perasaan tertentu, misalnya perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya.
c Behavioral Behavioral, yaitu dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku,
tindakan, atau kegiatan. Pembentukan perilaku juga dapat terjadi karena pengalaman pribadi, pengalaman dari orang
lain, atau karena rasa takut pada norma masyarakat. Pada hal ini perubahan perilaku terjadi karena pengalaman pribadi. Bagi individu yang bertanggung jawab penuh, serta tahu apa
yang terbaik bagi dirinya, seharusnya individu mampu merencanakan perilaku yang lebih baik dan kemudian mewujudkannya selama berada di dalam panti.
2.2.7 Pengertian Pekerja Seks komersial PSK
Pekerja seks komersial adalah wanita yang kelakuannya tidak pantas dan bisa mendatangkan malapetakacelaka dan penyakit, baik kepada diri sendiri ataupun orang lain
yang bergaul dengan dirinya, maupun kepada dirinya sendiri. Pekerja seks komersial merupakan profesi yang berupa tingkah laku bebas lepas tanpa kendali dan cabul, karena
adanya pelampiasan nafsu seks dengan lawan jenisnya tanpa mengenal batas-batas kesopanan Kartono, 2009.
Menurut Fieldman dan Mac Cullah Koentjoro, 2004 pekerja seks komersial adalah seseorang yang menggunakan tubuhnya sebagai komoditas untuk menjual seks dalam satuan
harga tertentu. Mukherji dan Hantrakul Koentjoro 2004 mendefinisikan seorang pekerja seks komersial sebagai seorang perempuan yang menjual dirinya untuk kepentingan seks
pada beberapa pria berturut-turut yang dirinya sendiri tidak memiliki kesempatan untuk memilih pria mana yang menjadi langganannya. Definisi tersebut sejalan dengan Koentjoro
2004 yang menjelaskan bahwa pekerja seks komersial merupakan bagian dari kegiatan seks di luar nikah yang ditandai oleh kepuasan dari bermacam-macam orang yang melibatkan
beberapa pria dilakukan demi uang dan dijadikan sebagai sumber pendapatan. Pengertian pekerja seks komersial yang digunakan dalam penelitian ini adalah pekerja
seks komersial yang dikemukakan oleh Koentjoro 2004 yaitu bahwa pekerja seks komersial adalah bagian dari kegiatan seks di luar nikah yang ditandai oleh kepuasan dari bermacam-
macam orang yang melibatkan beberapa pria, dilakukan demi uang dan dijadikan sebagai sumber pendapatan.
Menurut Koentjoro 2004 menjelaskan ada lima faktor yang melatarbelakangi seseorang menjadi pekerja seks komersial, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Materialisme Materialisme yaitu aspirasi untuk mengumpulkan kekayaan merupakan sebuah
orientasi yang mengutamakan hal-hal fisik dalam kehidupan. Orang yang hidupnya berorientasi materi akan menjadikan banyaknya jumlah uang yang bisa dikumpulkan
dan kepemilikan materi yang dapat mereka miliki sebagai tolak ukur keberhasilan hidup.
b. Modeling Modeling adalah salah satu cara sosialisasi pelacuran yang mudah dilakukan dan
efektif. Terdapat banyak pelacur yang telah berhasil mengumpulkan kekayaan di komunitas modeling yang menghasilkan pelacur sehingga masyarakat dapat dengan
mudah menemukan model. c. Dukungan orangtua
Dalam beberapa kasus, orangtua atau suami menggunakan anak perempuanistri mereka sebagai sarana untuk mencapai aspirasi mereka akan materi.
d. Lingkungan yang permisif Jika sebuah lingkungan sosial bersikap permisif terhadap pelacuran berarti kontrol
tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya dan jika suatu komunitas sudah lemah kontrol lingkungannya maka pelacuran akan berkembang dalam komunitas tersebut.
e. Faktor ekonomi Lebih menekankan pada uang dan uang memotivasi seseorang menjadi pekerja seks
komersial. Tekanan ekonomi, faktor kemiskinan, adanya pertimbangan-pertimbangan ekonomis untuk mempertahakan kelangsungan hidupnya, khususnya dalam usaha
mendapatkan status sosial yang lebih baik. Menurut penelitiannya, Hutabarat dkk Koentjoro, 2004 menambahkan dua faktor
yang melatarbelakangi seseorang menjadi pekerja seks komersial yaitu: a. Faktor pendorong internal
Faktor yang berasal dari individu, seperti rasa sakit hati, marah, dikhianati atau dikecewakan pasangan.
b. Faktor pendorong eksternal Faktor yang berasal dari luar individu, seperti faktor ekonomi, dan ajakan teman
2.3 Model Teoritik