85
seperti yang diajarkan oleh santo Fransiskus pelindung SMA Sedes Sapientiae Jambu. Dokumen SMA Sedes
Sapientiae Jambu, 2016.
4.2. Hasil Penelitian
Penelitian ini mengikuti langkah-langakah dari Sugiyono, dengan langkah awal mencari potensi dan
masalah yang ada dalam kompetensi pedagogik guru- guru SMA Sedes Sapientiae Jambu. Dalam mencari
potensi dan masalah yang ada digunakan metode wawancara terhadap kepala sekolah dan wakil kepala
sekolah, observasi proses belajar mengajar 6 guru SMA Sedes Sapientiae Jambu dengan mata pelajaran Fisika,
Sejarah, Ekonomi, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Kewarganegaraan, dan studi dokumen dari hasil
supervise yang telah dilakukan oleh kepala sekolah terhadap 6 guru yang telah diobservasi tersebut. Pada
potensi dan masalah ini berisi mengenai kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki
oleh sekolah
dalam mengembangkan
kompetensi pedagogik
guru, kemudian berisi peluang dan ancaman yang dimiliki
oleh sekolah.
4.2.1. Potensi dan Masalah
SMA Sedes Sapientiae Jambu, memiliki beberapa
peluang, yaitu animo masyarakat yang tinggi terhadap sekolah dan jumlah murid yang meningkat setiap
86
tahunnya. Hal tersebut dapat dilihat dari data jumlah siswa tabel 1 di SMA Sedes Sapientiae Jambu yang
setiap tahunnya mengalami peningkatan. Kemudian, animo
masyarakat tinggi
terhadap SMA
Sedes Sapientiae
Jambu karena
promosi SMA
Sedes Sapientiae Jambu yang diadakan di beberapa kota,
baik di Jabodetabek, maupun area Jawa Tengah. Dalam melakukan promosi sekolah, SMA Sedes
Sapientiae Jambu
telah mengagendakan
atau menjadwalkan untuk promosi sekolah, baik itu untuk
presentasi maupun untuk safari koor dari gereja ke gereja dokumen promosi SMA Sedes Sapientiae Jambu,
2016.
“Kalau peluang dari yang sudah ada, menurut saya melihat grafik animo sudah bagus, apalagi berasrama sehingga
cukup dikenal. Maka tahun ini kami sedang berusaha untuk memperluas agen promosi, biasanya kan kalau tes siswa
baru harus disekolah, tapi untuk tahun ini diusahakan tesnya di beberapa sekolah seperti di Kalimantan, nanti aka
nada guru yang kesana dan bisa langsung mengadakan tes
disana.” Wawancara wakil kepala sekolah, 8 September 2016.
Saat ini, siswa-siswi yang bersekolah di SMA Sedes Sapientiae Jambu banyak yang berasal dari dearah
Jabodetabek karena sekolah dilengkapi dengan asrama putra dan putri dan sekolah berasrama merupakan
suatu unggulan atau keistimewaan tersendiri bagi SMA Sedes Sapientiae Jambu.
Sedangkan siswa-siswi yang berasal dari sekitar SMA Sedes Sapientiae Jambu mengalami penurunan.
87
Menurut wakil kepala sekolah dalam wawancara pada tanggal 8 Septermber 2016, penurunan jumlah siswa
yang masuk ke SMA Sedes Sapientiae Jambu dari daerah sekitar dikarenakan saat ini sekolah-sekolah
negeri yang menjadi pesaing, kemudian munculnya beberapa sekolah swasta yang berada di area Semarang
maupun kabupaten Semarang yang memiliki asrama. Selain itu, menurut wakil kepala sekolah, tantangan
bagi SMA Sedes Sapientiae Jambu saat ini adalah jalannya program KB Keluarga Berencana, sehingga
banyak keluarga yang hanya memiliki 2 anak, sehingga ada kemungkinan bagi para orang tua merasa tidak
rela jika anak mereka bersekolah dan tinggal di asrama.
“Program pemerintah KB Keluarga Berencana, keluarga kan maksimal 2 anak sehingga keluarga menjadi protektif
dan mungkin tidak mau menyekolahkan anak mereka dan diasrama. Yang kedua, saat ini sekolah-sekolah negeri juga
sudah bagus, jadi seperti saudara saya yang mengajar di sekolah di Jakarta, sudah banyak orang tua yang melihat
atau mengarah
kan anak mereka untuk bersekolah di negri.” Wawancara wakil kepala sekolah, 8 September 2016.
“Kalau dari persaingan sekolah berasrama sudah banyak ya sekolah yang berasrama saat ini, seperti Karang Turi
yang juga membuka asrama saat ini, lalu Virgo Fide lis juga.”
Wawancara wakil kepala sekolah, 8 September 2016.
Kemudian, SMA
Sedes Sapientiae
Jambu memiliki beberapa potensi dalam mengembangkan
kompetensi pedagogik guru, yaitu fasilitas sekolah yang memadai, kemudian 80 guru sudah bergelar sarjana
88
tabel 4.2 dan masih ada 3 orang yang melanjutkan studi strata satu atau S1. Guru-guru di SMA Sedes
Sapientiae Jambu juga masih banyak yang muda dan memiliki jenjang karir yang masih panjang. Kemudian,
kesejahteraan guru di SMA Sedes Sapientiae Jambu juga terjamin dengan penerimaan gaji setiap bulan
tepat waktu, lalu ada insentif dari setiap kegiatan sekolah yang dilakukan oleh guru dan juga adanya
tunjangan-tunjangan. Potensi lain yang dimiliki oleh SMA Sedes
Sapientiae Jambu adalah guru-guru yang mengajar sesuai dengan bidangnya seperti pada tabel 4.2, dan
guru akrab dengan siswa baik di dalam kelas maupun diluar kelas, dan dalam observasi yang dilakukan
terlihat guru memberikan kesempatan belajar yang sama terhadap peserta didik.
“Namun keseluruhan guru-guru disini akrab dengan siswanya, terlihat ketika diluar jam pelajaran beberapa guru
ada yang bercanda dengan para siswa” Wawancara wakil kepala sekolah, 7 Oktober 2016.
Selain itu, guru telah membuat administrasi pembelajaran dan penilaian sesuai dengan kurikulum,
dan silabus yang dibuat guru juga telah sesuai dengan kurikulum. Hal tersebut terlihat pada hasil supervisi
yang dilakukan oleh kepala sekolah pada tanggal 1-5 September 2016, dimana guru-guru mendapatkan
kategori nilai baik dalam bidang administrasi.
89
Selain secara administrasi guru-guru di SMA Sedes Sapientiae Jambu tergolong disiplin, guru-guru
mata pelajaran IPA telah memiliki pembelajaran yang variatif dan inovatif. Pengembangan kurikulum yang
dilakukan juga sudah baik, serta pemanfaatan fasilitas sekolah juga sudah baik.
“…. kalau untuk yang mata pelajaran OSN seperti fisika, matematika, kimia ada pengembangan-pengembangan di
materi tertentu yang tidak ada di silabus.” Wawancara wakil kepala sekolah, 7 Oktober 2016.
“Untuk kelompok IPA maksimal, terutama untuk kimia dan biologi, saya pernah membagikan kuisioner kepada siswa
dan hampir 100 siswa mengatakan guru menggunakan alat bantu atau fasilitas dengan maksimal, namun untuk
fisika kurang karena memang jarang praktek waktu itu.” Wawancara wakil kepala sekolah, 7 Oktober 2016.
Guru-guru mata pelajaran IPA juga membimbing siswa-siswi jurusan IPA dengan maksimal, sehingga
pada hasil UN, nilai-nilai Fisika, Matematika selalu baik dan masuk pada peringkat 3 besar kabupaten. Namun
untuk mata pelajaran IPS, pengajaran yang dilakukan belum maksimal, sehingga nilai UN untuk mata
pelajaran IPS masih belum maksimal dan belum mendapatkan peringkat 5 besar di kabupaten.
“Untuk SMA Sedes Sapientiae Jambu nilai UN seperti nilai Fisika, Matematika selalu baik dan sangat bagus hasilnya
bahkan ditingkan Jawa Tengah, Bahasa Indonesia juga bagus. Namun untuk mata pelajaran lainnya masih
standar.” Wawancara wakil kepala sekolah, 7 Oktober 2016.
90
SMA Sedes
Sapientiae Jambu
dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru memiliki
beberapa kelemahan juga, yaitu lemahnya manajemen dalam organisasi sehingga program-program yang telah
dibuat oleh sekolah belum nampak pencapaian kompetensinya.
“Masalah manajemen. Program yang disusun belum nampak siklus pencapaian kompetensi guru seperti apa, karena
diakui ada guru junior, medior, dan senior mendapatkan perlakuan yang sama.” Wawancara wakil kepala sekolah, 5
Desember 2016.
Kelemahan lain yang dimiliki adalah penerimaan guru yang mengutamakan beragama Nasrani, dan
untuk kompetensi
pedagoginya bisa
manyusul. Mengingat SMA Sedes Sapientiae Jambu merupakan
sekolah swasta Katolik, sehingga guru yang mengajar di SMA Sedes Sapientiae Jambu mengutamakan yang
beragama Katolik atau Kristen.
“…karena sekolah swasta Katolik, jadi kami mengutamakan guru yang melamar kerja di Sedes itu yang beragama
Nasrani, Katolik atau Kristen dan untuk kemampuan pedagogik nanti bisa diusahakan.” Wawancara wakil
kepala sekolah, 7 Oktober 2016.
91
Dalam mengembangkan atau meningkatkan kompetensi guru di SMA Sedes Sapientiae Jambu
memiliki beberapa kegiatan dari yayasan, namun kegiatan tersebut lebih pada spiritual guru dengan
kegiatan berupa retret. Namun, untuk kompetensi pedagogik masih kurang, dimana dari yayasan tidak
memiliki program peningkatan kompetensi pedagogik, sedangkan dari sekolah masih minim.
“…kalau kegiatan dari yayasan itu berupa spiritual, jadi untuk memperbaharui panggilan untuk menjadi guru dan
itu merupakan kegiatan tahunan yayasan.” Wawancara Kepala Sekolah, 8 Agustus 2016
“…yang saya lakukan saat ini di buku harian guru atau seperti rencana harian guru itu, didepannya saya
cantumkan macam-macam kompetensi pedagogik yang harus dipenuhi oleh guru dengan harapan guru dapat
membacanya setiap hari dan memahami hal tersebut, seh
ingga dapat mengaplikasikannya dalam pembelajaran.” Wawancara wakil kepala sekolah, 7 Oktober 2016.
“Jadi ya orientasi saya ke guru-guru yang masih junior akan saya dampingi satu bulan sekali untuk pembelajaran dan
penilaian mulai semester depan. Jadi pendampingan ini akan saya lakukan sendiri, jadi saya juga bisa dibilang
praktisi, ya saya akan membagikan hal-hal praktis ke rekan-
rekan.” Wawancara wakil kepala sekolah, 7 Oktober 2016.
Sebagai sekolah swasta, SMA Sedes Sapientiae Jambu memiliki banyak kegiatan yang dilakukan, baik
untuk promosi sekolah atau kegiatan lainnya. Dalam kegiatan promosi sekolah dan PSB Penerimaan Siswa
Baru membutuhkan waktu yang cukup lama, karena serangkaian kegiatan yang dimulai dari semester satu
92
hingga akhir semester dua, seperti safari koor, presentasi ke sekolah-sekolah di Jabodetabek, maupun
sekitar SMA Sedes Sapientiae Jambu, bazaar, Edu Fair, dan lain sebagainya. Kegiatan-kegitan tersebut pun
menambah pekerjaan guru diluar kelas. Kelemahan lainnya adalah beberapa guru yang
mengajarnya masih teacher centered atau berpusat pada guru, pengajaran yang masih biasa kurang kreatif
dan inovatif. Pengembangan kurikulum yang dilakukan oleh beberapa guru IPS dan umum masih standar,
masih sama seperti kurikulum yang dari pemerintah. Kemudian, penguasaan kelas masih kurang piawai, hal
tersebut dipertegas oleh pendapat wakil kepala sekolah yang mengatakan bahwa beberapa guru penguasaan
kelas kurang
piawa dikarenakan
metode yang
digunakan juga kurang sesuai, sehingga kelas menjadi ramai atau tidak terkontrol. Pernyataan wakil kepala
sekolah tersebut diperkuat dengan hasil observasi beberapa guru, dimana beberapa guru yang diobservasi
penguasaan kelasnya kurang piawai sehingga dikelas ada beberapa murid yang pada saat pelajaran tertidur
atau mengobrol dengan teman-temannya, namun guru hanya diam saja dan tidak melakukan tindakan apa-
apa untuk menegur murid tersebut. Namun, ada pula guru yang mengajar dengan metode yang membuat
para siswa berfikir lebih kritis, terbuka dan guru
93
berperan sebagai fasilitator, sehingga suasana kelas menjadi kondusif dan efektif.
“Untuk studi kasus untuk pengelolaan kelas, beberapa masih kurang piawai. Mungkin karena pemilihan metode
yang tidak tepat sehingga siswa tidak fokus dengan pelajaran, mungkin seharusnya menggunakan metode A
namun malah menggunakan metode lain sehingga ada anak-anak yang bingung. Apalagi, disini kan murid-
muridnya bisa dibilang kritis dan aktif, sehingga kalau ada yang tidak jelas akan ditanyakan. Hanya karena itu energy
siswa tidak tersalurkan sehingga kelas bisa saja menjadi
ramai” wawancara wakil kepala sekolah, 7 Oktober 2016.
Dari data
wawancara, observasi,
dan dokumentasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
SMA Sedes Sapientiae Jambu dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru memiliki beberapa faktor
eksternal peluang dan ancaman dan juga internal kekuatan dan kelemahan baik dari sekolah maupun
dari guru.
4.2.2. Pengumpulan Data