107
Tabel 4.6. Rancangan Strategi SO
4.3. Desain Produk
4.3.1. Analisis SWOT
Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah,
salah satunya
dalam peningkatan
kompetensi pedagogik guru, dapat ditentukan faktor internal dan
eksternal Rangkuti, 2016: 26-27 dalam merumuskan upaya atau strategi peningkatan kompetensi pedagogik
108
guru. Berdasarkan hasil perhitungan analisis terhadap faktor internal dan eksternal yang dimiliki oleh sekolah,
dengan langkah-langkah
yang disebutkan
oleh Rangkuti dan menggunakan teknik analisa EFAS dan
EFIS 2016: 24-27, diperoleh hasil akhir lingkungan internal kekuatan-kelemahan adalah 0,5. Angka ini
menunjukan bahwa faktor kekuatan lebih tinggi dan cukup dominan dari pada faktor kelemahan sehingga
dengan fasilitas sekolah sudah memadai, sekurang- kurangnya 80 guru sudah bergelar sarjana, beberapa
guru masih muda dengan jenjang karir yang panjang, kesejahteraan guru terjamin, guru akrab dengan murid
dan memberikan kesempatan belajar yang sama terhadap peserta didik, guru membuat administrasi
pembelajaran dan penilaian serta silabus sesuai dengan kurikulum, guru-guru mata pelajaran IPA metode
pembelajarannya lebih variatif dan inovatif, beberapa guru pengampu mata pelajaran UN IPA berhasil
mengajar dan membimbing siswanya dalam persiapan UN sehingga nilai UN masuk 3 besar kabupaten, dan
loyalitas guru tinggi dapat mengatasi kelemahan manajemen
dalam organisasi
kurang maksimal
sehingga program yang disusun belum nampak pencapaian
kompetensinya, penerimaan
guru mengutamakan untuk yang beragama Nasrani dan
untuk kompetensi pedagogik guru dapat menyusul, pembinaan guru dalam bidang kompetensi pedagogik
109
dan profesionalisme kurang, pekerjaan guru diluar jam mengajar cukup banyak, guru pengampu mata
pelajaran IPS dan umum masih ada yang mengajarnya standar biasa saja kurang kreatif dan inovasi,
pengembangan kurikulum masih standar untuk mata pelajaran IPS dan umum, beberapa guru masih minim
dalam penguasaan kelas, dan hasil UN mata pelajaran IPS masih standar dan masih belum maksimal belum
stabil dalam menempati peringkat 5 besar kabupaten. Skor
akhir lingkungan
eksternal peluang-
ancaman adalah 0,8. Hal tersebut menunjukan bahwa faktor peluang lebih menonjol dari pada ancaman,
sehingga sekolah bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk mengurangi ancaman-ancaman yang muncul.
Hasil perhitungan IFAS dan EFAS menunjukan bahwa SMA Sedes Sapientiae Jambu berada pada titik 0,5;
0,8, posisi tersebut berada pada kuadaran SO strength-opportunities yang menurut David 2011: 327-
330 strategi SO yaitu memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang
eksternal. Secara umum organisasi akan menjalankan strategi WO Weakness-Opportunity, ST Streght-
Threats atau WT Weakness-Threats untuk mencapai situasi dimana mereka dapat melaksanakan strategi
SO. Sehingga dalam strategi SO yang dimiliki sekolah merupakan situasi yang cukup menguntungkan karena
sekolah memiliki kekuatan dan peluang yang lebih
110
tinggi sehingga perlu diterapkan strategi agresif yang mendukung kebijakan pertumbuhan agresif dengan
memanfaatkan kekuatan yang dimiliki sekolah dalam meningkatkan
kompetensi pedagogik
guru dan
memanfaatkan peluang yang dimiliki sekolah.
4.3.2. Desain Rencana Strategis Peningkatan