Pemerolehan Bahasa Arab pada MKANP :

91 Tabel 9 Penguasaan Berbagai Bahasa Pada masyarakat tutur Arab di Noyontaan, Kota Pekalongan Macam Bahasa No Kode Klan BA BI B. J Keterangan 1 1 + + + Multilanguage 2 2 + + + Multilanguage 3 3 + + + Multilanguage 4 4 + + + Multilanguage 5 5 + + + Multilanguage 6 6 + + + Multilanguage 7 7 + + + Multilanguage Keterangan Kode 8 Klan Al-Bin Yahya 9 Klan Al-Asseggaf. 10 Klan Al-Basyeban 11 Klan Al-Attas 12 Klan Al-Habsyi 13 Klan Al-Aydrus 14 Klan Al-Ba’bud

2. Pemerolehan Bahasa Arab pada MKANP :

MKANP mengenal dan mendapatkan pengetahuan tentang BA dari: 1. Lingkungan keluarga. Khususnya bagi keluarga habaib. Merupakan sebuah kewajiban bagi kalangan habaib dan keturunannya untuk belajar dan mempergunakan BA dalam berbagai peristiwa tutur. Pemerolehan BA bagi keluarga habaib berawal dari keluarga. Bapak Ibu memperkenalkan BA untuk kali pertama pada putra-putrinya atau kakek- nenek yang memperkenalkan BA pada cucu-cucunya atau orang yang lebih tua dituakan yang pertama kali memperkenalkan BA pada generasi habaib yang lebih muda. Kebanyakan BA ragam amiyyah L mulai diajarkan dan dipergunakan pertama kali di lingkungan keluarga. 92 Untuk ragam BA L banyak diajarkan pada keluarga habaib qobail di daerah pinggir. Keluarga di daerah pinggir tersebut kurang memiliki pengetahuan tentang BA H dan sering berinteraksi dengan orang non- Arab. Ada juga beberapa keluarga habaib untuk mengajarkan BA ragam amiyyahL sekaligus BA ragam fusha H. Keluarga habaib ini mayoritas bermukim di daerah pusat dan memiliki pengetahuan tentang BA H. 2. Lembaga Pendidikan. Lembaga pendidikan terbagi menjadi dua; 1 Lembaga pendidikan formal, 2 Lembaga pendidikan informal. 2.1 Lembaga pendidikan formal Yaitu institusi pendidikan formal yang di dalamnya terdapat muatan pembelajaran BA bagi murid-murid yang belajar di dalamnya. Untuk anak-anak MKANP mereka belajar di berbagai lembaga pendidik formal baik yang berada di bawah naungan Diknas ataupun Depag. Beberapa lembaga pendidikan formal tersebut adalah : Perguruan Al Irsyad, SMAN SMAS, MAN MAS SMK N SMK S yang ada di Kota Pekalongan. Hasilnya anak-anak MKANP yang belajar di Perguruan Al Irsyad, MANMAS menguasai BA ragam fusha Hlebih baik dibandingkan anak-anak MKANP yang belajar di SMA N SMAS. Dengan asumsi bahwa anak-anak MKANP yang belajar di bawah naungan perguruan Islam Depag memperoleh pelajaran BA ragam 93 fusha H di sekolahnya. Pelajaran BA merupakan mata pelajaran dasar bagi lembaga pendidikan Islam Depag. Sehingga MKANP yang belajar di dalamnya memperoleh kesempatan untuk mempelajari BA ragam fusha H lebih banyak dibandingkan anak- anak MKANP yang belajar di tempat lain. Anak-anak yang belajar di SMA NSMA S, SMK N SMKS kurang bisa menguasai BA ragam fusha H. Karena mereka tidak mendapatkan pelajaran BA di sekolahnya. 2.2 Lembaga pendidikan informal Selain mempelajari BA di lembaga pendidikan formal, banyak juga dari MKANP yang mempelajari BA di berbagai lembaga pendidikan informal yaitu di berbagai pondok-pesantren di Indonesia dan luar negeri. Untuk daerah Indonesia khususnya Jawa ada beberapa pondok pesantren yang khusus mendidik anak-anak MKA, diantaranya; Darul Lughoh wa Da’wah DALWA di Kota Pasuruan, Darul Hadits di Kota Malang, Madrasah Ats-Tsaqafah Al-Islamiyyah, Bukit Duri, Tebet Jakarta Selatan. Ada juga yang belajar secara langsung kepada para habaib sepuh yang mempunyai ketrampilan berbahasa Arab seperti belajar ke habib Sholeh, Tanggul, Jember. Mengingat MKANP mempunyai hubungan psikologis, biologis, dan historis dengan MKA yang berada di luar negeri Yaman, Mekkah, Jeddah ada pula yang belajar BA secara langsung di berbagai negeri tersebut. Di 94 Yaman mereka belajar di ribath ponpes Darul Mustofa, Tarim- Hadhramaut yang sekarang diasuh oleh Al Allamah Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz. Di Makkah di Ma’had Islamiyyah asuhan Al- Magfurlah Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki. MKANP yang belajar BA di negeri Timur Tengah tersebut mampu menguasai BA ragam fusha H dan BA ragam amiyyah L dalam berbagai dialek yang terdapat dalam BAS. Hal ini disebabkan mereka belajar langsung kepada native speaker penutur jati BA yang berada di negeri tersebut.

3. Ciri-ciri Masyarakat Keturunan Arab di Noyontaan, Kota Pekalongan