3 Pola-pola Gambaran Mikroskopis Larutan Buffer asam Salah Berkaitan dengan spesie-spesies hasil campuran larutan NH 3 dengan NH 4 Br yang

Tabel 1.3 Pola-pola Gambaran Mikroskopis Larutan Buffer asam Salah Berkaitan dengan spesie-spesies hasil campuran larutan NH 3 dengan NH 4 Br yang

terbentuk.

Jawaban

Persentase

a. b.

a. 13,65

b. 10,57

c. 10,57

d. 2,20

c. d.

Siswa yang memberikan gambaran

J : Bingung Pak ?

mikroskois (a), (b), (c) dan (d), meskipun mereka benar dapat menentukan spesies-

P: Baik, Dapatkah anda memberikan contoh spesies larutan buffer yang terbentuk dalam

campuran yang termasuk basa lemah dan larutan, mereka belum memahami konsep

garamnya.

yang dimilikinya secara utuh. J : Misalnya HCN dan NaCl. Meskipun ada siswa yang menjawab benar secara makroskopis, akan tetapi

P : Baik, Pada tes tertulis jika NH3 mereka tidak sepenuhnya memahami konsep

ditambahkan NH4Br akan terbentuk tersebut. Dalam hal ini adanya siswa yang

larutan basa. Menurut Anda spesies- menjawab benar haya karena menebak saja

spesies apakah yang terdapat dalam seperti yang terungkap pada wawancara

larutan buffer basa? tersebut.

J : Tidak tahu Pak?

P: Dalam tes tertulis anda menyatakan bahwa larutan buffer basa adalah

P : Baik, tetapi pada tes tertulis anda merupakan campuran basa lemah dan

menjawab spesies yang terbentuk adalah NH 3 , NH 4 + , Br - dan OH garamnya. Apa alasan anda memilih - .

jawaban tersebut. J : Saya hanya menebak saja Pak Guru?

J: Saya membaca dibuku pengertian larutan bufferbasa dinyatakan demikian.

P: Baik, Pada tes tertulis kamu memilih gambar pada soal No 8 bahwa spesies-

P : Pada tes tertulis Anda menjawab bila spesies yang terbentuk dalam larutan

buffer basa adalah jawaban (d). Dapatkah akan terbentuk jenis larutan buffer basa.

senya wa NH 3 dan NH 4 Cl dicampurkan

Anda mengemukakan alasannya? Dapatkah menentukan manakah yang

termasuk basa dan garamnya pada kedua J: Karena pada soal no 7 saya memilh senya wa tersebut.

spesies seperti NH 3 , NH 4 + , Br- dan OH - ,maka saya memilhnya sesuai dengan

simbol yang ada pada keterangan basa karena tidak ada OH.

J : Tidak tau Pak. Setahu saya NH 3 bukan

gambar.

P : NH 4 Cl termasuk garam atau basa?

SIMPULAN

426 Berdasarkan hasil penelitian dan

mikroskopis untuk menjelaskan konsep yang pembahasan yang telah diuraikan pada bab

abstrak dalam bentuk konkrit perlu diberikan. sebelumnya dapat kemukakan beberapa

Meskipun ketidak mampuan siswa dalam kesimpulan dari penelitian ini sebagai

memberikan gambaran mikroskopis tidak berikut.

berdampak secara langsung pada pokok Pemahaman tentang proses yang

bahsan larutan buffer, penentuan pH, diperlukan untuk memberikan gambaran

khusunya titrasi asam basa, akan tetapi mokroskopik larutan buffer berkaitan

yang mampu dengan.(a). pengertian larutan buffer

rendahny

siswa

mengidentifikasi ionisasi sebagian dan termasuk

mengidentisifikasi menentukan jenis larutan buffer,termasuk

dalam

kategori

rendah,(b)

ionisasi

sempurna,

spesies-spesies yang terdapat dalam larutan kategori rendah

akan menyulitkan siswa dalam menetukan (c) menentukan spesies-spesies larutan buffer

pH, dan titrasi asam basa. Untuk itu yang terbentuk dalam larutan, termasuk

pemahaman siswa tentang larutan buffer kategori sangat rendah. Pemahaman siswa

perlu ditingkatkan dengan remidial dengan secara umum baik pada tingkat makroskopis

menggunakan model gambaran mikroskopis. dan tingkat mikroskopis termasuk dalam

Dalam penggambaran mikroskopis secara kategori rendah.

kwantitatif melakukan penyederhanaan yang Pola

signifikan. Agar tidak terjadi salah konsep memberikan gambaran mikroskopis larutan

akibat dari penyederhanaan ini, maka guru buffer yang diberikan oleh siswa

perlu memberikan penjelasan yang lebih menunjukkan pemahaman mereka tentang :

bersifat kwantitatif proporsional, misalnya (a) adanya campuran hasil reaksi larutan

dengan menghubungkan antara pH dan pKa buffer dari asam lemah dan garamnya dalam

dengan proporsi spesies yang ada dalam larutan, NaF tidak mengalami ionisasi

bentuk terkait.

menjadi ion-ionnya dalam larutan yang terbentuk. Asam lemah, HF tidak terionisasi

DAFTAR PUSTAKA

sama sekali dalam larutan.(b.) adanya campuran hasil reaksi larutan buffer dari basa

Griffith, A.K. and Preston, K.R. 1992. “Grade lemah dan garamnya tidak mengalami

12- Students’ Misconception Relating ionisasi dalam larutan yang terbentuk.(c)

to Fundamental Characteristics of adanya hasil larutan yang terbentuk dalam

Atom and Molecules”. Journal of larutan buffer asam lemahnya mengalami

Research in Science Teaching. 29 ionsasi sempurna dan garam yang terbentuk

(6): 611-628.

tidak terionisasi. Sumber penyebab ketidakmampuan

Good, R, Kromhout, R.A, & Mellon, E.K. sebagian besar siswa dalam memberikan

1979. Piaget’s Work and Cmemical gambaran mikroskopis tidak digunakannya

Education. Journal of Chemical gambaran mikroskopis dalam membahas

Education. 57 (7): 428-435. larutan buffer atau mater lainnya dalam pembelajaran kimi di SMA.

Huddle, P.A. 1996. “An In-Depth of Misconceptions in Stoichiometry and

SARAN

Chemical Equilibrium at a South Karena tingginya kesalahan siswa

African University”. Journal of dalam memahami konsep tentang materi

Research in Science Teaching. 33 larutan penyangga, baik pada tingkat

(1): 65-77.

makroskopis maupun mikroskopis, maka dalam

Huddle, P.A. and White, M.D. 2000. “Using hendaknya penggunaan model gambaran

a Teaching Model to Correct Known

427 Misconceptions in Electrochemistry”.

Jornal of Chemical Education. 77 (1) Russell, J.W. Kozma,R.B Jones,T., Wyskoff, : 104-110.

Marx

Davit.J.1997. Use ofSimultaneous

Syncroniced Ibnu, S. 1989. Kesalahan Konsep dan

Microscopic and Konsekuensinya dalam Pengajaran

Mascroscopic,

Representations To IPA. Kumpulan Karangan Ilmiah.

Symbolic

Enhance the Teaching and Learning Malang: IKA IKIP Malang.

of Chemical Conceps. Jornal of Chemical Education, 74(3), 330-334

Kean, E. dan Midlecamp, C. 1985. Panduan Belajar

Smith.K.J. & Metz. P.A.1996. Evaluting Gramedia.

Kimia

Dasar . Jakarta:

Student Understanding of Solution Chemistry Trough Miscroscopic

Keenan, C.W., Kleinfelter, D.C., dan Wood, Representation. Jornal of Chemical J.H. 1989. Kimia Untuk Universitas,

Education. 73 (3) : 233-235. Jilid I. Terjemahan oleh Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta: Erlangga

Sihaloho, M. 2007. Kajian Pemahaman Konsep Asam Basa Pada Tingkat Maskil, R & Helena, P.J. 1997. Asking

dan mikroskopis Model Questions. Education in

makroskopis

Jurusan Pendidikan Chemistry, 132-143

Mahasiswa

Kimia Universitas Negeri Gorontalo . Laporan

Penelitian Tidak di Nakhleh, 1994. Student Models Matter in The

publikasikan. Gorontalo: UNG

Context of Acit-Bace Chemistry.

Jornal of Chemical Education. 71 (6) Sihaloho, M. 2007. Kefektifan Pembelajaran : 495-499.

Kimia

dengan Pendekatan

dan Mikroskopis Peterson, R.F., Treagust, D.F., & Garnet, P.J.

Makroskopis

Makromedia dalam 1986. “Identification of Secondary

Berbasis

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Students’ Misconception of Covalent

SMAN di Gorontalo pada Konsep Bonding and Structure Concepts

Pergeseran Kesetimbangan Kimia. Using A Diagnostic Instrumen”.

Gorontalo : UNG Jornal of Research in Science Education. 16 : 40-48.

Osborne,R.J and Wittrok, M.C.1985.Learning Science A. Generative Process Sadiman,A.S.

Science Education ,64(4), 489-503. Pendidikan .Jakarta: Rajawali.

1986.

Media