Penentuan Informan Keabsahan Data

2. Observasi atau suatu pengamatan Pengamatan dilakukan secara langsung dilapangan oleh peneliti.Dengan demikian peneliti bisa mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan informan untuk data pendukung. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara dihasilkan pihak lain. Pada umumnya data sekunder berbentuk catatan atau laporan dokumentasi oleh lembaga tertentu Ruslan, 2003 : 138.

3.5.1 Penentuan Informan

Penentuan informan pada penelitian ini adalah dengan memiliki kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria yang harus dimiliki informan adalah: 1. Informan adalah warga bina sosial dan pegawai yang berada di UPT Pelayanan sosial Wanita Tuna Susila Berastagi 2. Informan orang terlibat dalam proses Komunikasi antarpribadi PSK. 3. Klien yang ada di UPT Pelayanan Sosial Wanita Tuna Susila adalah Warga Bina Sosial yang sudah selama satu bulan dan sudah menjalankan kegiatan di dalam UPT Pelayanan Sosial Wanita Tuna Susila Berastagi dikarenakan klien sudah merasakan dan mengikuti kegiatan di dalam panti sehingga peneliti dapat memperoleh data mengenai kegiatan-kegiatan yang ada didalam panti, serta peneliti dapat mengetahui proses komunikasi antarpribadi dalam pembentukan prilaku warga bina sosial.

3.5.2 Keabsahan Data

Penelitian ini mengunakan teknik triangulasi data untuk mengecek keabsahan data penelitian. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian. Dezin dalam Moleong, membedakan empat macam triangulasi data diantaranya dengan memanfaatkan sumber, metode, penyidik, dan teori. Dari keempat macam triangulasi data tersebut, peneliti hanya menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber Moleong 2009 Triangulasi data sumber adalah teknik pemeriksaan data dengan cara membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan Universitas Sumatera Utara alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif Patton, 1987. Dalam mencapai kepercayaan tersebut, maka diambil langkah sebagai berikut: 1 Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2 Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. 3 Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4 Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas. 5 Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan Moleong, 2009

3.5.3 Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi Penarik Becak Wanita (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Penarik Becak Wanita Di Kampus Universitas Sumatera Utara)

0 52 117

Komunikasi Antarpribadi Pasangan Suami Istri Banyak Anak Yang Kurang Mampu Dalam Mem-bentuk Konsep Diri Anak (Studi Deskriptif Di Kecamatan Medan Johor / Kelurahan Kwala Bekala Simalingkar Kota Medan Provinsi Sumatera Utara)

0 56 126

Studi Kasus tentang Peran Komunikasi Antarpribadi di dalam Keluarga dalam Menghadapi Pensiun pada Karyawan PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Iskandar Muda Medan

3 97 108

Peranan Komunikasi Antarpribadi Dalam Membentuk Konsep Diri (Studi Kasus Tentang Layanan Konseling Individual Konselor Terhadap Pembentukan Konsep Diri Siswa/i Tunarungu Di SLB – B Karya Murni Kota Medan)

2 50 111

Hubungan Antara Efektifitas Komunikasi Antarpribadi Dengan Pembentukan Konsep Diri Melalui Penyesuaian Diri Pada Penyandang Cacat Fisik Bukan Bawaan Usia Dewasa Awal Correlation Between The Effectiveness of Interpersonal Communication With The Formation

0 35 424

Komunikasi Antarpribadi Suami Istri (Studi Kasus Kualitatif Pasangan Suami Istri Yang Menikah Tanpa Pacaran di Kota Medan)

17 150 147

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANTARA FISIOTERAPIS DAN PASIEN (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Fisioterapis untuk Memotivasi Komunikasi Antarpribadi Antara Fisioterapis Dan Pasien (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Fisioter

5 10 13

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ANTARA FISIOTERAPIS DAN PASIEN (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Antarpribadi Fisioterapis Untuk Memotivasi Pasien Penyakit Stroke di Rumah Sakit Ortopedi Surakarta) Komunikasi Antarpribadi Antara Fisioterapis Dan Pasien (St

0 3 13

Komunikasi antarpribadi antara Kepala Pu

0 0 1

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KERJA PEGAWAI DINAS SOSIAL KABUPATEN GOWA

0 0 119