Analisis Aliran Air pada Saluran Drainase

4.2.3 Analisis Aliran Air pada Saluran Drainase

Saluran drainase di wilayah perkotaan Kota Batam tidak hanya mengalirkan air hujan, tetapi juga bercampur dengan air buangan limbah rumah tangga, dan mungkin juga limbah pabrik. Hujan yang jatuh di wilayah perkotaan kemungkinan besar terkontaminasi ketika air itu melalui lingkungan perkotaan. Sumber kontaminasi berasal dari udara asap, debu, uap, gas, bangunan danatau permukaan tanah, dan limbah domestik yang mengalir bersama air hujan. Setelah melewati lingkungan perkotaan, air hujan membawa polutan ke badan air. Salah satu fungsi drainase perkotaan adalah mengalirkan aliran limpasan air hujan run off, mulai dari drainase tersier yang berasal dari rumah-rumah tinggalhunian yang terhubung dengan drainase sekunder dan berakhir pada drainase primer sebagai saluran pembuangan akhir yang biasanya menuju sungaiwaduk. Ketiga hirarki drainase ini hendaknya terhubung satu sama lainnya menjadi suatu sistem drainase yang harus bersinergi dengan baik karena jika tidak dapat menimbulkan terjadinya banjir. Sistem drainase di wilayah studi ada empat saluran primer yang dibedakan menjadi saluran A, B, C dan D seperti pada Gambar 4.5. Empat saluran ini melalui perumahan di wilayah studi yang terletak rata-rata lebih tinggi daripada daerah sekitarnya, sehingga air dari perumahan-perumahan tersebut mengalir melalui keempat saluran drainase tersebut menuju Dam Duriangkang. Aliran- aliran draianse ini dibuat untuk mengalirkan air hujan agar tidak terjadi banjir di daerah permukiman dengan mengalirkannya ke dalam Dam Duriangkang, namun pada kenyataannya banyak limbah domestik yang ikut dibuang melalui saluran ini. Saluran A adalah saluran yang melayani empat perumahan antara lain Plamo Garden, Taman Duta Mas, Legenda Bali dan Legenda Malaka. Saluran B melayani perumahan Mediterania dan Bida Asri, saluran C melayani perumahan Kurnia Djaya Alam dan saluran D melayani perumahan Cendana Batam Centre. Sistem drainase ini mengikuti jalan umum, kecuali pada saluran primer yang dibangun berdasarkan alur sungaiparit alam. Sebaliknya kavling perumahan di petakan mengikuti aliran sungaidrainase seperti di perumahan Taman Duta Mas dan Legenda Bali. Berdasarkan bentuk topografi, aliran saluran A dan C termasuk saluran terbuka artinya terkoneksi dengan saluran di luar perumahan di atas, sedangkan saluran B dan D termasuk saluran cluster, yang tidak terhubung dengan tempat lain dikarenakan di belakang perumahan Bida Asri salurannya terputus, disebabkan terjadi pendangkalan selain itu juga karena kondisi topografinya termasuk tinggi sehingga saluran menjadi kering dan ditumbuhi rumput. Sedangkan pada saluran D alirannya hanya melayani perumahan Cendana dikarenakan letaknya yang relatif tinggi daripada perumahan di sekitarnya, sementara aliran drainasenya mengalir menuju ke arah selatan Dam Duriangkang. Dengan adanya sumbangan air limbah domestik yang ikut masuk ke dalam saluran drainase ini, membuat saluran ini kurang efektif lagi untuk mengisi Dam Duriangkang karena limbah domestik yang terbawa aliran akan menurunkan kualitas perairan Dam Duriangkang.

4.2.4 Analisis Tingkat Pencemaran Limbah Domestik