EFEK ANTIOKSIDAN MINUMAN SINOM TERHADAP GULA DARAH TIKUS PUTIH SPRAGUE DAWLEY DIABETES MELITUS
EFEK ANTIOKSIDAN MINUMAN SINOM TERHADAP GULA DARAH TIKUS PUTIH SPRAGUE DAWLEY DIABETES MELITUS
Ni Ketut Wiradnyani
Fakultas Ilmu Kesehatan Sains dan Teknologi , Universitas Dhyana Pura email: ani_mw@yahoo.com
Abstract
The research was conducted in two phases of experimental studies; the first stage was the antioxidant to determine the highest capacity of the solvent treatment fractions: hexane, chloroform, ethyl acetate and water in vitro. This study used a Randomized Block Design (RBD). The second stage
was the determination of the highest antioxidant effect of Sinom drink’s water fraction in bioassays with various doses of treatment, namely: (1) 0 mg / kg of body weight, (2) 50 mg / kg of body weight,
(3) 100 mg / kg of body weight, (4 ) 150 mg / kg of body weight of mouse, (5) 200 mg / kg of body weight to increase in blood glucose of Sprague Dawley of the white mouse with diabetes mellitus induced Strepotozocin intraperitoneally at a dose of 50 mg / kg of body weight of mouse, by using the Completely Randomized Design (CRD).
The solvent faction significantly influence (p < 0.05) on the antioxidant capacity and extraction of Sinom drink in vitro. The LSD multiple comparison test results showed that between the solvent fraction, there is a marked difference in the average of the antioxidant capacity and extraction. The AAEAC antioxidant capacity of 199.100 µ g / g of material and 10.94% of extraction was the highest on the fraction of water. The blood glucose test on the drink water fraction of the Sinom dose of 50 mg / kg body weight of mouse, showed significant improvement of (p < 0.05). A bioassay test indicates
that the dose of the Sinom drink’s water fraction of 50 mg / kg body weight of mouse was able to provide the highest drop in blood glucose 109 mg / dl, or closer to that of a healthy mouse.
The findings of the research indicate that the highest antioxidant capacity fractions of the Sinom drink’ water has a significant effect Increase blood g lucose Sprague Dawley of mouse with diabetes
mellitus.
Keywords: The Sinom Drinks, Fractions solvent, the Antioxidant Capacity, the blood glucose , mouse with diabetes mellitus
I.PENDAHULUAN
2004) daun berfungsi sebagai antioksidan, Minuman sinom adalah minuman
antiinflamasi, antipiretika, dan penenang yang diolah dengan bahan utama rimpang
(Nair et al., 2004).
kunyit dan daun asam yang masih muda, Pengujian aktivitas antioksidan diambil dari pucuk daun sampai helai ke-
secara in vitro untuk minuman sinom dalam tujuh (Mulyani et al., 2010). Secara
bentuk cair dan padat telah dilakukan alamiah kunyit dipercaya memiliki
Mulyani et al. (2010). Pengujian ini kandungan fitokimia yang dapat berfungsi
dilakukan untuk mengetahui kemampuan sebagai analgetika, antipiretika, dan
aktivitas antioksidan terhadap daya hambat antiinflamasi (Norton, 2008) begitu juga
terjadinya proses oksidasi lemak. Hasilnya daun asam muda (asam jawa) kaya akan
menunjukkan bahwa ekstrak kunyit dalam flavonoid, fenol dan saponin (Mursito,
pelarut 50% etanol menghasilkan produk
109 mg/dl tikus hiperglikemik (Mulyani et al ., dalam pelarut 70% etanol mempunyai
penyakit diabetes aktivitas antioksidan 0,123%. Resi (2012)
2010). Pencegahan
melitus dengan menggunakan komponen menunjukkan bahwa formula minuman
bioaktif yang bertindak sebagai antioksidan fungsional campuran kunyit 10% dan asam
melalui fraksi berbagaipelarut dari jawa 5% (v/v) merupakan minuman kunyit
minuman sinom yang sudah diformulasikan asam terpilih yang memiliki kapasitas
untuk menangkal radikal bebas belum antioksidan 99,594 ppm AAE dan kadar
teruji. Fraksi berbagai pelarut minuman total fenol 97.451 ppm. Kapasitas
sinom dengan kapasitas antioksidan antioksidan
tertinggi pada penelitian ini diuji dengan berbagai hasil fraksi pelarut belum pernah
minuman
sinom dengan
menggunakan berbagai dosis. Penentuan diuji. Penentuan kapasitas antioksidan
dosis fraksi berbagai pelarut minuman minuman sinom tertinggi dari fraksi pelarut
sinom bertujuan untuk mendapatkan dosis secara kuantitatif perlakuan berbagai jenis
pemberian fraksi pelarut minuman sinom pelarut pada penelitian ini bertujuan untuk
dengan antioksidan tertinggi yang dapat mendapatkan fraksi minuman sinom yang
menurunkan kadar gula darah puasa (GDP) akan dipergunakan sebagai penentu
tikus putih Sprague Dawley diabetes pemberian dosis secara bioassay . melitus.
Pengobatan diabetes melitus saat ini Tujuan penelitian ini adalah untuk menggunakan obat yang harganya relatif
kapasitas antioksidan mahal
menentukan
minuman sinom tertinggi dari berbagai menimbulkan efek samping yang tidak
dan kemungkinan
dapat
fraksi pelarut dan mengetahui efeknya diinginkan. Menurut Soegondo e t al.
dengan berbagai dosisminuman sinom (1999) hampir 88% penderita diabetes
terhadap penurunan gula darah puasa tikus dilaporkan menggunakan obat anti diabetik
putih S prague Dawley (SD)diabetes dalam terapinya,
dalam beberapa
melitus.
dasawarsa, diseluruh
dunia
ada
kecenderungan meningkatnya penggunaan
2.METODE PENELITIAN
sediaan pangan fungsional untuk berbagai
keperluan Penelitian ini telah mendapatkan Keterangan pemeliharaan kesehatan Kelaikan Etik ( Ethical Clearance ) FK
meskipun efektivitas pemanfaatannya Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar,
masih perlu dibuktikan. Oleh karena itu,
dengan Nomor: perlu dicari obat yang efektif, efek samping
Bali
289/UN.14.2/Litbang/2014. Penelitian ini yang relatif kecil dengan harga yang murah.
dilakukan dalam dua tahap yaitu: penentuan Salah satu produk minuman yang diduga
kapasitas antioksidan tertinggi berbagai fraksi merupakan alternatif yang berefek
pelarut dandosis minuman sinom untuk antidiabetes melitus adalah kunyit dan daun
mengetahui efek terhadap penurunangula darah asam sebagai minuman sinom yang
puasa tikus putih Sprague Dawley diabetes mengandung seyawa antioksidan .
melitus .
Kemampuan rimpang kunyit dan daun asam
Bahan Penelitian
sebagai minuman sinom pada penentuan dosis 100 mg/kg BB tikus diabetes menunjukkan
Bahan yang digunakan dalam penelitian adanya sinergisme yang dapat meningkatkan
ini terdiri atas bahan baku dan bahan kimia. aktivitas enzim superoksida dismutase (52%)
Bahan baku yaitu rimpang kunyit yang
Fraksinasi minuman sinom dengan dari pucuk daun sampai helai daun ke-tujuh
menggunakan pelarut heksana, kloroform, dan dari daerah Buduk, Mengwi, Badung, Bali.
etil asetat dilakukan dengan menggunakan Bahan kimia yang digunakan terdiri atas pelarut
Rancangan Acak Kelompok, dilakukan dengan heksana, kloroform, etil asetat ( PA merek
cara berikut: 100 ml minuman sinom Emsure Acs 215), kertas saring (Whatman
dimasukan ke dalam labu pisah, selanjutnya
ditambahkan pelarut n- heksana 100 ml methanol (Merck).Bahan yang digunakan
no.1), asam askorbat, H 2 SO 4 , DPPH (Merck),
dikocok 10 kali dan didiamkan selama 30 dalam penelitian tahap II ini adalah fraksi
menit. Fraksi n-heksana dipisahkan selanjutnya pelarut dengan kapasitas antioksidan tertinggi
dievaporasi pada suhu 45 o Cdan tekanan 280 berbagai dosis minuman sinom , tikus putih
mbar untuk menghilangkan pelarut. Fraksi air Sprague Dawley dari Balai Veteriner Farmako
difraksinasi lagi berturut-turut dengan pelarut Surabaya, aquades, pakan tikus standar.
kloroform, dan etil asetat, dengan cara yang Peralatan yang digunakan adalah timbangan
sama seperti di atas. Pada tahap ini diperoleh analitik, timbangan digital, spektrofotometer
4 fraksi yaitu : fraksi heksana, fraksi merek Shimadzu UV-160, rotary vacum
kloroform, fraksi etil asetat dan fraksi air, yang evaporator , labu pisah, aluminium foil,
akan dianalisis kapasitas antioksidannya. Erlenmeyer 250 ml ( Pyrex ), tabung reaksi
Fraksi dengan kapasitas antioksidan tertinggi ( Pyrex ), kain saring, gelas ukur 100 ml, pipet
digunakan untuk pengujian penentuan dosis.
standar uji kapasitas 500 ml ( Pyrex ), labu takar, vortex, magnetic
volume, pipet tetes, pipet mikro, bea ker gla ss Penentuan
antioksidan digunakan asam askorbat sebagai stirrer , spuit sonde 2,5 cc, blood glucose test
pembanding kontrol positip yang dibuat dengan meter (merk Nesco), Botol gelap, Glucose
cara dilarutkan dalam pelarut metanol dengan Stick (merk Nesco), sarung tangan, masker,
konsentasi 0, 10, 20, 40, 60, 80, dan 100 ppm. kandang tikus ukuran 15x 15 cm lengkap
Larutan DPPH yang digunakan disiapkan dengan tempat makan dan minum, gunting.
dengan menggunakan kristal DPPH dalam Penelitian
pelarut metanol dengan konsentrasi 1 Laboratorium Rat For Research analitik Bukit
mM.Proses pembuatan larutan DPPH 1 mM Jimbaran Bali, Laboratorium Animal Unit
dilakukan dalam kondisi suhu rendah 27 o C dan bagian Farmakologi, Laboratorium Pengolahan
terlindung dari cahaya matahari. Absorbansi Pangan
larutan blanko diukur untuk melakukan persen Universitas Udayana. Penelitian dilakukan
inhibisi. Larutan blanko dibuat dengan bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Maret
mereaksikan 0.5 ml pelarut metanol dengan 3.5 2014.
ml larutan DPPH 1 mM dalam tabung reaksi Penelitian ini dimulai dengan penyiapan
tertutup.
minuman sinom dilakukan dengan cara: Uji kapasitas antioksidan fraksi rimpang dikupas, ditimbang sebanyak 50 gram,
minuman sinom Winarsi(2007) dilakukan dicuci, diblender dengan menambahkan 400 ml
dengancara: masing-masing fraksi minuman air selama 3,5 menit kemudian disaring
ditimbang sebanyak 1 g kemudian dipanaskan sampai mendidih, selama 1 menit.
sinom
dilarutkan dalam metanol 100% sebanyak 10 Filtrat yang diperoleh disebut filtrat kunyit.
ml, lalu divortex dan disaring. Fraksi minuman Filtrat daun asam muda yang dibuat dengan
sinom dan larutan DPPH yang telahdibuat, cara ditimbang seberat 250 gram daun asam
masing-masing diambil 0.5 ml, dan kemudian muda, ditambahkan 300 ml air, kemudian
direaksikan 3,5 ml larutan DPPH 1 mM dalam dipanaskan sampai mendidih selama 1 menit.
tabung reaksi tertutup yang berbeda yang telah Minuman sinom
dimasukan ke dalam botol diberi label. Campuran tersebut kemudian kaca, siap digunakan untuk pengujian.
diinkubasi pada suhu ruang selama 30 menit (Mulyani, et al. , 2014)
dan
diukur
absorbansinya dengan
kandang ditempati satu ekor tikus. Tikus antioksidan dari masing – masing sampel
kemudian dikelompokan menjadi 5 kelompok dinyatakan dengan persen inhibisi yang
sesuai rancangan penelitian. Setiap kelompok dihitung dengan rumus berikut:
terdiri dari 4 ekor sebagai ulangan sehingga Regresi : Y= ax + b.
total tikus adalah 20 ekor. Semua tikus ditempatkan dalam ruang yang bersih, suhu nyaman ± 23 o
C, kondisi gelap terang secara Rumusnya (ppmAAEAC) =
alami. Sebelum tikus diberi perlakuan ada masa konsntrasi(ppm) x Tv x Fp x1000.000
adaptasi selama 7 hari dengan diberi makan W sampel (mg)
pakan standar dan minum secara
ad libitum. Pemberian makan dilakukan pagi hari dari jam
Keterangan : Tv = total volume (liter), Fp = faktor pengeceran,
7.00-8.00 WITA, sebanyak 20 gram, setiap
Konsentrasi = hasil penghitungan kurva standar, AAEAC= Ascorbic Acid Equivalent Antioksidan Capacity.
hari ditimbang berat badannya.
tikus diabetes Persiapan uji secara in vivo dilakukan dengan
Pembuatan
melitusAndayani (2003) dilakukan dengan memberikan pakar standar pada tikus mengacu
memeliharatikus dalam kandang selama 7 hari pakan standar America Institute of Nutrition untuk menyeragamkan cara hidup dan
(AIN 1976) yang sesuai dengan kebutuhan gizi makanannya, makanan dan minuman diberikan tikus. Komposisi pakan standar dapat dilihat
ad libitum . Kesehatan tikus dipantau pada Tabel 1.
secara
setiap hari, dan berat ditimbang setiap hari. Tabel 1. Komposisi pakan standar tikus
Bila ada sakit akan diobati oleh dokter hewan. (AIN, 1976)
Setelah masa adaptasi selama 7 hari, selanjutnya dilakukan pengukuran kadar
glukosa darah. Sebelum dilakukan pengukuran Protein (kasein)
Bahan Penyusun
Jumlah (%)
20 kadar glukosa darah, tikus dipuasakan terlebih Lemak (minyak jagung)
5 dahulu selama 16 jam. Induksi dilakukan Selulosa (ampas tebu)
menggunakan 5 % larutan Campuran vitamin
5 dengan
1 streptocotozin (STZ) dalam larutan asam sitrat Campuran mineral
3.5 dan natrium sitrat 0,9% dengan dosis 50 mg/kg Karbohidrat (maizena)
55.5 BB secara intraperitonial (Andayani, 2003). Air (aqua)
10 Setelah hewan diinduksi, diberi makanan yang Total
ad libitum ) dan dalam waktu 24 jam Pakan standar dengan acuan di atas
cukup (
pertama dalam air minumnya ditambahkan 5 % didapatkan dengan cara membeli pada toko
larutan D-glukosa monohidrat untuk mencegah terjadinya
hipoglikemia yang fatal. makanan hewan dengan tipe makanan tikus 521
yang sebelumnya sudah diproses. Hasil proses Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan 3 pakan sudah dalam wujud pelet dengan bentuk
hari setelah induksi. Tikus dikatakan DM jika kadar glukosa darah puasa > 126 mg /dl atau
silinder panjang dan dikeringkan dalam oven pada suhu 50 o
kadar gula sesaat > 135 mg/dl, Glukosa darah hewan coba. Hewan coba yang digunakan
C selama 12 jam. Persiapan
tikus normal 109 mg/dl.
adalah tikus Sprague Dawley (SD) jantan Penetapan dosis dan persiapan fraksi minuman dewasa berumur dua bulan, dengan berat rata- sinom dilakukan dengan cara :dosis yang diberikan adalah dosis lazim konsumsi
rata 210 gr - 250 gr sebanyak 25 ekor, yang diperoleh dari Balai Veteriner Farmako
suplemen per hari pada manusia yang Surabaya. Tikus tersebut dimasukkan dalam
dikonversi dari manusia ke tikus. Perhitungan kandang individu dengan ukuran panjang 150 body pemberian dosis berdasarkan pada “ cm x lebar 15cm x tinggi 15 cm yang telah surface area ” (BSA) mengikuti penelitian
yang dilakukan oleh Reagan-Shaw et al.
(2007). Rumus konversi dosis disajikan Analisis kapasitas antioksidan dan sebagai berikut :
penentuan dosis dengan menggunakan analisis HED (mg/kg) =
terhadap kapasitas animal dose (mg/kg) X animal Km/ human Km
variant
(ANOVA)
antioksidan dan kadar gula darah puasa tikus. Diasumsikan suplemen antioksidan perhari
Apabila terdapat pengaruh yang bermakna pada manusia rata-rata sebesar 500 mg/60 kg
(taraf 5%) maka analisis dilanjutkan dengan uji BB, maka HED (human equivalent dose)
beda rerata antar perlakuan dengan uji (mg/kg) = 8,3. Apabila dikonversi ke tikus
perbandingan berganda BNT (Uji Beda Nyata maka perhitungan menjadi :
terkecil).
8,3 mg/kg = animal dose (mg/kg BB) X 6/37 Animal dose = 8,3 X 37/6
3.HASIL DAN PEMBAHASAN
= 51,2 mg/kg BB Analisis keragaman nilai rata-rata Berdasarkan perhitungan di atas, maka dosis
kapasitas antioksidan fraksi minuman yang diberikan untuk tikus bervariasi dari 50
sinom pada perlakuan berbagai jenis mg, 100 mg, 150 mg, dan 200 mg per kilogram
pelarut disajikan padaTabel 2. berat badan tikus. Fraksiair minuman sinom Tabel2
sudah ditimbang beratnya sesuai dengan dosis .Nilai rata-ratakapasitas antioksidan yang akan diberikan pada tikus dilarutkan di
dalam 5 ml aquades kemudian di vortek agar (µg AAEAC/g bahan) perlakuan
tercampur dengan merata. Pemberian fraksi jenispelarut minuman sinom air minuman sinom dengan cara ini bertujuan
Rata-rataAntioksidan untuk mempermudah pemberian pada tikus
(µg AAEAC/g bahan) putih secara oral yang diberikan sesuai dengan
Pelarut
Heksan d 42.800 masing-masing dosis fraksi setiap pagi pada
Cloroform b 94.200 jam 07.30 – 08.00 WIB dan siang jam 12.00-
Etil Asetat c 66.600
13.00 WIB Air a 199.100 Penentuan perlakuan dosis dilakukan secara
Notasi huruf yangberbedadalam kolom yang samamenunjukkan
bioassay menggunakan 20 ekor tikus putih
perbedaan yang signifikan pada p< 0,05 (BNT)
Sprague Dawley dengan perlakuan dosis
pemberian fraksi air minuman sinom Analisis keragaman menunjukkan penelitian tahap I yang terdiri dari 5 taraf yaitu:
berbagai pelarut diberikan fraksi air 0 mg/kg BB atau diberi
bahwa perlakuan
berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap aquades 5 ml/ekor, disebut sebagai kontrol
kapasitas antioksidan fraksi pelarut negatif (K0), diberikan secara oral (disonde)
minuman sinom . Hasil perbandingan dengan fraksi air minuman sinom (K1) sebesar
berganda BNT menunjukkan bahwa
50 mg/kg BB ditambah aquades 5 ml/ekor, kapasitas antioksidan berbeda nyata diberikan secara oral (disonde) dengan fraksi
terhadap fraksi berbagai pelarut.Nilai rata- air minuman sinom (K2) 100 mg/kg BB/hari
rata kapasitas antioksidan tertinggi ditambah aquades 5 ml/ekor/hari, diberi secara oral (sonde) dengan fraksi air minuman sinom dihasilkan dari fraksi air dan terendah
(K3) 150 mg/kg BB ditambah aquades 5 adalah fraksi heksan. Nilai rata-rata ml/ekor, diberi secara oral (sonde) dengan
kapasitas antioksidan yang dihasilkan fraksi air minuman sinom (K4) 200 mg/kg BB
berturut-turut adalah heksana 42.800 µg ditambah aquades 5 ml/ekor, dari fraksi air
AAEAC g, kloroform 94.200µg AAEAC minuman sinom yang telah ditambahkan 5 ml
g, etil asetat 66.600µg AAEAC g, dan air aquades diberikan 2 kali sehari pagi dan siang
199.100 µg AAEAC g. hari.
Aktivitas antioksidan berkaitan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap.
Penentuan
dosis
dengan
spesifik reaksinya karena dipengaruhi oleh
(Vaya dan Aviram, 2002). Prinsip kerjanya tertentu.Penekananya pada reaksi kimia
adalah adanya suatu elektron antioksidan dan kondisi spesifik yang digunakan dalam
yang memberikan elektron (hidrogen) suatu metode pengujian (Huang et al ,
melalui reaksi elektron transfer (reaksi 2005).Fraksi
sinom redok) kepada oksidan seperti DPPH, yang mempunyai kapasitas antioksidan yang
air
minuman
mengakibatkan terjadinya perubahan paling tinggi dibandingkan dengan fraksi
warna.
yang lainya diduga karena adanya senyawa Warna violet (DPPH radikal) yang yang berperan sebagai antioksidan terdiri
dimilikinya setelah bereaksi dengan suatu
memudar atau Ribovlafin dari hasil uji Kromatograpi
dari vitamin C dan vitamin B 2 yaitu
antioksidan
akan
menghilang menjadi warna kuning. Lapis Tipis (KLT)/TLC sebagai senyawa
Perubahan reaksi awal saat penambahan yang bersifat polar yang dapat larut dalam
DPPH pada minuman sinom yang diuji, air.Hasil uji dari GCMS menunjukkan
absorbansi menurun bahwa 9-octadecenoid
ketika
nilai
menandakan bahwa semakin banyaknya antioksidan dengan konsentrasi tertinggi
acid senyawa
antioksidan yang terdapat pada minuman pada fraksi air adalah dari asam lemak yaitu
sinom .Hal ini didukung oleh (Molyneux, MUFA
2003;Vaya dan Aviram, 2002; Huang et al ., dinyatakan bahwa asam lemak ini
yang olehChristie
merupakan omega-9. Senyawa yang lain Senyawa yang diduga sebagai penyusun diduga sebagai penyusun fraksi air adalah
fraksi air minuman sinom , yang memiliki ar- tumeron, tumeron dan Curlon yang juga
aktivitas antioksidan tertinggi adalah dari merupakan senyawa fenol berasal dari
golongan phenol .Golongan phenol adalah golongan kurkumin. Hal ini didukung oleh
antioksidan yang dihasilkan dari alam salah Kumalaningsih (2006) yang menjelaskan
satunya dari bahan rimpang kunyit dan bahwa senyawa-senyawa yang diduga
daun asam. Hal ini didukung oleh Ketaren sebagai penyusun fraksi air minuman sinom (2008) bahwa pada umumnya antioksidan
itu bersinergi untuk mengkelat radikal yang mengandung struktur inti yang sama, bebas secara bersama-sama sehingga
yaitu mengandung cincin benzene tidak kinerja senyawa yang tergabung di
jenuh disertai gugusan hidroksil seperti 9- dalamnya memiliki kemampuan yang
oktadecenoid acid telah diketahui efektif efektif dalam menangkal radikal bebas.
dalam sifat sinergis dari fosfolipid, Reaksi yang terjadi pada metode DPPH
pengaruh asam sitrat dan asam fosfat adalah transfer elektron (ET) yang ditandai
terhadap aktivitas antioksidan pada kondisi dengan perubahan warna atau tidak ada
tertentu. Berdasarkan urutan aktivitas dan penilaian terhadap kompetisi reaksi kinetik
efisiensi dalam menghambat oksidasi, seperti pada reaksi Hydrogen Atom
senyawa phenol merupakan urutan yang Transfer (HAT) (Huang et al., 2005).
terakhir dari senyawa lainya. Fraksi air Pengukuran aktivitas antioksidan minuman
minuman sinom memiliki aktivitas sinom dilakukan dengan metode DPPH
antioksidan tertinggi, diduga karena ( 1,1-diphenyl-2picryl-hidrazyl )
senyawa yang diduga sebagai penyusun metode ini sudah umum digunakan, karena
karena
fraksi air ini adalah vitamin C dan vitamin praktis dalam pelaksanaan, dan waktunya
B. . Ketaren (2008) yang menjelaskan bahwa relatif cepat. DPPH merupakan suatu
beberapa antioksidan dari tipe asam seperti
Vitamin C biasanya bersifat sinergi yang Aktivitas antioksidan dengan askorbat berasal dari tipe phenol untuk mengkelat
(AAEAC) tertinggi pada asam askorbat radikal
bebas.Vitamin
C dapat
kelompok fraksi air sebesar 10,5835 % membersihkan reactive okxygen species lebih kecil dari standar vitamin C fraksi air
(ROS). minuman sinom 19,91% atau 199.100 µg Hal ini diduga karena minuman
AAEAC/g bahan Gambar 1. Kapasitas sinom terdiri dari senyawa penyusun
antioksidan minuman sinom 19,91% dapat antioksidan yang sangat komplek, terdapat
diartikan, dalam 1 gram fraksi air minuman kombinasi beberapa jenis antioksidan
sinom terdapat 199.100 µg asam askorbat sehingga lebih tinggi daripada standar dan
/g bahan. Jika konsumsi vitamin C dalam fraksi
sinom 100 gram minuman sinom per hari akan di lainnya..Kumalaningsih
pelarut
minuman
dapatkan 199.100 mg vitamin C. menyatakan
yang
Kebutuhan asam askorbat (vitamin C) antioksidan yang ada, mekanisme kerja
bahwa
dari
berbagai
adalah 60 mg/hari (FAO, 2006). Aktivitas serta kemampuan antioksidan sangat
antioksidan dengan metode DPPH pada bervariasi.Kombinasi
fraksi air minuman sinom sebesar 19,91% antioksidan memberikan perlindungan
beberapa
jenis
setara dengan aktivitas antioksidan yang lebih baik (sinergisme) terhadap
AAEAC (vitamin C) sebesar 199.100 µg oksidasi dibanding dengan satu jenis
AAEAC/g bahan.
antioksidan saja. Kadar gula darah puasa tikus putih SD Aktivitas antioksidan pada minuman sinom dengan perlakuan berbagai dosis fraksiair
selain dengan persen kapasitas antioksidan
minuman s inom
dinyatakan juga
dalam
bentuk
AAEAC( Ascorbic
acid
Equivalent
Antioksidan Capacity ).Perhitungan
AAEAC dengan menggunakan kurva standar
asam askorbat.
Kapasitas
antioksidan (%) dimasukkan sebagai factor ‘y’ pada persamaan linier kurva standar
asam askorbat (Gambar 1),akan diperoleh kapasitas antioksidan yang dinyatakan
dalam µg AAEAC/g bahan.Kurva standar Tabel 3. asam askorbat disajikan pada Gambar 1.
Nilai rata-rata kadar gula darah puasa tikus
Kurva Standar As. Askorbat
putih Sprague Dawley diabetesmelitus
dalam Mereduksi Radikal Bebas
perlakuan berbagai dosis fraksi airminum
DPPH 0,1mM
y = -0,134x + 0,9415
minuman sinom
s i 1 R² = 0,9996
Gambar 1. Kurva Standar Vitamin C (AAEAC)
ini sesuai dengan pernyataan Guyton puasa mg/dlhari ke-
(2007) yang menjelaskan bahwa efek
Perlk
3 6 9 12 15 18 21 induksi STZ biasanya muncul setelah 3-4 hari. Suryani (2013) menegaskan bahwa
tikus dinyatakan diabetes melitus jika GDP 109 ns 117 bc > 126 mg/dl.
291 a 378 a 339 ab 219 ab 125 ns 129 ns 128 bc Uji perbandingan berganda BNT menunjukkan bahwa pada pengamatan
D-150
271 a 225 ab 345 a 91 c 172 ns 192 ns 274 a hari ke-6 pemberian dosis 0 mg/kg yaitu
D-200
325 a 358 a 372 a 279 a 259 ns 182 ns 238 ab tikus kontrol menunjukkan rata-rata GDP
(106 mg/dl) yang berbeda nyata dengan
Korol 109 b 106 b 101 c
113 bc 109 ns 77 ns 89 c
pemberian dosis 100 mg/kg BB yaitu
Notasi huruf yang berbeda dalam kolom yang sama
menunjukkan perbedaan yang signifikan pada p<0,05 (BNT)
dengan rata-rata GDP 378 mg/dl, maupun Analisis keragaman menunjukkan
dengan pemberian dosis 200 mg/kg BB bahwa dosis fraksi air minuman sinom (358 mg/dl). Sementara rata-rata GDP tikus
berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kadar kontrol menunjukkan perbedaan yang tidak gula darah puasa (GDP) tikus pada
nyata dengan pemberian dosis 50 mg/kg pengamatan hari ke-3,6,9,12,dan 21 (Tabel
BB dan dosis 150 mg/kg, Tabel 3 di atas 3). Sementara itu dosis fraksi air
menunjukkan rata-rata GDP tikus tersebut minuman sinom tidak berpengaruh nyata
berturut-turut adalah 224 mg/dl dan 225 terhadap kadar gula darah puasa (GDP)
mg/dl, hal ini diduga pada titik tertentu STZ tikus pada pengamatan hari ke-15 dan 18.
sebagai diabetogenik, merupakan donor Andayani (2003) yang menjelaskan bahwa
NO yang mampu meningkatkan ROS/ GDP tikus sehat adalah <126 mg/dl atau
Reactive nitrogen species (RSN). Hal ini GDP sesaat < 135 mg/dl dan normal adalah
diduga karena antioksidan fraksi air 109 mg/dl.
minuman sinom belum efektif untuk Uji perbandingan berganda BNT
menurunkan GDP tikus diabetes pada hari menunjukkan bahwa rata-rata GDP tikus
ke-6.Hal ini sesui dengan penelitian pengamatan hari ke-3, dengan pemberian
Suryani (2013) yang menjelaskan bahwa
RNS dari STZ sangat toksik menyebabkan menunjukkan GDP tertinggi (109 mg/dl)
dosis 0 mg/kg BB tikus kontrol
penurunan jumlah ATP, sintesis dan sekresi dibandingkan dengan pemberian dosis
insulin terhambat yang menyebabkan yang lainya.Hal ini karena tikus kontrol
hiperglikemia. Ganong (2008) yang memiliki kondisi normal saat itu.Sementara
menjelaskan bahwa glukosa plasma pemberian dosis fraksi air minuman sinom menumpuk dalam aliran darah, insulin
(50,100,150,200) mg/kg berepengaruh tidak dapat melakukan sintesis terhadap nyata terhadap GDP tikus diabetes, Tabel 3.
(terjadi peningkatan menunjukkan rata-rata GDP tersebut
glikogen
glukogenesis), sekresi insulin terganggu berturut-turut (184 mg/dl, 291mg/dl,
dalam kondisi glukosa plasma tinggi, 271mg/dl, 325mg/dl) hal ini karena fraksi
sehingga kemampuan insulin secara normal air dosis tersebut belum mampu bekerja
menghambat keluarnya glukosa dari hati secara efektif pada hari ke-3 untuk
tidak terjadi lagi. Pola peningkatan GDP mengkelat radikal bebas, hal ini juga karena
tikus diabetes ini sangat sesui dengan pengaruh
induksi
STZ
sebagai
yang lebih baik (sinergisme) terhadap Hasil uji perbandingan berganda
oksidasi dibanding dengan satu jenis BNT menunjukkan bahwa pada hari ke-12
antioksidan saja (Kumalaningsih, 2006). pemberian dosis 0 mg/kg yaitu tikus
Senyawa penyusun antioksidan minuman kontrol menunjukkan rata-rata GDP (113
sinom fraksi air yang beragam diantaranya mg/dl) menunjukkan perbandingan yang
yaitu 9-oktadecanoid acid merupakan berbeda nyata dengan dosis 200 mg/kg BB
asam lemak yang memiliki efek (279) tetapi tidak berbeda nyata dengan
menghambat atau merangsang sekresi pemberian dosis (50,100,150) mg/kg BB
insulin. Gravena et al . (2002) yang tikus terhadap rata-rata GDP berturut-turut
menjelaskan bahwa ar- tumeronn, tumeron, adalah 106 mg/dl, 219 mg/dl, 91 mg/dl.
curlone, bersinergi dengan senyawa penol Karena pemberian dosis 0 fraksi air
diduga senyawa penyusun minuman sinom minuman sinom yaitu katagori tikus sehat
fraksi air seperti vitamin C, dan vitamin B 2 diduga dalam tubuh tikus secara alami dari
yang larut dalam fraksi air. reaksi biologis yang menghasilkan radikal
Antioksidan seperti ini lebih baik bebas seperti ROS dan RNS sehingga
(sinergisme) kemampuanya mengkelat secara alami pula tubuh memiliki
radikal bebas yaitu gugus nitrosourea pertahanan terhadap efek radikal bebas
karena induksi STZ, dengan dosis 50 mg/dl yang berasal dari vitamin C,oleh Veliky et
dan dosis 150 mg/dl saat fraksi air al . (2001) Emiati (2007) yang menyatakan
diberikan sampai pada hari ke-12, bahwa aktivitas antiradikal dengan metode
Muchtadi (2012) yang menjelaskan bahwa DPPH secara in vivo pada manusia
vitamin C pada fraksi air minuman sinom didapatkan perlakuan kontrol atau tanpa
dari sel dan antioksidan yang kuat, dapat konsumsi minuman kakao bebas lemak
atom hidrogen dan yang mengandung komponen fenolik
mendonorkan
membentuk radikal bebas askorbil yang ditemukan juga aktivitas antiradikal
relatif stabil, sebagai pembersih ROS. berkisar 17,5%.
Askorbat sangat efektif terhadap radikal Tikus diabetes pemberian dosis fraksi
anion superoksida, hidrogen peroksida, minuman sinom 50 mg/kg BB,150 mg/kg
dan singlet BB dikatagorikan sudah sehat pada hari ke-
radikal
hidroksil
oksigen.Vitamin C juga membersihkan
12, karena terjadi penurunan GDP tikus spesies nitrogen oksida reaktif untuk sehat yang dinyatakan dengan rata-rata
mencegah terbentuknya nitrosamine. GDP masing-masing adalah 10 mg/dl dan
Mekanisme komponen fenolik fraksi
91 mg/dl, hal ini diduga aktivitas air minuman sinom tersebut diatas dapat antioksidan yang diduga mengandung 9-
melalui 3 mekanisme seperti yang oktadecenoid
dinyatakan oleh Hall dan Cuppet tumeron,curlon, vitamin C dan B mampu
acid,turmeron,ar-
yaitu:memotong rantai radikal bebas secara efektif mengkelat radikal bebas yang
dengan sifat scavenger atau sebagai donor berasal dari nitrosourea akibat induksi
elektron. Antioksidan akan memotong STZ.Kandungan
rantai radikal bebas dengan jalan antioksidan fraksi air berasal dari berbagai
senyawa
penyusun
mencegah reaksi LH dengan LOO* antioksidan mempunyai mekanisme kerja
sehingga terbentuk radikal fenolsil (ArO*), serta kemampuan sangat bervariasi,
kemudian radikal fenolsil bereaksi dengan seringkali kombinasi beberapa jenis
LO* membentuk senyawa yang tidak
atau peran antioksidan fraksi minuman mengikat logam mencegah pembentukan
sinom sebagai agen menurun sebelum radikal bebas seperti dalam dekomposisi
radikal bebas NO dari STZ.
Hasil uji perbandingan berganda bersifat querching melalui transfer energi
2 O 2 menangkap singlet oksigen ( O 2 ) atau
BNT perlakuan dosis tikus kontrol tidak
antara antioksidan dengan 1 O 2 membentuk
berbeda nyata terhadap rata-rata GDP tikus.
2 , kemudian antioksidan bereaksi dengan Rata-rata GDP tikus kontrol terendah dari
2 membentuk produk stabil. Aktivitas tikus diabetes yang diberikan dosis fraksi antioksidan dapat juga terjadi karena
minuman sinom hari ke-15 dengan adanya kerja yang sinergis diantara
pemberian dosis 50 mg/kg,100 mg/kg, 150 beberapa antioksidan diatas (Hal dan
mg/kg dan 200 mg/kg. GDP tikus diabetes Cuppet, 1997).
tersebut berturut-turut adalah 122 mg/dl, Hasil uji perbandingan berganda
125 mg/dl,172 mg/dl, 259 mg/dl. GDP BNT tikus kontrol tidak berbeda nyata
tikus kontrol dalam keadaan normal terhadap rata-rata GDP diabetes hari ke-12
tikus diabetes dengan pemberian dosis 100 mg/kg dan
sedangkan
kondisi
pemberian dosis 50 mg/kg dan 100 mg/kg 200 mg/kg, GDP tikus diabetes tersebut
ada pada kondisi GDP tikus sehat, namun berturut-turut adalah 219 mg/dl dan 279
kondisi kesehatan tikus karena pemberian mg/dl, pada saat ini terjadi penurunan GDP
fraksi air minuman sinom dari diabetes tikus diabetes dari hari sebelumnya, namun
belum berpengaruh nyata. Diduga karena penurunannya tidak menunjukkan katagori
pada hari ke-15 pemberian fraksi minuman angka GDP tikus sehat maupun normal
sinom dengan dosis tersebut kurang efektif karenakondisi tikus sehat dengan GDP
untuk menurunkan GDP tikus diabetes <126 mg/dl (Andayani, 2003). Hal ini
kepada kondisi normal, kondisi ini juga diduga karena pemberian fraksi air
berasal dari pengaruh kekebalan tubuh minuman sinom terhadap dosis tersebut
berbeda-beda setiap mengandung antioksidan yang memiliki
tikus
yang
harinya.Namun perubahan GDP tikus dosis mekanisme kerja kurang spesifik dalam
tersebut sudah menunjukkan indikasi mengkelat radikal bebas yang berasal dari
kearah penurunan GDP yang lebih berarti nitrosourea
dari hari sebelumnya. Tikus yang diberikan kemungkinan dosis 100 mg/kg BB dan
hasil
induksi
STZ,
fraksi air dosis tersebut di atas masih dalam 200 mg/kg BB fraksi air minuman sinom katagori tikus sehat, karena tikus sehat
tidak cocok untuk menurunkan GDP tikus memiliki GDP<126 mg/dl dan tikus pada hari ke-12, kemungkinan yang terjadi
normal dengan GDP 109 mg/dl (Andayani, adalah keberadaan senyawa yang diduga
sebagai penyusun antioksidan yang Uji perbandingan berganda BNT beragam tersebut tidak spesifik sinerginya
perlakuan dosis 150 mg/kg dan 200 mg/kg dalam mengkelat radikal bebas nitrosourea
hari ke-15 dan 18 tidak berbeda nyata dari STZ, sehingga ROS di dalam tubuh
terhadap GDP tikus diabetes jika tikus masih tinggi atau terjadi kondisi yang
dibandingkan dengan kontrol.Rata-rata tidak seimbang antara ROS dengan
GDP tikus dosis tersebut berturut-turut antioksidan, hal ini menyebabkan aktivitas
adalah 172 mg/dl dan 259 mg/dl kondisi ini antioksidan fraksi air minuman sinom tidak
dinyatakan tikus masih dalam kondisi efektif. Antioksidan fraksi air minuman
menderita diabetes karena GDP tikus
diatas jika dengan dosis yang lebih tinggi sinom yang teridentifikasi beragam tersebut
masing-masing dapat bekerja secara non masih belum efektif untuk mengkelat
spesifik pada peningkatan mengkelat radikal bebas yang berasal dari NO induksi
radikal bebas fungsinya sebagai agen STZ, kemungkinan dengan dosis fraksi air
penurun dan menurunkan oksidator yang
sebelum merusak sel sehingga kerusakan kecenderungan terjadinya prooksidan
semakin
tinggi
memiliki
sel dapat dikurangi.
dalam tubuh tikus, diduga bahwa Prooksidan bersifat menurunkan sifat antioksidan yang beragam dengan dosis
antioksidanya yang tersedia.Tiwari (2000) yang semakin tinggi cenderung menjadi
yang menjelaskan bahwa prooksidan dapat prooksidan dalam tubuh tikus, hal ini sesui
memicu peningkatan radikal bebas atau dengan penelitian Suryani (2013) yang
kemampuan scavenger menyatakan bahwa peningkatan dosis pada
menurunkan
antioksidan.Kekurangan antioksidan juga pemberian ekstrak mahoni, semakin
dapat meningkatkan jumlah radikal bebas meningkatkan GDP tikus diabetes.
karena tidak cukup dalam menangkal Pola yang sama dengan pemberian
radikal bebas yang ada. Hall dan Cuppett fraksi air minuman sinom dosis 150 terjadi
(1997) yang menjelaskan bahwa hasil juga pada kondisi tikus pemberian fraksi air
produk radikal antioksidan (A*) setelah minuman sinom pada 200 mg/kg BB tikus
bereaksi dengan radikal peroksida (ROO*) diabetes. Pemberian fraksi air minuman
selama proses oksidasi dapat terjadi sangat sinom dengan dosis yang semakin tinggi
sewaktu-waktu dapat belum dapat meningkatkan penurunan
cepat
dan
berkontribusi menjadi pembentuk radikal GDP tikus diabetes mendekati normal (109
bebas, di dalam sitoplasma dengan mg/dl) pemberian fraksi air minuman
konsentrasi senyawaFe yang tinggi, asam sinom sampai hari ke-15. Hal ini diduga
askorbat dapat bersifat prooksidan oleh antioksidan fraksi air minuman sinom
yang 2+ karena reaksi redoks Fe menjadi Fe beragam jika ditingkatkan dosisnya tidak
yang mencetuskan senyawa superoksida baik untuk dikonsumsi karena menjadi
dan pada akhirnya menjadi radikal bebas prooksidan.
dengan gugushidroksil yang sangat reaktif. Antioksidan fraksi air minuman
(2002) dalam sinom dengan dosis yang semakin tinggi
FAO/WHO
Almatzier (2001) yang menjelaskan bahwa kurang efektif mengkelat radikal bebas
kelebihan vitamin C dapat berefek pada karena keragaman antioksidan dengan
sistem saluran kemih, akan tetapi dosis yang lebih tinggi memiliki kinerja
mekanisme yang mendasari hal ini belum yang tidak spesifik lagi, diduga bahwa
dimengerti benar. Kerusakan karena antioksidan fraksi air minuman sinom yang
antioksidan akan menyebabkan penyakit semakin tinggi menjadi prooksidan dalam
seperti aterosklerosis dan diabetes melitus tubuh, jumlah komponen fenolik dari
tipe 2. Dan kemungkinan juga memiliki kumarin minuman sinom fraksi air dalam
peranan dalam terjadinya diabetes komplik, keadaan tidak seimbang antara radikal
Guyton (1996) gagal ginjal kronik, bebas atau ROS dengan antioksidan
penyakit-penyakit degenerasi neuron, sehingga aktivitasnya tidak efektif.
arthritis rheumatoid , dan pankreatitis Kemungkinan
keadaan
kandungan
(Muchtadi,2012).
antioksidan fraksi air minuman sinom yang
Champe, e t al. (2011) menyatakan uji toleransi glukosa oral tikus diabetes. bahwa diabetes bukan merupakan suatu penyakit,
Dosis meningkat fraksi air sekelompok sindrom heterogen yang
tetapi
lebih
merupakan
minuman sinom mampu menurunkan GDP ditandai dengan peningkatan glukosa darah
tikus diabates tetapi tidak mendekati kadar puasa yang disebabkan oleh defisiensi
gula darah tikus kontrol. Hal ini diduga insulin relatif atau absolute. Diabetes
antioksidan dalam melitus ditandai dengan defisiensi insulin
karena
kinerja
mengkelat radikal bebas kurang spesifik absolut yang disebabkan oleh serangan
terlalu tinggi autoimun pada sel β pankreas. Serangan
dan
dosis
yang
mengakibatkan prooksidan bagi kerusakan autoimun pada sel β diantaranya
jaringan. Hal ini juga didukung oleh disebabkan
penelitian Suryani (2013) yang menyatakan bebas.Streptozotosin (STZ) atau 2-deoksi-
adanya
radikal
bahwa pengaruh hipoglikemik ekstrak 2-3-(metil-3-nitrosoureido)-D-gluko
metanol biji mahoni tidak sesui dengan piranose diperoleh dari Streptomyces
dosis yang semakin tinggi. Murray (2009) achromogenes yang digunakan
yang menjelaskan bahwa terjadinya menginduksi baik DM tipe 1 maupun tipe 2
untuk
gangguan toleransi glukosa, juga karena pada hewan uji.
keadaan-keadaan kerusakan hati pada STZ dapat menyebabkan terjadinya
beberapa infeksi, serta sebagai respon penghambatan sekresi dan sintesis insulin
terhadap pemberian dosis yang semakin akibat
meningkat maupun terhadap obat tertentu ditimbulkannya.GLUT 2 yang ditemukan
kerusakan
sel
yang
dan pada kondisi yang menyebabkan pada sel β pankreas, yang seharusnya dapat
hiperaktivitas hipofhorisis atau korteks mentranspor glukosa ke dalam sel ketika
adrenal akibat antagonisme hormon - kadar glukosa meningkat atau mentraspor
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar- glukosa dari sel ke darah bila kadar gula
kelenjar ini terhadap kerja insulin, hal ini darah menjadi rendah (misalnya selama
sesuai dengan penjelasan (Syaifuddin, puasa), namun mekanisme ini tidak terjadi
2011). Prooksidan memberi dampak pada pada kondisi tikus diabetes(Murray,2009)
kerusakan pankreas karena pemberian Ganong (2008) menjelaskan bahwa
dosis fraksi air minuman sinom yang pemberian STZ pada hewan percobaan
semakin tinggi yaitu dapat menggangu seperti tikus dapat mengakibatkan
toleransi glukosa, mekanisme kinerja terjadinya defisiensi insulin yang disekresi
hormon tidak sempurna lagi hal ini yang oleh sel β karena telah terjadi kerusakan sel
memberikan pengaruh terhadap lambatnya β pulau Langerhans, hal ini merupakan
penurunan kadar gula darah puasa tikus SD keadaan yang sering terjadi pada hewan-
diabetes hal tersebut sesui dengan hewan galur-galur mencit yang memiliki
(2013) yang insidens tinggi menderita diabetes melitus
penelitian
Suryani
menjelaskan bahwa dosis 200 mg/kg BB spontan.
tikus memberikan efek cenderung diakibatkan oleh defisiensi insulin memberi
Kondisi
patologis
yang
menurunkan kadar insulin dalam darah. dampak terhadap toleransi gukosa darah
Aktivitas antioksidan perlakuan puasa bahwa kondisi tikus diabetes sangat
pemberian fraksi air minuman sinom 0 sesui dengan pola perkembangan kadar
mg/kg BB tikus atau kontrol (KO) kadar gula darah tikus diabetes yang telah
gula darah puasanya rata-rata berada dilaporkan dalam penelitian Ganong (2008)
dibawah 100 yaitu < 126 mg/dl dan <127
yang menyatakan bahwa produksi ATP berganda BNT menujukkan bahwa GDP
mitokondria tidak dibatasi, hal ini tikus sehat menujukkan perbedaan yang
menyebabkan tidak terjadi adanya nyata pada pengamatan hari ke-6,9,12, dan
pengurangan nukleotida sel β pankreas.
21 nilai rata-rata GDP berturut-turut adalah Aktivitas antioksidan perlakuan (106 mg/dl), (101 mg/dl), (113 mg/dl), (89
pemberian dosis 0 mg/kg (Tikus Kontrol) mg/dl), hal ini disebabkan kondisi tikus
tidak meningkatan penurunan kadar tidak sama setiap harinya, namun kondisi
glukosa darah puasa tidak seperti yang tikus masih dalam keadaan sehat, oleh
terjadi pada tikus diabet melitus, walaupun Andayani GDP tikus sehat <126 mg/dl.
tidak diberikan fraksi air minuman sinom GDP tikus sehat/ tikus kontrol sangat sesuai
diduga karena aktivitas antioksidan yang dengan penelitian Suarsana (2010)
terjadi semata-mata karena adanya mengenai profil gula darah dan ultrasruktur
konsumsi pemberian fraksi air minuman sel β pankreas tikus yang diinduksi aloksan.
sinom yang diduga mengandung omega -9, Hasil uji perbandingan berganda
ar-tumeron,tumeron,curlon ,vitamin C dan BNT menunjukkan bahwa perlakuan dosis
B. Dalam tubuh secara alami dari reaksi
0 mg/kg l BB (tikus kontrol) tidak berbeda biologis yang menghasilkan radikal bebas nyata terhadap rata-rata GDP tikus. Rata-
seperti ROS dan RNS sehingga secara rata GDP tikus pemberian dosis 0 mg/kg
alami pula tubuh memiliki pertahanan BB terendah dari GDP tikus diabetes
terhadap efek radikal bebas yang berasal dengan dosis fraksi minuman sinom dosis
dari vitamin C (Veliky et al., 2001).
50 mg/kg, 100 mg/kg, 150 mg/kg dan 200 Aktivitas antioksidan dengan metode mg/kg pengamatan hari ke-15 dan 18. Rata-
DPPH yang terjadi pada tikus kontrol juga rata GDP tikus pemberian fraksi air
didukung oleh penelitian Emiati (2007) minuman sinom dosis 50 mg/kg sudah
yang menyatakan bahwa aktivitas mencapai kondisi tikus normal (109 mg/dl)
antiradikal dengan metode DPPH secara in pada pengamatan hari ke-18. Hal ini karena
vivo pada manusia didapatkan perlakuan pemberian fraksi air minuman sinom dosis
kontrol atau tanpa konsumsi minuman
50 mg/kg BB tikus sangat sesuai pada kakao bebas lemak yang mengandung kondisi tikus diabetes sampai pada hari ke-
komponen fenolik ditemukan juga aktivitas
18 hanya saja jika ditinjau dari hasil uji antiradikal berkisar 17.5 %. keragaman belum menunjukkan GDP tikus
Hasil uji perbandingan berganda BNT kondisi normal yang berpengaruh. Diduga
GDP tikus pemberian dosis 100 mg/kg, 150 karena antioksidan yang beragam pada
mg/kg, 200 mg/kg BB tikus masing-masing fraksi air minuman sinom adalah sangat
tidak berbeda nyata hari ke-18.Pengamatan efektif jika diberikan pada dosis 50 mg/kg,
hari ke-21 GDP tikus dosis pemberian karena dosis tersebut memiliki kemampuan
dosis 150 mg/kg BB dan 200 mg/kg BB yang sangat efektif pada hari tersebut untuk
tidak berbeda nyata dengan GDP tikus mengkelat radikal bebas dari NO ( nitic
dosis 50 mg/kg dan 100 mg/kg. Hal ini oxide ) karena induksi STZ. Kondisi yang
menunjukkan bahwa pemberian dosis normal ini menyebabkan metabolisme
fraksi air minuman sinom yang semakin GLUT 2 ke sel β akan berjalan normal,
tinggi berakibat semakin meningkatkan sehingga regulasi glukosa ke seluruh sel
GDP tikus diabetes jika dibandingkan tubuh juga menjadi normal. Hal ini sesuai
dengan GDP tikus kontrol.
Rachman, Frans Dany .Edisi 3,
4.KESIMPULAN
Jakarta : EGC. P.85-547 Kapasitas antioksidan tertinggi
adalah fraksi air minuman sinom Couee, I., C.Sulmon , G.Gouesbest , (199.100µg AAEAC/g bahan) yang diikuti
AE.Amrani. 2005. Involvement of oleh fraksi kloroform (94.200 µg
soluble sugar in reactive oxygen AAEAC/g bahan), etil asetat (66.500 µg
species balance and responses to AAEAC/g bahan), dan fraksi heksan
oxidative stress in plants. J Exp (42.600 µg AAEAC/g bahan).
Botany 57:449-459 Kapasitas antioksidan dari fraksi air
Darmono. 2005. Pengatur Pola Hidup menurunkan gula darah puasa tikus putih
Diabetes Untuk SD tertinggi (109 mg/dl) dengan perlakuan
Penderita
Mencegah Komplikasi Kerusakan dosis 50 mg/kg BB.
Organ-organ Tubuh.Semarang.Available from :
URL : http://eprints [DEPKES] Depateman Kesehatan RI. 2006. Diabetes Melitus ancaman
umat manusia di dunia. Berita Akpan, J.O., P.H,Wright, W.E.Dulin,.
5..REFERENSI
Dep. Kes RI Tanggal 14 Nopember 1987, A comparison of the effects of
streptozotocin,
Emiwati. 2007. Efek Konsumsi Minuman methylnitrosourea and alloxan on
N-
Bubuk Kakao Bebas Lemak isolated islets of Langerhans,
terhadap Sifat Antioksidan dan Diabetes & Metabolism , 13(2):122-
Limfosit 128.
Proliferative
Manusia[Disertasi]. Bogor: Institut Anderson P., Sylvia, MC. Wilson,
Pertanian Bogor. Lorraine.
Etriwati, Muttaqin, Konsep
Patofisiologi
Erwin,
T.W.Pangesttiningsih., dan Penyakit.Eds
Klinis
Proses-Proses
2013. Ekspresi P.(Penterjemah). Jakarta : EGC.
I. Anugrah
S.Widyarini.
Insulin pada Pankreas Mencit Aruoma, O.I., J.P.E.Spencer, D.Warren, P.
(Musculus) yang Diinduksi dengan Jenner,
Streptozotocin Berulang.J B.Halliwell.1997. Characterization
J.
Butler,
and
Kedokteran Hewan . 7: 9- 11 of Food Antioxidants,Illustrated
Freisleben, HJ. 2001, Free radical and using Commercial Garlic and
ROS in biological system. Di Ginger Prepation . J. Food Chem.
dalam: Proseding kursus penyegar
60 (2):149-156. radikal bebas dan antioksidan Astawan, M. 2008. Pangan Fungsional
dalam kesehatan: dasar aplikasi untuk Kesehatan yang Optimal. Jur
dan pemanfaatan bahan alami. TPG – IPB. Bogor.
Jakarta 16 April 2001. Bagian Champe,P.C., A. H.Richard, R.F.Denise.
Biokimia Fakultas Kedeokteran 2010. Biokimia Ulasan Bergambar.
Universitas Indonesia. In : Novrianti,A., I.Nuryanto,
Ganong,W.F. 2008. Buku Ajar Fisiologi T.Resmisari., editors. Edisi bahasa
Kedokteran.Editors Edisi Bahasa Indonesia,Luqman
Yanua r
Indonesia.
Molyneux, P. 2003. The Use of The Stable :EGC347- 367
Ed.22-Jakarta
Radical Diphenylpicryl Halliwel B, Gutteridge. 2006. Free radical
Free
Hydrazyl (DPPH) for Astimating in Biology and Medicine. Ed 4
Antioxidan.J. Sci.Technol 26 : 210- Claredon Press. Oxford.
Hirsh AJ., SY.Yao, JD.Young, Mulyani, S., K.Satriawan, dan IGA.L. CL.Chesseman. 1997. Inhibition
Triani. 2006. Potensi Minuman of glucose absorption in rat
Kunyit- Asam( Curcuma domestica jejunum. A novel action of alfa-D-
Tamarindus Indica glucosidase
Val
Sumber Gastroenterology 113:205-211.
inhibitors.
L.)Sebagai
AntioksidanBeserta Analisis Huang D., Qu B. LD. Prior. 2005. The
Finansialnya, Laporan Research Chemistry behind Antioxidant
Grant, TPSDP. ADB- LOAN
Capacity Assay.J. Agric Food Chem Nair
M.G.,
H.Wang, D.L.Dewitt,
53: 1841 – 1856 D.W.Krempin, D.K.Mody, Jung UJ., MK. Lee, YB.Park , SM.Jeon,
Y.Qian, D.G.Groh, A.J.Davies, MS.Choi.
M.A.Murray, R.Dykhouse, and Antihyperglicemic and antioxidant
M.Lemay. 2004. Dietary Food properties of caffeic acid in db/db
Supplement Containing Natural mice. J Phamacol and Experiment
Cyclooxygenase Inhibitors and Therapeutics 318:476-483.
Methods for Inhibiting P ain and Kim JS., Ju JB, CW.Choi, CS.Kim. 2006.
Inflammation .
http://www.freepatentsonline.com/ antihyperlipidemic effect of four
Hypoglycemic
and
6818234.html. (4 Maret 2010). Korean medicinal plants in alloxan
Norton, K.J. 2008.Menstruation Disorder- indu ced diabetic rat. Am J Biochem
Causes Symptom and Treatment of and Biotech 2:154-160.
Dysmenorrhea. http://www-steady Kevin C., Kregel, J.Hannah, Zhang. 2005.
health.com/articles, menstruation- An integrated view of oxidative
disorder-causes-symptom-and- stress in aging:basic mechanism.
treatments of Dysmenorrhea-a773 Function effects and pathological
html.(3 Maret 2010) consideration. Am J Physiol Regul
Nurmi A. 2008. Antioksidant studies on Integr Comp Physiol 292:R18-R36.
Selected Lamiaceae Herbs in vitro Koczwara, K., E.Bonifacio , AG.Ziegler .
in 2004. Transmission of maternal
and
Humans[Dissertation].Helenski inslet antibodies and risk of
Prior, RL., X.Wu, K.Schaich. 2005. autoimmune diabetes in offspring of
Standardized Methods for the mothers with type 1 diabetes.
Determination of Antioxidant Diabetes 53:1-4.
Capacity and Phenolics in Food Lukita-Atmadja W., Y.Ito, G.L.Baker.,
and Dietary Suplement, J Agric and R.S.McCuskey. 2002.Effect of
Food Chem 53:4290-4302 curcuminoids as anti-inflammatory
S.K.,S.Sivagnanam, agents on the hepatic microvascular
Rajasekaran,
Subramanian.2005.Antioksidant response to endotoxin. SHOCK . 17
effect of aloevera gel extract in (5): 399 –403.
Diinduksi Senyawa Aloksan . Resi,
J. TTV 15 : 118-122 Karakterisasi, dan Diversifikasi
S.N.
Z.2012.Formulasi,
Imbalance in Rasa
Tiwari,
AK.2001
Antioksidant Defence and Human Berbasis Kunyit Asam serta Kajian
Minuman
Fungsional
Diseases: Multiple Aproach of Toksisitas
Natural Antioxidants . Curent Sci Selama Penyimpanan.Department
dan
Stabilitasnya
81,9:1179-1187 of Food Science and Technology,
Vaya, J., M.Aviram. 2002. Nutritional Faculty
Antioxidants:Mechanisms of Technology, Bogor Agricultural
of
Agricultural
Action, Analyses of Activities and University, IPB Darmaga Campus,
Applications. PO Box 220, Bogor, West Java,
Medical
www.google/search/natural Indonesia . J, F24070057
antioxidant.htm 22 April 2009 Rice-Evans CA.,
Valko M., D.Leibfritz, J.Moncol, MCR.Symons.1999. Technique in
AT. Diplock,
MTD.Cronin, M.Mazur, J.Telser. Free
2007. Review: Free radicals and Tokyo:Elsevier
Radical
Research
in normal Amsterdam.Rowland dan Bellush;
antioxidant
physiological function and human Rees dan Alcolado
disease. Inter J Biochem and Cell Shaw- Reagan,S., M.Nihal, N. Ahmad.
Biol 39:44-84. 2007. Dose Translation from
[WHO] Word Health Organization. 2004. Animal to Human Studies
Definition
diagnosisand
classification od diabetes millitus Dermatology,Paul P. Carbone
Revisited . Departement
of
complication.Part Comprehensive Cancer Center;
and
its
1:diagnosis and calssification od Molecular and Environmental
deabetes mellitus. Toxicology Center,University of
Wijeratne, SSK., SL.Cuppet, V.Schlegel. Wisconsin,
2005. Hydrogen Peroxide Induce Madison,Wisconsin,USA.
Oxidative Stress Damage and FASEB Journal article fj.07-
The
Antioxidant Enzyme Response in 9574LSF.Published
Caco-2 Colon Cells. J. Agri.Chem October 17,2007
online
53: 8768-8774. Soegondo S., P. Soewondo, S.Waspadji,
.Wilson, G.L. and S.P.LeDoux. 1989. The
Role of Chemical in The Etiology Oemardi,
I.Subekti, G. Semiardji, M.
of Diabetes Mellitus, Toxicologic Supartondo. 1999. Diabcare ASIA-
.Suyono
dan
Pathology , 17 : 357 –3 62 Indonesia,
Yun, L.2001. Free Radical Scavenging Comprehensive Approaches in the
1998. Prosiding .
Properties of Conjugated Linoic management
Acids. J. of Agric. and Food Chem . complication. Jakarta
of
diabetic
49:3452-3456. Suarsana,
IN,
Priosoeryanto,
B.P.M.Bintang,
dan
T.Wresdiyanti. 2010 .
Profil
Glukosa Darah dan Ultrastruktur
78