12 Senyawa steroid dahulu dianggap sebagai senyawa yang hanya terdapat
pada hewan tetapi sekarang ini makin banyak senyawa steroid yang ditemukan dalam tumbuhan fitosterol. Fitosterol merupakan senyawa steroid yang berasal
dari tumbuhan. Senyawa fitosterol yang biasa terdapat pada tumbuhan tinggi yaitu sitosterol, stigmasterol dan kampesterol Harborne, 1987.
Senyawa golongan steroid memiliki sifat fisiologis dan bioaktif yang penting, misalnya berperan dalam pembentukan struktur membran, pembentukan
hormon kelamin dan hormon pertumbuhan serta pembentukan vitamin D, sebagai penolak dan penarik serangga dan sebagai antimikroba Robinson, 1995.
2.3 Metode Ekstraksi
Ekstraksi adalah penyarian komponen aktif dari suatu jaringan tumbuhan atau hewan dengan menggunakan pelarut yang cocok, biasa digunakan untuk
memisahkan dua zat berdasarkan perbedaan kelarutan Handa, dkk., 2008.Beberapa metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut yaitu:
A. Cara dingin 1. Maserasi
Maserasi adalah proses penyarian simplisia dengan cara perendaman menggunakan pelarut dengan sesekali pengocokan atau pengadukan pada
temperatur kamar. Penyarian zat aktif dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari yang sesuai pada temperatur kamar, tertutup dengan wadah
yang gelap dan terlindung dari cahaya. Maserasi dengan pengadukan secara terus-menerus disebut maserasi kinetik sedangkan yang dilakukan pengulangan
panambahan pelarut setelahdilakukan penyaringan terhadap maserat pertama dan seterusnya disebut remaserasi.
Universitas Sumatera Utara
13 2. Perkolasi
Perkolasi adalah proses penyarian simplisia dengan pelarut yang selalu baru sampai terjadi penyarian sempurna yang umumnya dilakukan pada
temperature kamar. Proses penyarian simplisia dengan jalan melewatkan pelarut yang sesuai secara lambat pada simplisia dalam suatu percolator. Zat berkhasiat
tertarik seluruhnya dan biasanya dilakukan untuk zat berkhasiat yang tahan ataupun tidak tahan pemanasan Depkes RI, 2000.
B. Cara panas 1. Refluks
Refluks adalah proses penyarian simplisia dengan menggunakan alat pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang
relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Ekstraksi refluks digunakan untuk mengekstraksi bahan-bahan yang tahan terhadap pemanasan.
2. Digesti Digesti adalah proses penyarian dengan pengadukan kontinu pada
temperatur lebih tinggi daripada temperatur ruangan, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-50°C.
3. Sokletasi Sokletasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut yang
selalu baru, dilakukan dengan menggunakan alat soklet sehingga menjadi ekstraksi kontinu dengan pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
4. Infudasi Infudasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut air pada
temperatur 90°C selama 15 menit.
Universitas Sumatera Utara
14 5. Dekoktasi
Dekoktasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut air pada temperatur 90°C selama 30 menit Depkes RI, 2000.
2.4 Kromatografi