93
berperan sebagai fasilitator, sehingga suasana kelas menjadi kondusif dan efektif.
“Untuk studi kasus untuk pengelolaan kelas, beberapa masih kurang piawai. Mungkin karena pemilihan metode
yang tidak tepat sehingga siswa tidak fokus dengan pelajaran, mungkin seharusnya menggunakan metode A
namun malah menggunakan metode lain sehingga ada anak-anak yang bingung. Apalagi, disini kan murid-
muridnya bisa dibilang kritis dan aktif, sehingga kalau ada yang tidak jelas akan ditanyakan. Hanya karena itu energy
siswa tidak tersalurkan sehingga kelas bisa saja menjadi
ramai” wawancara wakil kepala sekolah, 7 Oktober 2016.
Dari data
wawancara, observasi,
dan dokumentasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
SMA Sedes Sapientiae Jambu dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru memiliki beberapa faktor
eksternal peluang dan ancaman dan juga internal kekuatan dan kelemahan baik dari sekolah maupun
dari guru.
4.2.2. Pengumpulan Data
Strategi peningkatan kompetensi pedagogik guru merupakan suatu cara atau metode atau rencana yang
menyeluruh dan terpadu untuk mencapai kemampuan guru untuk menciptakan suasana belajar mengajar dan
pengalaman belajar yang bervariasi dalam pengelolaan peserta didik, yang meliputi, memiliki pemahaman
wawasan atau
landasan kependidikan,
memiliki pemahaman
terhadap peserta
didik, mampu
merencanakan dan
mengembangkan program
pembelajarankurikulum, mampu merancang dan
94
melaksanakan program pembelajaran yang mendidik dan dialogis, mendiagnosis berbagai hambatan dan
masalah yang dihadapi peserta didik, melakukan evaluasi hasil belajar dan menyempurnakan program
pembelajaran berdasarkan umpan balik yang telah dikumpulkan
secara sistematik,
mampu mengembangkan potensi peserta didik.
Dalam perencanaan
strategi peningkatan
kompetensi pedagogik
guru ini
menggunakan pendekatan SMART Spesific, Measurable, Achieveable
Acceptable, Realistic
Relevant, Time
spesific Trackable.
Spesific menekankan
pentingnya menetapkan target yang benar-benar spesifik, dan
biasanya target yang spesifik menjawab pertanyaan 5W, yaitu What, apa yang ingin dicapai, Why mengapa
harus dicapai, Who siapa yang terlibat, Where dimana target akan dicapai, dan Which identifikasi persyaratan
untuk mencapai target dan kendala yang menghali tercapainya target. Measurable menekankan pentingnya
kriteria yang digunakan untuk mengukur besarnya kemajuan yang dibuat dalam mencapai target, dan
target yang terukur akan mampu menjawab pertanyaan 1 berapa banyak? 2 bagaimana Anda mengetahui
bahwa target tersebut telah tercapai?. Achievable Acceptable menekankan bahwa target harus realistik
dan dapat dicapai. Relevant menekankan pentingnya memilih target yang tepat dan Time spesific Trackable
95
menekankan target dengan kerangka waktu, yaitu adanya deadline pencapaian target. Target dengan
tenggat waktu akan menjawab pertanyaan 1 kapan? 2 apa yang bisa diselesaikan dalam 6 bulan dari
sekarang? 3 apa yang bisa diselesaikan dalam 6 minggu dari sekarang? 4 apa yang bisa diselesaikan
dari sekarang?
4.2.3. Analisis Faktor Internal dan Eksternal EFIS