Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono 2008,hal.73 “Populasi merupakan jumlah Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kausal causal, Umar 2007 menyebutkan desain kausal berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain, dan juga berguna pada penelitian yang bersifat eksperimen dimana variabel independennya diperlakukan secara terkendali oleh peneliti untuk melihat dampaknya pada variabel dependennya secara langsung. 3.2. Definisi Operasional Variabel 3.2.1. Sosialisasi Pajak Variabel eksogen pertama dari penelitian ini adalah sosialisasi pajak. Sosialisasi pajak adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan partisipasi yang efektif dalam kepatuhan membayar pajak. Menurut Samudera 2004 bahwa dalam melakukan sosialisasi perlu adanya strategi dan metode yang tepat yang dapat diaplikasikan dengan baik, yaitu : publikasi, kegiatan, pemberitaan, keterlibatan komunitas, pencantuman identitas, dan pendekatan pribadi. Indikator sosialisasi pajak menurut Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No - 22PJ.2007 Tentang Penyeragaman Sosialisasi Perpajakan Bagi Masyarakat, indikator sosialisasi yaitu : 1 Call Center, 2 Penyuluhan, 3 Internet, 4 Petugas Pajak, 5 Televisi dan 6 Iklan Bis. Universitas Sumatera Utara

3.2.2. Pemeriksaan pajak

Variabel eksogen kedua dari penelitian ini adalah pemeriksaan pajak. Pemeriksaan merupakan interaksi antara pemeriksa dengan Wajib Pajak. Untuk itu, dibutuhkan sikap positif dari Wajib Pajak sehingga pelaksanaan pemeriksaan dapat lebih efektif. Sesuai dengan pasal 29 ayat 1 UU nomor 6 tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU no 16 tahun 2000, tujuan pemeriksaan pajak dapat dibedakan menjadi dua yaitu untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan pajak. Menurut Bwoga 2005:17, pemeriksaan pajak terdiri atas indikator : Pemeriksaan rutin, Pemeriksaan kriteria seleksi, Pemeriksaan khusus, Pemeriksaan wajib pajak lokasi, Pemeriksaan tahun berjalan, Pemeriksaan bukti permulaan. Variabel pemeriksaan pajak diukur dengan menggunakan skala ordinal, yaitu responden diminta menjawab kuesioner yang jawabannya diukur menggunakan skala likert 1 sampai 5.

3.2.3. Penagihan Aktif

Variabel eksogen ketiga dari penelitian ini adalah penagihan aktif. Pelaksanaan penagihan pajak yang tegas, konsisten dan konsekuen diharapkan akan dapat membawa pengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar hutang pajaknya. Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, Universitas Sumatera Utara melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita Pasal 1 angka 9 UU No. 192000 tentang penagihan pajak dengan surat paksa. Penagihan aktif memiliki indikator : surat teguran, surat paksa, surat sita dan surat lelang.

3.2.4. Kesadaran Wajib Pajak

Kesadaran adalah keadaan mengetahui atau mengerti, sedangkan perpajakan adalah perihal pajak. Sehingga kesadaran perpajakan adalah keadaan mengetahui atau mengerti perihal pajak. Kesadaran wajib pajak bisa diukur dari indikator : 1 Adanya kesadaran wajib pajak akan manfaat pajak dalam pembangunan, 2 Kesadaran pajak sebagai belanja negara, 3 Pajak sebagai sumber penerimaan negara, 4 Pajak sebagai kewajiban bagi seluruh masyarakat.

3.2.5. Kepatuhan pajak

Kepatuhan pajak badan adalah kepatuhan tax professional dalam memenuhi kewajiban perpajakan perusahaan dimana dia bekerja. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen replikasi penelitian Brown dan Mazur 2003 dalam Mustikasari 2007 yang terdiri dari delapan pertanyaan yang menggunakan skala Likert 5 poin. Instrumen ini sesuai dengan definisi kepatuhan pajak yang diukur dari 3 variabel : a. Kepatuhan penyerahan SPT filing compliance, d. Kepatuhan pembayaran payment compliance, e. Kepatuhan pelaporan reporting compliance. Indikator ketiga variabel kepatuhan mengacu pada definisi kepatuhan material pada KMK No.235KMK.032003 tentang kriteria Wajib Pajak Patuh dalam rangka pendahuluan pengembalian kelebihan pembayaran pajak. Pengelompokkan perilaku kepatuhan pajak ini menggunakan dua kriteria Universitas Sumatera Utara kepatuhan, yaitu 1 tidak pernah mengalami keterlambatan membayar dan melapor pajak dalam 2 tahun terakhir dan 2 tidak pernah dikenakan sanksidenda dalam 2 tahun terakhir.

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian empiris di KPP Pratama Medan Timur, sedangkan waktu penelitian mulai Januari 2013 sampai dengan Maret 2013.

3.4. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono 2008,hal.73 “Populasi merupakan jumlah

keseluruhan objek yang diteliti”. Menurut Sugiyono 2003, hal.73 : “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 2445. Sampel dalam penelitian ini adalah wajib pajak badan yang menyampaikan SPT tahun 2011. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Slovin dalam Husein Umar 2007, sebagai berikut : 2 1 e N N n + = n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = tingkat kesalahan. Tingkat kesalahan ditetapkan 5. Berikut perhitungannya ukuran sampelnya : 2 05 . 2445 1 2445 × + = n 0.0025 2445 1 2445 × + = n Universitas Sumatera Utara 6,1125 1 2445 + = n 7,1125 2445 = n n = 343.7609841827768, dibulatkan menjadi 344 responden. Jadi penelitian ini mengambil 344 responden wajib pajak badan.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan menggunakan survei angket terhadap Wajib Pajak Badan. Survei kuesioner yang diberikan merupakan modifikasi dari kuesioner yang digunakan pada penelitian Azmi dan Perumal 2008. Kuesioner terdiri atas 54 pertanyaan dengan masing-masing variabel 8 atau lebih pertanyaan dan menggunakan skala likert interval 1 sampai 5, diukur dengan interval 1-sangat tidak setuju sampai 5-sangat setuju. Data yang telah dikumpulkan dari angket kemudian diuji validitas dan reliabilitas. Berikut pengujiannya : 1. Uji Validitas. Membentuk pertanyaan-pertanyaan angket yang relevan dengan konsep atau teori dan mengkonsultasikannya dengan ahli judgement report dalam hal ini didiskusikan dengan pembimbing dan tidak menggunakan perhitungan statistik. Menguji kekuatan hubungan korelasi antara skor item dengan skor total variabel dengan menggunakan korelasi product momet, jika korelasi signifikan maka butiritem pertanyaan valid. Pengujian validitas konstruksi ini dilakukan dengan pendekatan sekali jalan single trial. Jika tedapat butir yang tidak valid maka butir tersebut dibuang. Butir yang valid dijadikan pertanyaan angket yang sesungguhnya untuk Universitas Sumatera Utara diberikan pada seluruh responden yang sudah ditentukan sebanyak 344 orang dan sampai instrument butir pertanyaan dinyatakan valid. Untuk menghitung validitas kuesioner digunakan rumus Product Moment angka kasar. Arikunto 2006. R xy ] [ ] [ 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ = Keterangan : . X = skor soal Y = skor total r xy N = banyak responden = koefisien korelasi antara skor soal dan skor total Bila r xy hitung r xy 2. Uji Reliabilitas. Untuk mengetahui konsentrasi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran maka dilakukan uji reliabilitas. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot pengukuran sekali saja. Disini pengukuran variabelnya dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyan. Suatu kostruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,600 Ghozali 2005. tabel dengan dk = N-2 dengan taraf signifikan α = 0,05, maka disimpulkan bahwa butir item disusun sudah valid. Universitas Sumatera Utara

3.6. Model Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Analisis Data Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

3 68 66

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

1 70 56

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

2 44 65

Tatacara Penerbitan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Secara Jabatan Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Barat

2 33 57

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Penghasilan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

2 61 59

Prosedur Penagihan Untuk Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakannya Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

0 57 85

ANALISIS PENGARUH SOSIALISASI, PEMERIKSAAN, DAN PENAGIHAN AKTIF TERHADAP KESADARAN PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR T E S I S

0 1 16

Analisis Pengaruh Sosialisasi, Pemeriksaan, Dan Penagihan Aktif Terhadap Kesadaran Pajak Dan Kepatuhan Wajib Pajak Badan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Analisis Pengaruh Sosialisasi, Pemeriksaan, Dan Penagihan Aktif Terhadap Kesadaran Pajak Dan Kepatuhan Wajib Pajak Badan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

0 0 10