Teknik pengambilan sampel air limbah domestik dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu metode pengambilan sampel dengan menggunakan
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini pertimbangan yang dilakukan adalah berdasarkan aliran inlet dan outlet drainase yang melalui daerah
permukiman.
TABEL I.2 DATA PENELITIAN YANG DIGUNAKAN
NO KEBUTUHAN DATA
JENIS DATA
SUMBER DATA TEKNIK
PENGUMPULAN DATA
I Pola dan aktifitas tata guna lahan Wilayah Studi
1 Rencana Tata Guna Lahan permukiman di
sekitar Dam Duriangkang Sekunder
Bappeko Batam Studi Literatur RTRW
Kota Batam 2
Luas lahan dari tiap tata guna lahan yang ada di sekitar Dam Duriangkang Kota Batam
Sekunder Otorita Batam,
Bappeko Batam Observasi Lapangan
Studi Literatur
3 Perubahan penggunaan lahan di permukiman
disekitar Dam Duriangkang Sekunder Otorita
Batam, Bappeko Batam
Observasi Lapangan Studi Literatur
4 Jumlah penduduk tiap perumahan dan
kelurahan Sekunder Disduk Kota Batam,
Kelurahan Observasi Lapangan
Studi Literatur
II Kualitas Air Baku di wilayah studi
1 Kualitas Air Baku Dam Duriangkang
sekunder PT. ATB, Bapedalda
Studi Literatur
Sumber :Hasil analisa, 2008
1.7.3 Metode Analisis
Dalam mencapai sasaran penelitian dilakukan analisis terhadap data dan hasil observasi yang dilakukan, yaitu :
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui tingkat ketergantungan variabel terikat Y terhadap variabel bebas X dengan satu atau lebih variabel bebas. Hasil
analisis ini adalah suatu model matematis berupa koefisien dari masing-masing
variabel bebas X. Model persamaan regresi untuk menggambarkan trend pencemaran berdasarkan pengaruh perubahan penggunaan lahan permukiman dan
pertambahan penduduk dalam penelitian ini adalah: Y = a + b
1
.X
1
+ b
2
.X
2
Sugiyono, 2007:275
Dengan : Y
= tingkat pencemaran, dengan Y dikaji dari data pencemaran warnaY
1
, amoniakY
2
, sulfatY
3
, alkalinitasY
4
dan e coliY
5
. X
1
= luas lahan permukiman X
2
= jumlah penduduk a
= konstanta b
1
,b
2
= koefisien regresi ganda
1.7.4 Kerangka Pemikiran
Pemikiran penelitian ini didasarkan pada pesatnya perkembangan Kota Batam yang menyebabkan tingginya laju pertumbuhan penduduk terutama yang
disumbang oleh para migran yang datang ke Batam untuk mengadu nasib mencari pekerjaan. Tingginya arus urbanisasi tersebut menimbulkan melonjaknya kebutuhan
lahan untuk perumahan sehingga kegiatan pembukaan lahan untuk permukiman tidak dapat dielakkan, sementara lahan di Kota Batam sangat terbatas terutama di Kawasan
Batam Centre yang merupakan kawasan yang dinilai strategis karena letaknya yang berdekatan dengan beberapa kawasan pusat kegiatan antara lain, pusat pemerintahan,
perdagangan, pelabuhan internasional maupun domestik, bandara serta kawasan industri Batamindo. Oleh karena letaknya yang berdekatan dengan fasilitas kota
menyebabkan sebaran penduduk di kawasan permukiman ini cukup tinggi dengan
bermacam aktivitas penghuninya, limbah yang dihasilkan meningkat seiring dengan semakin padatnya penduduk di kawasan ini. Limbah rumah tangga domestik yang
dihasilkan ini kemungkinan menimbulkan pencemaran terhadap air baku Dam Duriangkang yang merupakan dam terbesar di Kota Batam, dan secara topografi
letaknya lebih rendah dari lokasi perumahan. Akibat pesatnya pembangunan terutama perumahan yang dilengkapi dengan
fasilitas jasa perdagangan pertokoan di sekitar dam ini, air baku Dam Duriangkang mengalami penurunan kualitas. Sementara saat ini untuk memenuhi kebutuhan air
bersih di Kota Batam, PT. Adhya Tirta Batam ATB selaku perusahaan swasta yang dipercaya mengolah air baku menjadi air bersih masih mengalami kekurangan dalam
jumlah air yang didistribusikan ke pelanggan sehingga sering dilakukan sistem bergilir, sedangkan masalah penurunan kualitas air baku menimbulkan kenaikan
biaya operasional menjadi semakin tinggi. Meskipun PT. ATB saat ini masih mampu mengatasi masalah ini namun pada masa mendatang akan menjadi masalah yang
semakin berat karena terkait dengan beban hidup masyarakat yang semakin berat. Selanjutnya kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.3.
I.8 Sistematika Penulisan BAB I.