3.2.2. Pemeriksaan pajak
Variabel eksogen kedua dari penelitian ini adalah pemeriksaan pajak. Pemeriksaan merupakan interaksi antara pemeriksa dengan Wajib Pajak. Untuk
itu, dibutuhkan sikap positif dari Wajib Pajak sehingga pelaksanaan pemeriksaan dapat lebih efektif.
Sesuai dengan pasal 29 ayat 1 UU nomor 6 tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU no 16 tahun 2000, tujuan pemeriksaan pajak dapat
dibedakan menjadi dua yaitu untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan pajak. Menurut Bwoga 2005:17, pemeriksaan pajak terdiri atas indikator : Pemeriksaan rutin, Pemeriksaan kriteria seleksi, Pemeriksaan
khusus, Pemeriksaan wajib pajak lokasi, Pemeriksaan tahun berjalan, Pemeriksaan bukti permulaan. Variabel pemeriksaan pajak diukur dengan
menggunakan skala ordinal, yaitu responden diminta menjawab kuesioner yang jawabannya diukur menggunakan skala likert 1 sampai 5.
3.2.3. Penagihan Aktif
Variabel eksogen ketiga dari penelitian ini adalah penagihan aktif. Pelaksanaan penagihan pajak yang tegas, konsisten dan konsekuen diharapkan
akan dapat membawa pengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar hutang pajaknya.
Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau
memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan,
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita Pasal 1 angka 9 UU No. 192000 tentang penagihan pajak dengan surat paksa. Penagihan aktif
memiliki indikator : surat teguran, surat paksa, surat sita dan surat lelang.
3.2.4. Kesadaran Wajib Pajak
Kesadaran adalah keadaan mengetahui atau mengerti, sedangkan perpajakan adalah perihal pajak. Sehingga kesadaran perpajakan adalah keadaan
mengetahui atau mengerti perihal pajak. Kesadaran wajib pajak bisa diukur dari indikator : 1 Adanya kesadaran wajib pajak akan manfaat pajak dalam
pembangunan, 2 Kesadaran pajak sebagai belanja negara, 3 Pajak sebagai sumber penerimaan negara, 4 Pajak sebagai kewajiban bagi seluruh masyarakat.
3.2.5. Kepatuhan pajak