Analisis Tingkat Pencemaran Limbah Domestik

4.2.4 Analisis Tingkat Pencemaran Limbah Domestik

Limbah domestik adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dan penyakit lainnya. Setiap rumah tangga menghasilkan limbah domestik yang kemudian dibuang masuk ke dalam saluran air tanpa melalui pengolahan. Air ini akan tersalurkan menuju sungai, danau, maupun laut. Oleh karena itu air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran. Limbah domestik terbagi dalam dua kategori yaitu pertama, limbah cair domestik yang berasal dari air cucian seperti sabun, deterjen, minyak dan pestisida. Kedua adalah limbah cair yang berasal dari kakus seperti sabun, shampo, tinja dan air seni. Pada musim kemarau saat debit air turun maka masukan bahan organik ke dalam badan air akan mengakibatkan penurunan kualitas air. Pelestarian kualitas air dilakukan pada sumber air yang terdapat di hutan lindung. Pengelolaan kualitas air pada sumber air di luar hutan lindung dilakukan dengan upaya pengendalian pencemaran air, yaitu upaya memelihara air sehingga kualitas air memenuhi baku mutu air. Berdasarkan Gambar 4.7 dapat terlihat gambar grafik batang yang menggambarkan beban pencemaran yang dihasilkan oleh aktivitas penduduk di perumahan-perumahan di wilayah studi. 63 24 47 56 25 21 35 20 4 19 13 18 43 39 33 41 - 10 20 30 40 50 60 70 A B C D TYPE SALURAN B E B AN P E NC E M A RAN Sulfat Tth Amonia Tth Alkalinitas Tth E Coli 106MPNth GAMBAR 4.7 GRAFIK BEBAN PENCEMARAN LIMBAH DOMESTIK MELALUI SALURAN PERUMAHAN Pada grafik tersebut terlihat bahwa saluran A menghasilkan beban pencemaran parameter sulfat yang paling besar 63 tontahun, dimana sulfat berasal dari air hujan yang mengendap di dalam tanah, mengingat saluran A melayani empat perumahan yang cukup luas sehingga mempunyai daerah tangkapan air hujan yang lebih besar dibandingkan dengan perumahan-perumahan yang lain. Selain sulfat, pada saluran A juga menghasilkan bakteri e coli yang paling besar 43 x 10 6 MPNtahun yang disebabkan karena banyaknya jumlah penduduk yang tinggal di perumahan-perumahan yang dilalui oleh saluran A seperti Plamo Garden, Taman Duta Mas, Legenda Bali dan Legenda Malaka, yang berjumlah 11.293 jiwa, data tahun 2007. Sedangkan pada saluran B menghasilkan beban pencemar alkalinitas tertinggi 19 tontahun, dimana alkalinitas berkaitan dengan kesadahan air, yang merupakan salah satu sifat air. Alkalinitas berasal dari Sumber : Hasil Analisis 2008 buangan sampah-sampah rumah tangga juga sisa-sisa industri dari logam-logam berat, pabrik-pabrik yang mengandung unsur logam berbahaya dan beracun. Sedangkan saluran C menghasilkan beban pencemar amonia paling besar 35 tontahun, yang kemungkinan disebabkan oleh urine serta sampah organik, seperti sisa-sisa makanan, sayuran dan sebagainya. Hal ini kemungkinan disebabkan karena di perumahan Kurnia Djaya Alam KDA terdapat banyak tempat kegiatan seperti lapangan tenis, kolam renang, gedung pertemuan, rumah makan juga tempat usaha lainnya, yang memungkinkan orang berkumpul serta membuang limbahnya. Sedang pada saluran D parameter yang paling menonjol adalah sulfat dan e coli, yang disebabkan di perumahan Cendana walaupun jumlah penduduknya lebih sedikit daripada di KDA namun di perumahan ini banyak masyarakatnya yang memelihara binatang seperti, ayam maupun anjing disamping itu di perumahan ini juga terdapat kantor Lurah Belian dan rumah makan-rumah makan. Kemungkinan e coli selain dari kotoran manusia juga berasal dari binatang peliharaan sedangkan sulfat disebabkan karena air selokan yang tergenang menimbulkan H 2 S sulfur yang berbau busuk. Hal ini diakibatkan oleh banyaknya sampah yang dibuang masyarakat ke dalam selokan sehingga terjadi penyumbatan, sedangkan sampah sendiri banyak mengandung bakteri S kemotrofik selanjutnya menimbulkan reaksi kimia membentuk sulfat.

4.3 Analisis Dampak Pencemaran Limbah Domestik Terhadap Air Baku