BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kausal causal, Umar 2007 menyebutkan desain kausal berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel
mempengaruhi variabel lain, dan juga berguna pada penelitian yang bersifat eksperimen dimana variabel independennya diperlakukan secara terkendali oleh
peneliti untuk melihat dampaknya pada variabel dependennya secara langsung.
3.2. Definisi Operasional Variabel 3.2.1. Sosialisasi Pajak
Variabel eksogen pertama dari penelitian ini adalah sosialisasi pajak. Sosialisasi pajak adalah proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua
persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan partisipasi yang efektif dalam kepatuhan membayar pajak. Menurut Samudera 2004 bahwa
dalam melakukan sosialisasi perlu adanya strategi dan metode yang tepat yang dapat diaplikasikan dengan baik, yaitu : publikasi, kegiatan, pemberitaan,
keterlibatan komunitas, pencantuman identitas, dan pendekatan pribadi. Indikator sosialisasi pajak menurut Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No - 22PJ.2007
Tentang Penyeragaman Sosialisasi Perpajakan Bagi Masyarakat, indikator sosialisasi yaitu : 1 Call Center, 2 Penyuluhan, 3 Internet, 4 Petugas Pajak, 5
Televisi dan 6 Iklan Bis.
Universitas Sumatera Utara
3.2.2. Pemeriksaan pajak
Variabel eksogen kedua dari penelitian ini adalah pemeriksaan pajak. Pemeriksaan merupakan interaksi antara pemeriksa dengan Wajib Pajak. Untuk
itu, dibutuhkan sikap positif dari Wajib Pajak sehingga pelaksanaan pemeriksaan dapat lebih efektif.
Sesuai dengan pasal 29 ayat 1 UU nomor 6 tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU no 16 tahun 2000, tujuan pemeriksaan pajak dapat
dibedakan menjadi dua yaitu untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan pajak. Menurut Bwoga 2005:17, pemeriksaan pajak terdiri atas indikator : Pemeriksaan rutin, Pemeriksaan kriteria seleksi, Pemeriksaan
khusus, Pemeriksaan wajib pajak lokasi, Pemeriksaan tahun berjalan, Pemeriksaan bukti permulaan. Variabel pemeriksaan pajak diukur dengan
menggunakan skala ordinal, yaitu responden diminta menjawab kuesioner yang jawabannya diukur menggunakan skala likert 1 sampai 5.
3.2.3. Penagihan Aktif
Variabel eksogen ketiga dari penelitian ini adalah penagihan aktif. Pelaksanaan penagihan pajak yang tegas, konsisten dan konsekuen diharapkan
akan dapat membawa pengaruh positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar hutang pajaknya.
Penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau
memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa, mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan,
Universitas Sumatera Utara
melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang telah disita Pasal 1 angka 9 UU No. 192000 tentang penagihan pajak dengan surat paksa. Penagihan aktif
memiliki indikator : surat teguran, surat paksa, surat sita dan surat lelang.
3.2.4. Kesadaran Wajib Pajak
Kesadaran adalah keadaan mengetahui atau mengerti, sedangkan perpajakan adalah perihal pajak. Sehingga kesadaran perpajakan adalah keadaan
mengetahui atau mengerti perihal pajak. Kesadaran wajib pajak bisa diukur dari indikator : 1 Adanya kesadaran wajib pajak akan manfaat pajak dalam
pembangunan, 2 Kesadaran pajak sebagai belanja negara, 3 Pajak sebagai sumber penerimaan negara, 4 Pajak sebagai kewajiban bagi seluruh masyarakat.
3.2.5. Kepatuhan pajak
Kepatuhan pajak badan adalah kepatuhan tax professional dalam memenuhi kewajiban perpajakan perusahaan dimana dia bekerja. Variabel ini
diukur dengan menggunakan instrumen replikasi penelitian Brown dan Mazur 2003 dalam Mustikasari 2007 yang terdiri dari delapan pertanyaan yang
menggunakan skala Likert 5 poin. Instrumen ini sesuai dengan definisi kepatuhan pajak yang diukur dari 3 variabel :
a. Kepatuhan penyerahan SPT filing compliance, d. Kepatuhan pembayaran payment compliance,
e. Kepatuhan pelaporan reporting compliance. Indikator ketiga variabel kepatuhan mengacu pada definisi kepatuhan
material pada KMK No.235KMK.032003 tentang kriteria Wajib Pajak Patuh dalam rangka pendahuluan pengembalian kelebihan pembayaran pajak.
Pengelompokkan perilaku kepatuhan pajak ini menggunakan dua kriteria
Universitas Sumatera Utara
kepatuhan, yaitu 1 tidak pernah mengalami keterlambatan membayar dan melapor pajak dalam 2 tahun terakhir dan 2 tidak pernah dikenakan
sanksidenda dalam 2 tahun terakhir.
3.3. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian empiris di KPP Pratama Medan Timur, sedangkan waktu penelitian mulai Januari 2013 sampai dengan Maret 2013.
3.4. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono 2008,hal.73 “Populasi merupakan jumlah
keseluruhan objek yang diteliti”. Menurut Sugiyono 2003, hal.73 : “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Populasi dalam penelitian ini sejumlah 2445. Sampel dalam penelitian ini adalah wajib pajak badan yang menyampaikan SPT tahun 2011. Cara pengambilan
sampel dengan menggunakan rumus Slovin dalam Husein Umar 2007, sebagai berikut :
2
1 e
N N
n +
=
n = ukuran sampel N = ukuran populasi
e = tingkat kesalahan. Tingkat kesalahan ditetapkan 5.
Berikut perhitungannya ukuran sampelnya :
2
05 .
2445 1
2445 ×
+ =
n
0.0025 2445
1 2445
× +
= n
Universitas Sumatera Utara
6,1125 1
2445 +
= n
7,1125 2445
= n
n = 343.7609841827768, dibulatkan menjadi 344 responden. Jadi penelitian ini mengambil 344 responden wajib pajak badan.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan menggunakan survei angket terhadap Wajib Pajak Badan. Survei kuesioner yang diberikan merupakan modifikasi dari
kuesioner yang digunakan pada penelitian Azmi dan Perumal 2008. Kuesioner terdiri atas 54 pertanyaan dengan masing-masing variabel 8 atau lebih pertanyaan
dan menggunakan skala likert interval 1 sampai 5, diukur dengan interval 1-sangat tidak setuju sampai 5-sangat setuju.
Data yang telah dikumpulkan dari angket kemudian diuji validitas dan reliabilitas. Berikut pengujiannya :
1. Uji Validitas. Membentuk pertanyaan-pertanyaan angket yang relevan dengan konsep atau teori dan mengkonsultasikannya dengan ahli judgement
report dalam hal ini didiskusikan dengan pembimbing dan tidak menggunakan perhitungan statistik. Menguji kekuatan hubungan korelasi
antara skor item dengan skor total variabel dengan menggunakan korelasi product momet, jika korelasi signifikan maka butiritem pertanyaan valid.
Pengujian validitas konstruksi ini dilakukan dengan pendekatan sekali jalan single trial. Jika tedapat butir yang tidak valid maka butir tersebut dibuang.
Butir yang valid dijadikan pertanyaan angket yang sesungguhnya untuk
Universitas Sumatera Utara
diberikan pada seluruh responden yang sudah ditentukan sebanyak 344 orang dan sampai instrument butir pertanyaan dinyatakan valid. Untuk
menghitung validitas kuesioner digunakan rumus Product Moment angka kasar. Arikunto 2006.
R
xy
] [
] [
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Σ −
Σ Σ
− Σ
Σ Σ
− Σ
=
Keterangan : .
X =
skor soal Y
= skor total
r
xy
N =
banyak responden = koefisien korelasi antara skor soal dan skor total
Bila r
xy
hitung r
xy
2. Uji Reliabilitas. Untuk mengetahui konsentrasi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran maka dilakukan uji reliabilitas.
Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot pengukuran sekali saja. Disini pengukuran variabelnya dilakukan sekali dan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyan. Suatu kostruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha 0,600 Ghozali 2005. tabel dengan dk = N-2 dengan taraf signifikan
α = 0,05, maka disimpulkan bahwa butir item disusun sudah valid.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Model Analisis Data