Hukum Wagner

2. Hukum Wagner

Perkembangan pengeluaran bagi kegiatan-kegiatan pemerintah semakin meningkat. Wagner menyebut kondisi ini sebagai “hukum selalu makin meningkatnya kegiatan negara” (law of ever increasing state activities), atau

“hukum makin meningkatnya kebutuhan negara”. 731 Peningkatan ini terletak pada kegiatan dan kebutuhan pemerintah terkait dengan tugas dan fungsi

pemerintah, penggunaan sumber daya ekonomi oleh pemerintah, termasuk pengeluaran pemerintah.

Musgrave menyebut hukum Wagner ini dengan hukum growing public expenditures atau hukum makin meningkatnya pengeluaran-pengeluran

pemerintah. 732 Konsekuensinya, hukum Wagner ini menunjukkan bahwa makin meningkatnya kegiatan-kegiatan pemerintah, makin meningkatnya kebutuhan pemerintah, dan makin meningkatnya pengeluaran negara.

Dengan demikian, hukum Wagner ini memberikan asumsi bahwa dalam suatu perekonomian, apabila pendapatan perkapita meningkat, maka secara relatif pengeluaran pemerintah pun akan meningkat. Hukum Wagner ini berdasarkan pengamatan empiris dari negara-negara maju, tetapi hukum tersebut memberi dasar akan timbulnya kegagalan pasar dan ekternalitas.

Untuk lebih jelas, Hukum Wagner ini dapat dapat diformulasikan berikut: 733

PkPP1 Pk PP2 Pk PP n

PPK1 PPK2

PPKn

730 Baca pada James M. Buchanan and Richard A. Musgrave, Public Finance and Public Choice, 104-105. 731 Wagner and Weber: “Wagner’s Law, Fiscal Institutions, and the Growth of Government,” National Tax

Journal, 30 (1977), 59-68. 732 Richard A. Musgrave, The Theory of Public Finance, 24.

733 Wagner and Weber: “Wagner’s Law, Fiscal Institutions, and the Growth of Government,” National Tax Journal, 30 (1977), 59-68.

Keterangan: PkPP

= pengeluaran pemerintah per kapita PPK

= pendapatan perkapita yaitu GNP/jumlah penduduk

1, 2, .... n = jangka waktu (tahun) Hukum Wagner ini memiliki kelemahan karena tidak didasarkan pada

suatu teori mengenai pemilihan barang-barang publik. Wagner hanya melakukan analisis dengan teori organis pemerintah (organic theory of the state), yaitu pemerintah sebagai individu yang bebas bertindak, terlepas dari

anggota masyarakat lainnya. 734 Di samping itu, peningkatan pengeluaran pemerintah tersebut bersifat relatif atau absolut. Kayaalp 735 mencatat bahwa

teori organik pemerintah banyak diikuti dalam kajian keuangan publik Jerman. Teori ini digunakan secara sistematik oleh Fichte (1800) dan Schaffle (1878), kemudian dikembangkan oleh Wagner (1883). Mereka selalu menggunakan teori ini sebagai ilustrasi dalam menjelaskan tujuan pemerintah dan tidak pernah memiliki argumen secara analitik.

Dalam hal ini, Musgrave menilai Wagner tidak mampu menjelaskan secara spesifik (Adolf Wagner failed to specify). 736 Musgrave menganalisis

bahwa substansi hukum Wagner tersebut tentang peningkatan pengeluaran pemerintah bersifat relatif. Relatif yang berarti dinyatakan dengan persentase dari GNP dan atau dibandingkan dengan sektor swasta. Dengan kata lain, produksi barang-barang termasuk jasa dalam masyarakat dibedakan menjadi dua, yaitu barang-barang kolektif (termasuk semi kolektif) dan barang-barang swasta.

Peacock dan Wiseman 737 memberikan kritik pula terhadap hukum

Wagner. Menurut keduanya, ada tiga kelemahan, yaitu: pertama , teori Wagner didasarkan atas teori organisasi negara (organic self determining theory of the state) yang sekarang tidak dianut negara-negara Barat. Teori ini menyatakan bahwa negara merupakan organisme hidup yang terbebas dari warga negara yang mempunyai kebutuhan tersendiri dan juga mengalami perkembangan;

kedua , Wagner tidak memperhitungkan pengaruh perang terhadap pengeluaran negara; dan ketiga , Wagner selalu menekankan dalam waktu jangka panjang atau along term trend of public economic activity, sehingga kurang memperhatikan pola waktu atau proses perkembangan pengeluaran negara tersebut.

734 Lebih lanjut baca Jürgen G. Backhaus and Adolf E. Wagner, From Continental Public Finance to Public Choice: Mapping Continuity, JEL codes: B1, B2, H0, Z0, . 12-13.

735 Orhan Kayaalp, The National Element in the Development of Fiscal Theory (New York: Palgrave Macmillan, 2004), 17.

736 Richard A. Musgrave, The Theory of Public Finance, 21-22. 737 Lebih lanjut baca A.T. Peacock dan J. Wiseman, The Growth of Public Expenditure in the United Kingdom

(London: George Allen & Unwin, 1967), 145.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63