47
3.1.1 Kondisi Fisik Alam
Pulau Batam memiliki kekayaan alam yang sangat menawan sehingga disamping menjadi kota industri juga menjadi kota tujuan wisata. Kondisi alam
Pulau Batam sebagai berikut :
1. Geologi
Wilayah Kota Batam seperti halnya kecamatan-kecamatan di daerah kabupaten di Kepulauan Riau, juga merupakan bagian dari paparan kontinental.
Pulau-pulau yang tersebar di daerah ini merupakan sisa-sisa erosi atau penyusutan dari daratan pra tersier yang membentang dari semenanjung MalaysiaPulau
Singapore di bagian utara sampai dengan pulau-pulau Moro dan Kundur serta Karimun di bagian selatan.
2. Fisiografi
Wilayah kota Batam terdiri dari 329 buah pulau besar dan kecil, yang letak satu dengan lainnya dihubungkan dengan perairan. Pulau-pulau yang tersebar
pada umumnya merupakan sisa-sisa erosi atau pencetusan dari daratan pratersier yang membentang dari Semenanjung Malaysia di bagian utara sampai dengan
Pulau Moro, Kundur, serta Karimun di bagian selatan. Permukaan tanah di Kota Batam pada umumnya dapat digolongkan datar namun disana-sini berbukit-bukit,
berbatu muda dengan ketinggian maksimum 160 meter di atas permukaan laut. Sungai-sungai kecil banyak mengalir dengan aliran pelan yang dikelilingi hutan-
hutan serta semak belukar yang lebat. Kondisi yang demikian menyulitkan untuk merencanakan drainase perkotaan yang terbebas dari banjir.
3. Iklim
48
Kota Batam mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum berkisar antara 18,2°C - 23,0°C dan suhu maksimum berkisar antara 31,0°C - 33,2°C, sedangkan
suhu rata-rata adalah 26,3°C - 27,3°C. Keadaan tekanan udara rata-rata minimum 1007,0 MBS dan maksimum 1011,5 MBS. Selanjutnya mengenai kelembaban
udara di wilayah Kota Batam rata-rata berkisar antara 82 - 87 dan kecepatan angin maksimum 14-30 knot atau rata-rata kecepatan angin sebesar 4 knot. Hari
hujan di Kota Batam rata-rata perbulan 20 hari dengan rata-rata curah hujan pertahunnya 2616 mm. Hal inilah yang menjadi keuntungan bagi Kota Batam
dalam penyediaan air bersih.
4. Topografi dan Kemiringan Lereng
Wilayah Kota Batam relatif datar dengan variasi berbukit-bukit di tengah pulau, ketinggian antara 7 hingga 160 mdpl. Wilayah yang memiliki elevasi 0
hingga 7 mdpl terdapat di pantai utara dan pantai selatan Pulau Batam dan sebelah timur Pulau Rempang serta sebelah utara, timur dan selatan Pulau Galang.
Sedangkan pulau-pulau kecil lainnya sebagian besar merupakan kawasan hutan mangrove. Wilayah yang memiliki ketinggian sampai 100 m dpl dengan topografi
berbukit-bukit sangat sesuai untuk kawasan resapan air sebagai cadangan air. Kondisi ini menjadikan daerah resapan air yang berada pada elevasi terendah
menjadi tempat bermuara drainase perkotaan, selain untuk mengalirkan banjir sekaligus untuk mengisi air.
49
3.1.2 Kondisi Penduduk