Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Tabel 8. Rancangan Penelitian Kemampuan Awal Tinggi T Kelas XI IPS 1 A Kelas XI IPS 2 B TGT C NHT D T.AC T.BD Rendah R R.AC R.BD

3.3 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah definisi yang akan dioperasionalkan dan dapat diukur, setiap variabel akan dirumuskan dalam bentuk rumusan tertentu. Hal ini berguna untuk membatasi ruang lingkup yang dimaksud dan memudahkan pengukurannya, agar setiap variabel dalam penelitian ini dapat diukur atau diamati.

3.3.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

TGT Teams Games Tournaments merupakan model pembelajaran dimana siswa memainkan permainan-permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok identitas kelompok mereka. TGT memiliki komponen-komponen sebagai berikut: a. Presentasi Kelas Guru menerangkan garis besar materi di depan kelas dan siswa memperhatikan dengan seksama. Ketika selesai mengerjakan lembar kerja kelompok LKK. Salah seorang siswa mempresentasikan hasil jawaban kelompoknya ke depan kelas dan siswa lainnya memberikan tanggapan atas jawaban tersebut. Selama presentasi kelas berlangsung, setiap siswa harus benar-benar memperhatikan penyelesaian guru ataupun temannya. Hal ini akan sangat membantu keberhasilan siswa saat turnamen. b. Kelompok Siswa terdistribusi dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen setelah guru menjelaskan materi setiap kelompok mengerjakan lembar kerja kelompok, berdiskusi memecahkan masalah bersama-sama mencocokkan jawaban, membenarkan teman yang melakukan kesalahan. Setiap anggota kelompok harus yakin bahwa dirinya telah benar-benar menguasai materi, mempertanggung jawabkannya dalam presentasi kelas, dan mempersiapkan diri dalam turnamen. c. Turnamen Untuk mengukur hasil belajar siswa, maka diadakan turnamen antar kelompok. Kelompek heterogen dirombak untuk sementara walaupun kemudian dibentuk kelompok yang heterogen dalam hal tingkat kecerdasan. Anak yang cerdas dari setiap kelompok disatukan dalam meja 1, anak yang sedang digabung dalam meja 2 dan meja 3, dan anak yang rendah dipadukan dalam meja 4. Siswa yang homogen duduk dalam satu meja turnamen untuk menjawab pertanyaan yang ada di meja tersebut secara bergiliran. Apabila siswa yang mendapat giliran pertama menjawab dengan benar maka ia mendapat kartu kemenangan yang di dalamnya terdapat poin. Namun jika jawabannya salah, maka siswa lain penantang dalam meja itu boleh menjawab. Apabila jawaban penantang benar, maka kartu kemenangan menjadi miliknya dan jika jawabannya salah, maka ia harus merelakan nilainya berkurang. d. Penghargaan Kelompok Kelompok yang memperoleh skor tertinggi berhak memperoleh penghargaan. Kelompok dengan perolehan poin tertinggi dijadikan sebagai . juara pertama, tertinggi kedua sebagai juara kedua dan tertinggi ketiga sebagai juara ketiga. Nilai kelompok dihitung berdasarkan rata- rata nilai yang diperoleh setiap anggota kelompok heterogen semula. Untuk menentukan skor kelompok digunakan rumus: Anggota Jumlah kelompok anggota setiap Point Jumlah Nk  Nk = skor peningkatan kelompok Slavin:1, 1995:82 Kelompok yang memperoleh skor tertinggi berhak memperoleh penghargaan.

3.3.2 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 82

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TIPE TPS

0 6 11

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DAN TIPE NHT BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 18 67

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER MENGGUNAKAN MEDIA PETA TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 12 62

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEKAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 7 88

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 201

0 23 72

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN TIPE SNOWBALL DRILLING DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 9 95

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 KOTA AGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 7 139

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCAFFOLDING DAN LESSON STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS VII DI SMP NEGERI 8, BANDAR LAMPUNG DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 93

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK SISWA KELAS IV SDN 2 BAKALAN KRAPYAK TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 24