Kebijakan dan Implementasi Digital Terrestrial Television (DTTV) di Perancis

2. Kebijakan dan Implementasi Digital Terrestrial Television (DTTV) di Perancis

Di Perancis, meskipun rencana digital terrestrial television telah dibicarakan di awal tahun 1996, peraturan tentang DTTV (yaitu, he Law of August 1 st 2000) baru dapat diputuskan pada tahun 2000 dan walaupun telah dibuat peraturan tentang digital terrestrial television, tapi pengoperasiannya baru dapat dilakukan pada bulan Maret 2005. Di negara ini, terjadi perdebatan yang cukup sengit menyangkut perumusan regulasi agar teknologi digital memberikan jaminan dan pengaruh positif bagi demokrasi.

a. Kebijakan Switch of dan Pelayanan Simulcast

Perancis menargetkan melakukan Switch of terhadap analog sistem pada tahun 2010. Negara ini memberlakukan pelayanan Simulcast, yaitu broadcaster diizinkan untuk melakukan siaran dengan dua sistem analog dan (juga) digital (DTTV) dalam masa transisi perubahan ke digital.

b. Orientasi Kebijakan Garis besar kebijakan penyiaran digital memuat

sejumlah ketentuan: (1) memberikan “saluran tambahan” (additional channel) agar broadcaster yang melakukan siaran analog dapat melakukan siaran digital (terutama pada masa transisi sebelum switch of analog ke digital diberlakukan secara nasional), (2) private channel diperbolehkan untuk

Pengalaman Kebijakan Digitalisasi di Negara Lain

mengontrol (memiliki) maksimal 5 saluran, yang berarti mereka tidak bisa mengendalikan multiplex dari 6 saluran, (3) perusahaan di luar Uni-Eropa tidak dapat memiliki saham lebih dari 20% dalam layanan DTTV nasional, (4) regulator penyiaran (yaitu Conseil Supérieur de l’Audiovisuel/CSA) memiliki kewenangan untuk mewujudkan penambahan saluran free to air dan saluran berbayar (pay channel) serta memberikan kontribusi bagi peningkatan diversity of operators dan pluralisme.

Digitalisasi penyiaran di Perancis diatur berdasarkan prinsip menjaga pluralitas dan heterogenitas sumber, saluran, dan program (sebagai sebuah prasyarat demokrasi yang sehat). Penerapan DTTV diproyeksikan untuk dapat menambah channel free to air karena masyarakat Perancis selama ini hanya dapat mengakses lima channel free to air. Di samping itu, DTTV juga diharapkan dapat menambah pay channel (channel berbayar), channel untuk public broadcasting, televisi lokal, serta memberikan kesempatan pada “new entrance”.

c. Regulator Multiplex

Conseil Supérieur de l’Audiovisuel (CSA) merupakan lembaga independen yang memiliki tanggung jawab untuk memastikan kualitas dan keberagaman program dalam penyiaran, pengembangan produksi televisi nasional, menciptakan dan mempertahankan serta mempromosikan kebudayaan (termasuk bahasa) Perancis melalui sistem penyiaran digital.

Lembaga ini pun memiliki tanggung jawab dalam distribusi multiplex. CSA melakukan seleksi yang ketat

Digitalisasi Televisi di Indonesia

terhadap pengajuan izin penyiaran digital. Lembaga penyiaran yang disetujui akan mendapatkan alokasi frekuensi digital (secara otomatis). Walaupun demikian tidak berarti broadcaster yang memegang lisensi penyiaran dapat mengelola multiplex karena pengelolaan multiplex dilakukan oleh operator multiplex yang ditetapkan oleh broadcaster- broadcaster yang berada dalam satu grup multiplex. Di sini, letak perbedaan pengaturan multiplex di Perancis dengan di Inggris. Kalau di Inggris antara content providers dan operator multiplex harus merupakan institusi yang berbeda (dengan lisensi yang berbeda pula), tapi di Perancis, broadcaster (program providers) adalah juga pemegang lisensi frekuensi digital, dan gabungan broadcaster-broadcaster dapat memilih operator multiplex yang melakukan fungsi pengelolaan multiplex.

d. Jumlah Multiplex dan Pengelola (Operator) Multiplex Terdapat enam multiplex yang tersedia di Perancis,

masing-masing multiplex dapat mentransmisikan lima hingga enam channel. Dua multiplex dialokasikan bagi major players, yaitu TF1 (televisi jaringan terbesar di Perancis, dengan market share 24% di tahun 2011) dan Canal Plus (pay television channel terbesar di Perancis dengan market share 3,4% di tahun 2011). Empat multiplex yang lain dialokasikan untuk pelaku yang lain.

Komposisi multiplex dan channel yang menjadi anggotanya, berdasarkan data terbaru adalah sebagai berikut. 73

73 http://www.tvnt.net/multiplex_frequences.htm

Pengalaman Kebijakan Digitalisasi di Negara Lain

1) Multiplex R1/Société de gestion du réseau (terdiri dari saluran: France 2, France 3, France 5, ARTE, LCP, Chaîne locale ou France Ô)

2) Multiplex R2/Nouvelles Télévisions Numériques (Direct

8, France 4, BFM TV, Virgin 17, Gulli, i>Télé)

3) Multiplex R4/Multi 4 (M6, W9, NT1, Paris Première, ARTE HD)

4) Multiplex R5/MR5 (TF1 HD France 2 HD M6 HD)

5) Multiplex R6/SMR6) (TF1, LCI, Eurosport, TF6, NRJ12, TMC)

e. Kriteria Seleksi bagi Pengelola Multiplex Melalui sistem call for proposal, CSA memberitahukan

kepada publik tentang peluang penyiaran digital. Berdasarkan proposal yang masuk, CSA melakukan seleksi. Beberapa kriteria yang menjadi dasar seleksi mencakup: (1) kelayakan content yang ditawarkan (content harus mampu mengatasi kebutuhan khalayak yang besar); (2) kemampuan untuk mengembangkan DTTV; (3) komitmen terhadap pluralisme yang diwujudkan dalam produksi/ program; (4) kemampuan teknis (seperti jangkauan wilayah dan distribusi); dan (5) kemampuan ekonomi dan kemampuan dalam berkompetisi (dalam kaitan ini CSA mempertimbangkan pengalaman pemohon dalam hal penyiaran, aspek inansial, perencanaan dalam mewujudkan persaingan yang adil bagi semua players). 74

74 M. Bourreau. 2003. “Digital terrestrial television in France: An attempt to enhance competition in an oligopolistic market.” Working paper. Retrieved from http://ses.telecom-paristech.fr/ bourreau/Recherche/DTV.pdf

Digitalisasi Televisi di Indonesia

f. Jangka Waktu Pengelolaan Multiplex Pemberian izin pengelolaan multiplex berlaku untuk

kurun waktu 10 tahun dan dapat diperbaharui.