Peranan Pekerja Sosial Dalam Penanganan Orang Dengan Kecacatan ODK

2.3. Peranan Pekerja Sosial Dalam Penanganan Orang Dengan Kecacatan ODK

2.3.1 Pengertian Pekerja Sosial Pekerja sosial adalah sebuah profesi yang mendorong perubahan sosial, memecahkan masalah dalam kaitannya dengan relasi kemanusiaan, memberdayakan dan membebaskan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya DuBois Miley dalam Huda, 2009 : 3. Sama halnya dengan pengertian pekerja sosial menurut Charles Zastrow, Pekerja sosial adalah individu atau lembaga yang bergerak dalam aktivitas profesional untuk membantu individu, kelompok atau komunitas guna meningkatkan atau memperbaiki kapasitasnya untuk berfungsi sosial dan menciptakan kondisimasyarakat guna mencapai tujuan-tujuannya Charles Zastrow dalam http:blogs.unpad.ac.idteguhadityascript.phpreaddefinisi–pekerjaan-sosial yang diakses pada hari Jumat,Tanggal 30 September 2011, pukul 23.00 WIB. 2.3.2 Peranan Pekerja Sosial Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan rehabilitasi, maka pekerja sosial sebagai tenaga pelaksana di pusat-pusat rehabilitasi dan atau di panti-panti sosial menempati posisi yang sangat strategis. Sebab merekalah yang secara operasional melaksanakan program-program rehabiltasi secara langsung.Mulai dari pendekatan awal sampai dengan akhir rehabilitasi, para pekerja sosial sendirilah yang secara intensif lebih banyak berkomunikasi atau melakukan intervensi kepada para penerima pelayanan atau klien. Para pekerja sosial disini, dituntut peranannya secara aktif guna membantu klien keluar dari masalah yang dihadapi. Masa depan klien ODK tubuh tergantung pada bagaimana kualitas pelayanan yang diberikan para pekerja sosial. Kualitas pelayanan itu sendiri, antara lain dapat kita cermati dari aktivitas para pekerja sosial dalam menjalankan tugas, fungsi dan peranannya yang telah Universitas Sumatera Utara diterapkan oleh pemerintah seperti yang tertuang di dalam buku panduan. Dari sini kita dapat melakukan evaluasi terhadap segala aktivitas yang dilakukan oleh pekerja sosial dalam rangka pelaksanaan peranan tersebut, seperti dalam proses rehabilitasi sosial ODK tubuh yang sedang kita bahas sekarang. Dalam hal ini, kita dapat mengidentifikasi peranan-peranan apa saja yang telah dan belum dilaksanakan para pekerja sosial, sehingga kita dapat mengetahui sampai sejauh mana peran tersebut dapat dipraktekan atau direalisasikan di dalam kehidupan panti atau pusat rehabilitasi www.rc-solo.depsos.go.id yang diakses pada hari jumat, tanggal 30 September 2011, pukul 22.00 WIB.

2.4 Kerangka Pemikiran