METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah sebuah studi pendahuluan atau biasa dikenal dengan kata studi awal. Studi pendahuluan bertujuan untuk dapat meletakkan dasar teoritis melalui pengumpulan informasi-informasi atau pengetahuan yang berkaitan dengan bidang yang akan diteliti guna memperkuat atau menyokong secara ilmiah terhadap suatu penelitian (Notoatmodjo, 2002). Meletakkan dasar penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian merupakan hal yang sangat penting, dari sebuah pertanyaan penelitian maka peneliti memanfaatkan pengetahuan yang ada untuk mencari tahu pendekatan penelitian apa yang dirasa cocok dan mampu menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan sebuah penelitian pendahuluan untuk mengetahui dampak psikologis bencana terhadap kehidupan keluarga dan pemanfaatan metode dongeng untuk mengurangi dampak psikologis anak-anak korban bencana alam 27 Mei 2006, di Yogyakarta sekaligus untuk menggali informasi mengenai peran keluarga dalam pengasuhan anak dalam keadaan pascabencana.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan pendekatan ini peneliti berharap dapat menghadirkan data yang lengkap dan memadai sebagai penelitian lanjutan di masa yang akan datang mengenai bencana, keluarga dan perkembangan dongeng sebagai media terapi untuk anak-anak.

Hetherington dan Parke (2000) mengungkapkan terdapat tiga cara untuk mengumpulkan data melalui subjek anak, salah satu dari tiga pendekatan tersebut adalah wawancara terhadap sinificant persons anak. Pertanyaan penelitian tentang peran keluarga dalam pengasuhan anak pascabencana dijawab dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif didefinisikan sebagai sebuah proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial atau masalah manusia berdasarkan pada penciptaan gambaran holistik lengkap yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan pandangan subjek secara terperinci dan disusun dalam sebuah latar ilmiah (Cresswell, 2002). Moleong (1989) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Moleong lebih lanjut menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif maka sifat datanya adalah deskriptif, tujuan dari penelitian deskriptif adalah mencoba menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu, data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-anagka yang berasal dari naskah wawancara, catatan penelitian, foto, video tape, dokumen pribadi, catatan, memo dan dokumen resmi lainnya,

B. Lokasi Penelitian

Pengambilan data dilakukan di Dusun B, Kecamatan Pundong, Bantul. Pemilihan lokasi ini terkait dengan adanya bencana gempa bumi yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 27 Mei 2006. Dusun B yang merupakan salah satu dusun dari enam belas dusun yang terdapat di kelurahan Pj Kecamatan Pundong, Jumlah korban tewas akibat gempa di dusun ini yaitu 14 orang, korban Pengambilan data dilakukan di Dusun B, Kecamatan Pundong, Bantul. Pemilihan lokasi ini terkait dengan adanya bencana gempa bumi yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 27 Mei 2006. Dusun B yang merupakan salah satu dusun dari enam belas dusun yang terdapat di kelurahan Pj Kecamatan Pundong, Jumlah korban tewas akibat gempa di dusun ini yaitu 14 orang, korban

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini yaitu anak-anak yang tergabung dalam TPA masjid Mujahiddin Dusun B, Bantul.

1. Kriteria Pemilihan Subjek

a. Usia : 9-11 Tahun, hal ini didasari pada fase perkembangan kognitif, yaitu pada masa operasional konkrit. Anak sudah mampu memperhatikan lebih dari satu dimensi dan menghubungkannya satu sama lain (Monks, 2002).

b. Demografi: anak tinggal, menetap, bersekolah di lokasi terjadinya bencana alam

c. Anak menjadi atau memiliki keluarga yang menjadi korban gempa bumi

d. Anak berada di tempat (lokasi bencana) saat terjadinya bencana

e. Orang tua anak bersedia untuk diwawancarai melalui informed consent

f. Sampai saat ini anak masih tinggal di lokasi pasca gempa

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Dongeng adalah cerita yang dibacakan kepada anak-anak maupun orang dewasa yang dimaksudkan untuk menghibur atau diambil hikmah (pelajarannya).

Dongeng atau cerita yang dipakai adalah kisah-kisah kepahlawanan, kebaikan, pengorbanan, dan hikmah yang diambil dari kisah-kisah keteladanan para orang terdahulu.

Anak-anak korban bencana alam: adalah anak-anak berusia 9-11 tahun yang menyaksikan, mengalami dan terkena dampak bencana alam secara langsung maupun tidak langsung .

E. Prosedur Penelitian

1. Tahap I : Persiapan Penelitian

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan penelitian berupa: izin penelitian, dongeng, rancangan panduan wawancara untuk anak, orang tua maupun guru. Pada tahap ini pula peneliti membangun rapport dengan anak-anak di lokasi penelitian, sekaligus melakukan pemilihan subjek. Wawancara awal kepada tokoh masyarakat dilakukan di lokasi penelitian serta observasi awal akan kegiatan masyarakat sehari-hari pasca bencana gempa 27 Mei 2006 untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi masyarakat.

2. Tahap II : Pelaksanaan Penelitian

Metode dongeng diberikan kepada subjek penelitian selama sebelas hari dan diakhir diberikan lembar evaluasi kepada anak-anak serta dilakukan wawancara terhadap orang tua dan guru subjek mengenai keadaan fisik maupun psikis yang dialami subjek sejak terjadinya bencana sampai saat ini.

3. Tahap III : Hasil Penelitian

Pada tahap ini peneliti mengolah data mentah baik berupa lembar evaluasi dongeng, maupun hasil wawancara untuk digunakan sesuai dengan tujuan penelitian. Secara singkat prosedur penelitian digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Gambaran Prosedur Penelitian

F. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan tujuan utama membuat gambaran atau deskripsi mengenai keadaan masyarakat pada umumnya dan kondisi anak-anak korban bencana alam. Gambaran ini nantinya akan menjadi sebuah sumber masukan yang berharga untuk memecahkan masalah atau menjawab permasalah masyarakat dan perkembangan anak pada situasi pasca bencana. Teknik pengumpulan datanya yaitu dengan indepth interview dan searcing for informan Wawancara menggunakan panduan wawancara yang didasarkan pada wawancara yang sama yang diberikan pasca bencana gempa bumi besar di Hanshin, Jepang (Takada, Nakamura, 1999) dengan dilakukannya wawancara terhadap orang tua subjek serta guru.

Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah :

1. Kualitatif / Deskriptif

Data diperoleh melalui kegiatan :

a.Observasi; Pengamatan dan pencatatan sistematik akan level aktivitas warga pasca bencana, kegiatan sosial dan keagamaan, daya adaptasi warga pasca bencana serta pengamatan terhadap perilaku anak-anak yang didukung dengan data wawancara terhadap significant persons baik orang tua maupun guru.

b.Wawancara semi terstruktur; Wawancara dianggap efektif untuk mendapatkan gambaran mengenai pandangan masyarakat terhadap bencana alam yang mereka alami dan sebagai data pembanding dengan hasil observasi, wawacara lebih ditekankan pada wawacara semi –terstruktur. Format Panduan wawancara diadaptasi dari sebuah panduan yang validitas dan reliabilitasnya sudah teruji (Takada, Nakamura, 1999). Panduan ini meliputi gambaran umum perubahan yang dialami masyarakat pasca gempa, anak-anak, gangguan fisik maupun gejala- gejala dari Stres pascatrauma.

G. Alat Penelitian

1 Modul/Panduan wawancara yang diadaptasi dari modul yang pernah digunakan pasca bencana gempa bumi Hanshin- Awaji (Takada, 1999)

2 Modul Dongeng : adalah beberapa kisah yang penulis kutip dari kisah-kisah teladan untuk mencerdaskan emosional anak (Mulyanto, 2004) serta dari buku kisah Ketika Cinta Berbuah Surga (Shirazy, 2006) beserta lembar evaluasi dongeng.

3 9 Buah kaset durasi @90 menit untuk merekam wawancara orang tua, anak, guru

4 Alat perekam merk SONY

5 Kamera serta 4 roll film @36 buah untuk pendukung observasi

H. Analisis Data

Data akan diperoleh dan dianalisis dengan cara :

1. Analisis kualitatif

Yaitu dengan cara analisis isi (content analysis) dari data yang diperoleh melalui wawancara mendalam / indepth interview. Dengan Prosedur Analisis Data sebagai berikut :

Data mentah : Hasil wawancara dibuat dalam bentuk transkrip wawancara (verbatim), lampiran verbatim dibuat dalam bentuk koding dan analisis (lihat. Lampiran Verbatim dan Coding), dari keduanya dibuat dalam tabel recoding dan pentema-an (lihat.Lampiran recoding dan tema) yang lebih ringkas, dari hasil recoding ini peneliti membuat dalam bentuk gambaran kasus (terangkum dalam Bab 4) dan kategorisasi (Lampiran kategorisasi) per tema yang dianggap mendukung tujuan penelitian. Dari hasil kategorisasi ini peneliti membentuk skema antar tema dalam bentuk tabel hubungan antar tema ini kemudian akan diolah dalam bentuk interpretasi penelitian.