2.3.3. Penagihan Pajak dengan Surat Teguran 2.3.3.1. Pelaksanaan Surat Teguran
Menurut Rudy Suhartono dan Wirawan B IlyasKUP Penerbitan Surat Teguran, Surat peringatan, atau Surat lain yang sejenis merupakan awal tindakan
penagihan pajak sehingga hal tersebut menjadi pedoman tindakan penagihan pajak berikutnya yaitu penyampaian Surat Paksa dan sebagainya.
Sesuai pasal 8 ayat 2 UU PPSP, Surat Teguran Surat Peringatan atau Surat lain yang sejenis diterbitkan apabila penganggung pajak tidak melunasi
utang pajak sampai dengan tanggal jatuh tempo pembayaran Pasal 1 angka 10 UU PPSP menyebutkan bahwa Surat Teguran, Surat peringatan
atau surat lain yang sejenis adalah Surat yang diterbitkan oleh Pejabat untuk menegur atau memperingatkan kepada wajib pajak untuk melunasi utang
pajaknya.
2.3.3.2. Penentuan tanggal jatuh tempo
Dalam buku KUP oleh Rudy suhartono dan Wirawan B. Ilyas 2010;140 Penentuan tanggal jatuh tempo dalam penerbitan Surat Teguran sangat penting
karena tanggal jatuh tempo menunjukkan timbulnya utang pajak dan juga mulai timbulnya wewenang melakukaan penagihan pajak.
a. STP, SKPKB, SKPKBT, dan surat keputusan pembetulan, surat keputusan keberatan, putusan banding, serta putusan peninjauan kembali, yang
menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah, harus dilunasi dalam jangka waktu satu bulan setelah tanggal diterbitkan .
b. Bagi Wajib Pajak usah kecil dan Wajib Pajak di daerah tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang – undangan perpajakan, jangka
Universitas Sumatera Utara
waktu pelunasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat diperpanjang menjadi paling lama 2 dua bulan
c. Surat Tagihan Pajak Pajak Bumi dan Bangunan SPT PBB harus dilunasi dalam jangka waktu 1 satu bulan sejak tanggal diterima oleh Wajib
Pajak d. SKPKB, SKPKBT, STP, dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali dalam Bea atas Perolehan Hak atas Tanah dan atau Bangunan,
yang menyebabkan jumlah Bea yang harus dibayar bertambah, harus dilunasi dalam jangka waktu 1 satu bulan sejak tanggal diterima oleh
Wajib Pajak. e. Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas SKPKBSKPKBT,
jangka waktu pelunasan pajak yang tidak disetunjui dalam pembahasan akhir hasil pemerikasaan, tertangguh sampai dengan 1 satu bulan sejak
tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan f. Dalam hal Wajib Pajak mengajukan banding atas Surat Keputusan
Keberatan sehubungan SKPKBSKPKBT, jangka waktu pelunasan pajak tertangguh sampai dengan 1 satu bulan sejak tanggal penerbitan Putusan
Banding.
2.3.3.3. Penerbitan Surat Teguran
Dalam buku KUP Pelaksanaan penagihan pajak dilakukan dengan menerbitkan Surat Teguran oleh Dirjen Pajak. Keputusan Dirjen Pajak yang
menyetujui penanggung pajak untuk mengangsur atau menunda pembayaran
Universitas Sumatera Utara
pajak mengakibatkan tidak adanya upaya penagihan pajak kecuali penanggung pajak tidak menepati keputusan tersebut. Penerbitan Surat Teguran harus
dilakukan dengan mempertimbangkan upaya hukum Wajib Pajak karena upaya hukum keberatan dan banding atas utang pajak mulai tahun pajak 2008
menyebabkan tertangguhnya jatuh tempo dengan syarat Wajib Pajak tidak menyetujui sebagian atau seluruhnya atas SKPKBSKPKBT dalam pembahasan
akhir, adalah sebagai berikut: a.
b. Apabila Wajib Pajak tidak menyetujui sebagian atau seluruhnya jumlah
pajak yang terutang dalam pembahasan akhir dan ternyata tidak mengajukan permohonan keberatan atas ketetapan hasil pemeriksaan
tersebut, Surat Teguran disampaikan setelah 7 tujuh hari sejak saat jatuh tempo pengajuan keberatan. Tujuan menunggu jatuh tempo pengajuan
keberatan 3tiga bulan sejak diterbitkannya SKPKBSKPKBT karena dalam jangka waktu tersebut Wajib Pajak mempunyai hak mengajukan
permohonan keberatan Apabila wajib pajak tidak menyetujui sebagian atau seluruhnya jumlah
pajak yang terutang dalam pembahasan akhir dan tidak mengajukan upaya permohonan banding atas keputusan keberatan SKPKBSKPKBT, surat
teguran disampaikan setelah 7 tujuh hari sejak saat jatuh tempo pengajuan banding Tujuan menunggu jatuh tempo pengajuan keberatan
3tiga bulan sejak diterbitkannya Surat Keputusan atas keberatan SKPKBSKPKBT karena dalam jangka waktu tersebut Wajib Pajak masih
mempunyai hak mengajukan permohonan banding
Universitas Sumatera Utara
c.
d. Dalam hal Wajib Pajak tidak menyetujui sebagian atau seluruh jumlah
pajak yang masih harus dibayar dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, dan Wajib Pajak mengajukan: Permohonan keberatan atas
SKPKBSKPKBT, Surat Teguran disampaikan setelah 7 tujuh hari sejak saat jatuh tempo berdasarkan Keputusan Keberatan jatuh tempo
keputusan keberatan adalah 1 satu bulan sejak tanggal penerbitan keputusan tersebut. Permohonan banding atas Keputusan Keberatan
sehubungan dengan SKPKBSKPKBT,Surat Teguran disampaikan setelah 7 tujuh hari sejak saat jatuh tempo berdasarkan putusan banding jatuh
tempo putusan banding adalah 1 satu bulan sejak tanggal penerbitan putusan tersebut
e. Dalam hal Wajib Pajak menyetujui jumlah pajak yang masih harus
dibayar dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, Surat Teguran disampaikan setelah 7tujuh hari sejak saat jatuh tempo pelunasan 1
bulan setelah tanggal penerbitan SKPKBSKPKBT
f. Dalam hal Wajib Pajak mencabut pengajuan keberatan atas
SKPKBSKPKBT, Surat Teguran disampaikan setelah 7tujuh hari sejak tanggal pencabutan pengajuan keberatan tersebut.
Surat Teguran dalam rangka penagihan pajak atas utang Pajak Bumi dan Bangunan dan atau Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
sebagaimana tercantum dalam STP PBB, SKBKB, SKBKBT, atau Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan atau Putusan Banding
yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah
Universitas Sumatera Utara
disampaikan kepada Wajib Pajak setelah 7tujuh hari sejak tanggal jatuh
tempo. 2.3.4. Penagihan Pajak dengan Surat paksa
2.3.4.1. UU Penagihan Pajak dengan Surat PaksaPPSP