian adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 12 Bandar Lampung. 3. Ruang lingkup wilayah penelitian adalah SMA Negeri 12 Bandar Lampung. 4. Ruang Lingkup waktu penelitian adalah tahun pelajaran 20122013. 5. Ruang lingkup ilmu adalah pendidikan geografi. Pendidikan geografi adalah pendidikan yang dalam pembelajarannya membahas tentang aspek-aspek keruangan permukaan bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam atau umat manusia dan variasi kewilayahannya.

II. KERANGKA TEORITIS

2.1 Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Belajar

Setiap saat dalam kehidupan terjadi suatu proses belajar mengajar, baik sengaja maupun tidak sengaja, disadari atau tidak. Tetapi, agar memperoleh hasil yang maksimal, maka proses belajar mengajar harus dilakukan dengan sadar dan sengaja serta terorganisasi secara baik. A.M. Sardiman 2001:20 mengatakan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Sejalan dengan perkembangan pola pikir dan pengalaman manusia, aliran teori belajar mengalami perkembangan sehingga paradigma belajar mengalami pergeseran sudut pandang. Semula teori belajar dalam pendidikan di Indonesia, lebih didominasi aliran behaviorisme. Namun para pakar di Indonesia banyak menyerukan agar landasan teori belajar mengacu pada aliran kontruktivisme. Pendekatan kontruktivisme dalam belajar merupakan salah satu pendekatan yang lebih berfokus pada peserta didik sebagai pusat dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini disajikan supaya lebih merangsang dan memberi peluang kepada peserta didik untuk belajar dan berpikir inovatif dan mengembangkan potensinya secara optimal. Menurut Gagne dalam M Joko Susilo 2009:18, belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar merupakan kapabilitas. Melalui belajar orang akan memperoleh berbagai keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai yang diperoleh dari interaksi antara guru, siswa, dan sumber belajar dalam pembelajaran. Walker dalam Riyanto, 2002 Belajar adalah suatu perubahan dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam situasi stimulasi atau faktor-faktor samar-samar lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan belajar. Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan- perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Winkel 1996:53 Belajar menurut Slameto 2003:2 secara psikologis adalah “Suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

2. Pembelajaran Geografi

Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 82

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TIPE TPS

0 6 11

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DAN TIPE NHT BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 18 67

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER MENGGUNAKAN MEDIA PETA TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 12 62

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEKAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 7 88

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 201

0 23 72

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN TIPE SNOWBALL DRILLING DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 95

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KOTA AGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 139

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCAFFOLDING DAN LESSON STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS VII DI SMP NEGERI 8, BANDAR LAMPUNG DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 93

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK SISWA KELAS IV SDN 2 BAKALAN KRAPYAK TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 24