29
kebahasaan, meliputi variasi kode, ranah domain pemakaian kode dan kedwibahasaan bilingualisme, dan variabel sosial yang berpengaruh pada
pemakaian kode di wilayah tersebut. Variabel sosial yang dimaksud dibatasi pada variabel kelas sosial mencakup kalangan MKA ningrat
habaib dan MKA biasa qobail, serta usia. Adapun permasalahan tersebut dapat dirumuskan dengan pertanyaan sebagai berikut .
1. Kode apa saja yang digunakan oleh masyarakat tutur di Noyontaan,
Kota Pekalongan. 2.
Pada ranah apa saja kode tersebut digunakan 3.
Apakah penggunaan kode tersebut membentuk masyarakat yang diglosik.
C. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan latar belakang dan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan :1 menemukan kode yang digunakan oleh
masyarakat tutur di Noyontaan, Kota Pekalongan., 2 mengetahui ranah penggunaan kode komunikatif pada masyarakat tutur di Noyontaan, Kota
Pekalongan, 3 mengungkap pengaruh penggunaan kode tersebut pada karakter masyarakat tutur di Noyontaan, Kota Pekalongan yang diglossik.
D. Keutamaan, Orisinalitas, dan Kontribusi Penelitian
Keutamaan penelitian ini bertemali dengan tiga hal yang menjadi kebermaknaan penelitian. Pertama, dari penelitian ini diharapkan
diperoleh deskripsi penggunaan kode bahasa pada masyarakat tutur Arab di Noyontaa, Kota Pekalongan. Deskripsi tersebut dapat memberikan
sumbangan teoretis kepada ilmu sosiolinguistik di Indonesia. Hal ini
30
terjadi karena konsep penggunaan kode bahasa dapat menjadi penunjang cabang ilmu sosiolinguistik yang relatif baru di Indonesia.
Kedua, penelitian ini menghasilkan model analisis penggunaan kode bahasa yang memanfaatkan ancangan sosiolinguistik sebagai pemerkaya
khazanah linguistik. Model ini dapat dikembangkan untuk penelitian lanjut pada masyarakat tutur lain.
Ketiga, deskripsi tentang faktor yang menjadi penentu penggunaan koderagam bahasa yang diungkap melalui penelitian ini diharapkan
bermakna bagi upaya pemertahanan kode komunikatif pada masyarakat etnis khususnya bahasa Arab bagi masyarakat keturunan Arab.
Orisinalitas kajian ini terletak pada dasar kebahasaan, yakni bahasa Arab di Noyontaan. Secara dialektologis bahasa Arab di Noyontaan, Kota
Pekalongan termasuk bahasa Arab dialek Yaman yang terpengaruh dengan interferensi fonologi bahasa Jawa. Dialek ini memiliki
karakterisitk kebahasaan yang berbeda dengan dialek standar BAS atau BA ragam fusha H.
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan dua faedah, yaitu teoretis dan praktis. Secara teoretis, hasil penelitian ini akan memberikan
faedah bagi perkembangan penelitian sosiolinguistik. Karena bahasa Arab pada masyarakat keturunan Arab di Noyontaan Kota Pekalongan
merupakan lambang nilai dan sosial budaya yang mencerminkan kebudayaan yang hidup di masyarakat keturunan Arab di Noyontaan Kota
Pekalongan. Sebagai bahasa yang hidup, dimungkinkan pemakaiannya berkembang. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar
penelitian selanjutnya. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan memberikan
sumbangan bagi BA di Noyontaan Kota Pekalongan. Pemertahananan ini
31
penting artinya mengingat relevansinya dengan masalah strategi pemberdayaan bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa asing dalam
konteks komunikasi kesejagatan” sebagai program pemerintah Kota Pekalongan untuk mengembangkan BA, sebagai khazanah warisan
intelektual dan kekayaan budaya Kota Pekalongan pada khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya yang kini semakin gencar dilakukan.
E. Ruang Lingkup Kajian