82
Data penelitian sebagian besar berupa kata-kata atau kalimat yang digali melalui tiga sumber, meliputi: 1 peristiwa, yaitu proses komunikasi
dalam berbagai ranah sosial keluarga, agama, jual-beli yang terjadi secara alamiah wujud data berupa tuturan lisan dari berbagai peristiwa tutur yang
dilakukan oleh masyarakat tutur Arab di Noyontaan, Kota Pekalongan; 2 informan, yaitu anggota masyarakat tutur Noyontaan; 3 dokumen, yaitu
informasi tertulis yang berkenaan dengan BA dan MKA. wujud data ini berupa naskah, buku–buku tentang sejarah MKA, teks berbahasa Arab,
lembar monografi, tabel jumlah penduduk Noyontaan, dan peta lokasi daerah Noyontaan, Kota Pekalongan. Sesuai dengan tujuan dan ruang
lingkup penelitian ini, kedua macam data tersebut diambil dari tuturan atau bagian tuturan bahasa Arab, BJ, BI yang dipergunakan dalam masyarakat
tutur di Noyontaan, Kota Pekalongan serta keterangan penutur mengenai bahasa tersebut di dalam masyarakat.
E. Pengumpulan Data
Penelitian ini memanfaatkan metode kualitatif etnografi Spradley 1979, dan Muhadjir 1996, dengan melibatkan peneliti dalam pergaulan
dengan penutur bahasa Arab di Noyontaan, Kota Pekalongan. Penelitian dalam pandangan etnografi bermakna memahami gejala yang bersifat
alamiah atau yang wajar sebagaimana adanya tanpa dimanipulasi dan diatur dengan eksperimen atau tes Muhadjir, 1996: 96. Gejala yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah gejala pemilihan bahasa atau ragam bahasa pada masyarakat tutur Arab di Noyontaan, Kota Pekalongan.
Data dikumpulkan dengan menggunakan metode simak, baik teknik simak libat cakap SLC maupun teknik simak bebas libat cakap SLBC
Sudaryanto 1993: 133-135. Dalam melakukan kedua teknik itu dilakukan
83
pula teknik rekam dengan tape recorder dan teknik catat dengan menggunakan catatan lapangan. Di samping itu, untuk melengkapi data,
digunakan pula metode cakap atau percakapan antara peneliti dengan penutur selaku informan. Dalam praktiknya, metode cakap ini diwujudkan
dengan teknik pancing, yakni dengan memancing informan agar berbicara melalui percakapan langsung atau cakap semuka Sudaryanto 1993:137.
Penggunaan metode cakap ini dibantu dengan alat bantu rekam dengan tape recorder teknik rekam disertai dengan teknik catat Sudaryanto
1993:139. Penggunaan teknik rekam dan teknik catat ini sama seperti yang dilakukan dalam rangka pelaksanaan metode simak. Kedua teknik itu
diakhiri dengan klasifikasi atau pengelompokan kartu data. Seluruh hasil pengumpulan data yang bersumber dari perekaman
dan catatan lapangan ditranskripsikan, diklasifikasikan, dan dilakukan penafsiran sementara Milroy, 1989: Strauss et.al. 1990. Untuk menjaga
keabsahan data di atas dilakukan 1 perpanjangan keikutsertaan, 2 ketekunan pengamatan, 3 trianggulasi, baik trianggulasi sumber data
data hasil perekaman dan catatan lapangan maupun trianggulasi metode wawancara dan pengamatan, 4 pemeriksaan teman sejawat melalui
diskusi serta konsultasi ahli, dalam hal ini adalah dosen pembimbing .
F. Analisis Data