cenderung selalu mempertimbangkan secara matang dan terencana atas keputusan investasinya.
2.2.2. Perilaku keuangan
Teori psikologi menyebutkan bahwa seseorang akan selalu didorong oleh kebutuhan dasarnya, yang mana kebutuhan tersebut muncul dari pengaruh
lingkungan tempat dia berada. Tujuan mempelajari perilaku psikologi adalah: 1. Mengumpulkan fakta-fakta perilaku manusia mempelajari hukum-hukum
perilaku tersebut. 2. Psikologi berusaha meramalkan perilaku manusia.
3. Psikologi bertujuan untuk mengontrol perilaku manusia. Premis dari behavioral finance adalah bahwa teori keuangan konvensional
mengabaikan bagaimana sebenarnya manusia mengambil keputusan dan bahwa setiap orang membuat keputusan yang berbeda Barberis dan Thaler, 2003.
Behavioral finance menggunakan model dimana sebagian agen tidak sepenuhnya
rasional, baik dikarenakan preferensi ataupun kepercayaan yang salah. Menurut Lewellen, Lease dan Schlarbaum 1977 terdapat faktor lain yang
dapat mempengaruhi keputusan investasi investor yaitu behavioral motivation yang dapat dilihat dari variabel demografi, seperti jenis kelamin, usia, tingkat
pendapatan, dan tingkat pendidikan. Senada dengan itu menurut Warren, dkk menyatakan bahwa pilihan investasi seseorang lebih berdasar kepada gaya hidup
dan karakteristik demografinya.
2.2.2.1. Faktor Psikologi Investor
Faktor psikologi pemodal dalam memilih investasi dan menginvestasikan dananya ada beberapa, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Overconfidence Overconfidence
adalah perasaan percaya pada dirinya sendiri secara berlebihan. Overconfidence
membuat investor overestimate terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh investor itu sendiri, dan underestimate terhadap prediksi yang
dilakukan karena investor melebih-lebihkan kemampuannya Nofsinger, 2005. Overconfidence
juga mempengaruhi investor berperilaku mengambil risiko, Investor yang rasional berusaha untuk memaksimalkan keuntungan sementara
memperkecil jumlah dari risiko yang diambil Nofsinger, 2005. Overconfidence
juga dapat menyebabkan investor menaggung risiko yang lebih besar dalam melakukan keputusan untuk berinvestasi.
Indikator yang digunakan sebagai berikut : 1 Pengetahuan investor, dapat membantu investor dalam berinvestasi.
2 Kemampuan investor, dapat membantu investor dalam berinvestasi. 3 Risiko menjadi tidak berarti bagi investor.
b. Data Mining Investor menemukan pola di luar random dengan membaca dan meneliti data
di masa lalu historical data dan menggunakannya sebagai alat untuk memprediksi kejadian di masa yang akan datang Roth, 2007.
Indikator yang digunakan sebagai berikut : 1 Investor dapat membaca data masa lalu produk investasi sebelum
memutuskan untuk berinvestasi. 2 Investor dapat memprediksi kejadian dimasa yang akan datang dengan
meneliti produk investasi tersebut dari data masa lalu.
Universitas Sumatera Utara
c. Emotion Faktor emosi berkaitan dengan adanya badmood atau goodmood seorang
investor yang dapat mempengaruhi dalam transaksi jual beli saham dibursa. Emosi merupakan bagian penting dalam proses pengambilan keputusan-
keputusan yang memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi Nofsinger, 2005. Pada suatu saat goodmood investor dapat mengembil keputusan dengan baik
dan benar, sebaliknya pada saat badmood investor cenderung tidak dapat mengambil keputusan dengan baik dan benar.
Indikator yang digunakan sebagai berikut : 1 Investor dapat melakukan investasi dengan lebih baik dan tepat, saat emosi
investor sedang baik goodmood. 2 Investor dapat salah mengambil keputusan dalam berinvestasi pada saat
saya sedang buruk badmood. d. Mental Accounting
Investor yang mempunyai mental accounting dalam pengambilan keputusan saat bertransaksi ialah investor yang mempertimbangkan cost dan benefit dari
keputusan yang diambil Nofsinger, 2005. Dengan seperti itu investor merasa aman. Dalam arti investor lebih save dalam melakukan transaksi sehingga bisa
meminimalkan risiko karena adanya pertimbangan cost dan benefit yang akan diperoleh dengan keputusan yang diambil misalnya risiko terjadinya loss dalam
jumlah yang besar. Indikator yang digunakan sebagai berikut :
1 Dalam berinvestasi investor selalu menghitung keuntungan yang akan diperoleh.
Universitas Sumatera Utara
2 Dalam melakukan investasi investor selalu menghitung biaya yang akan dikeluarkan.
h. Familiarity Investor menilai sesuatu berdasarkan familiarity sudah di kenal Nofsinger,
2005. Investor cenderung menginvestasikan dananya pada pada perusahaan yang sudah dikenalnya.
Indikator yang digunakan sebagai berikut : 1 Dalam berinvestasi investor memilih produk investasi yang lebih dikenal
atau diketahui. 2 Dalam menentukan perusahaan tempat investor berinvestasi, investor akan
memilih perusahaan yang lebih di kenal atau di ketahui.
2.2.2.2. Faktor Demografi Investor