4.7.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian secara serempak dapat diketahui nilai F
hitung
sebesar 13,979 dan F
tabel
Secara parsial variabel overconfidence, data mining, emotion, mental accounting, familiarity
, jenis kelamin, usia, tingkat pendapatan pendidikan, gaya hidup memberikan pengaruh positif terhadap keputusan investasi emas
t dengan α = 10 adalah 2,02 dan nilai signifikansi =
0.000, hal ini berarti lebih kecil dari α = 10. Dengan demikian disimpulkan bahwa variabel faktor psikologi overconfidence, data mining, emotion, mental
accounting, familiarity dan faktor demografi jenis kelamin, usia, tingkat
pendapatan pendidikan, gaya hidup secara serempak berpengaruh terhadap variabel keputusan investasi emas, yang artinya faktor psikologi overconfidence,
data mining, emotion, mental accounting, familiarity dan faktor demografi jenis
kelamin, usia, tingkat pendapatan pendidikan, gaya hidup menentukan dalam mempengaruhi keputusan investasi emas
.
hitung
t
tabel
Investor yang merasa aman dalam melakukan transaksi, dapat meminimalkan risiko karena adanya pertimbangan cost dan benefit yang akan
. Berdasarkan hasil ini dapat diketahui bahwa percaya diri yang berlebihan dapat menyebabkan investor menjadi overestimate terhadap
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, dan underestimate terhadap risiko dan melebih-lebihkan kemampuan investor dalam melakukan kontrol atas apa
yang terjadi Nofsinger, 2005. Investor juga mempunyai mental accounting dalam pengambilan keputusan saat bertransaksi ialah investor yang
mempertimbangkan cost dan benefit dari keputusan yang diambil Nofsinger, 2005.
Universitas Sumatera Utara
diperoleh dengan keputusan yang diambil misalnya risiko terjadinya loss dalam jumlah yang besar. Terbentuknya faktor kepercayaan diri dan keamanan pada
penelitian ini menunjukkan bahwa investor yang overconfidence dan memiliki mental accounting
mempunyai sikap yang berhati-hati dalam pengambilan keputusan investasi. Investor merasa sangat yakin dengan kemampuan dan
pengetahuannya, disisi lain dia juga berhati-hati dengan keputusan investasinya. Terdapat kesamaan dalam penelitian yang sudah dilakukan oleh Iramani
dan Bagus 2008 dengan penelitian ini, yang mana dalam faktor kenyaman variabel pembentuknya adalah faktor overconfidence. Namun dalam penelitian
Iramani dan Bagus 2008 faktor kepercayaan diri hanya dibentuk dari variabel
faktor kepercayaan diri saja, sedangkan dalam penelitian ini faktor kenyamanan terbentuk selain faktor overconfidence namun juga dari faktor mental accounting.
Investor yang bersifat familiarity adalah investor yang menilai sesuatu berdasarkan familiarity sudah dikenal Nofsinger, 2005. Investor yang familiarity
memilih investasi yang sudah dikenalnya atau investor merasa sudah mengenal dengan baik kinerja dari perusahaan. Investor yang bersifat considering the past
adalah investor yang menggunakan hasil dimasa lalu sebagai faktordasar untuk evaluasi dalam pengambilan keputusan saat ini Nofsinger, 2005. Investor
mengingat kejadian masa lalu yang membuat di untung atau rugi ketika berinvestasi di masa lalu dan investor menggunakan pengalaman yang dimilikinya
tersebut sebagai dasar keputusan jual atau beli. Pada saat melakukan investasi, investor akan mengendalikan emosi dirinya.
Faktor emosi berkaitan dengan adanya emosi baik goodmood dan emosi buruk badmood yang mempengaruhi keputusan investor dalam melakukan
Universitas Sumatera Utara
investasi. Emosi merupakan bagian yang penting dalam proses pengambilan keputusan-keputusan yang memiliki tingkat ketidakpastian yang tinggi
Nofsinger, 2005. Apabila emosinya sedang baik maka investor dapat menginvestasikan dananya dengan tepat dan baik. Investor yang awalnya tidak
terpengaruh oleh investor atau pihak lain yang terkait dengan investasi yang dilakukannya dapat terpengaruh ketika emosinya sedang buruk. Untuk faktor
emosional dan interaksi sosial dalam penelitian ini sesuai dengan penelitian Iramani dan Bagus 2008. Pada penelitian tersebut faktor interaksi sosial dan
emosional dibentuk oleh faktor social interaction dan emotion. Siapapun yang berinvestasi pasti mengharapkan pertumbuhan dari hasil
investasinya. Investasi yang menguntungkan berarti membuat investor tambah kaya, tambah sejahtera serta memudahkan kita untuk mengejar keinginan-
keinginan material kita. Sungguh, investasi bagi semua investor adalah suatu urusan yang sangat serius dan menjadi prioritas yang tinggi.
Investor yang melakukan investasi dengan baik, maka membutuhkan rasionalitas yang baik juga. Rasionalitas yang baik mengarahkan pada keputusan-
keputusan investasi yang baik dan berpeluang besar memberikan keuntungan. Makin tinggi rasionalitasi dalam berinvestasi, maka makin besar peluang untuk
memperoleh keuntungan yang lebih besar. Keputusan investasi yang baik didasarkan oleh rasionalitas yang baik,
namun manusia bukanlah robot yang dapat dengan dingin mengambil keputusan hanya berdasarkan rasionalitas. Manusia biar bagaimanapun adalah makhluk
emosional. Bahkan sudah banyak penelitan yang berkesimpulan bahwa keputusan
Universitas Sumatera Utara
mengenai uang dari seorang manusia sangat dipengaruhi oleh emosinya satu disiplin ilmu yang mempelajari pengaruh emosi dan investasi adalah behavioural
finance .
Keputusan investasi manusia seringkali dihinggapi oleh dua macam emosi yaitu greed rakus dan fear takut. Greed yang tinggi menyebabkan mengambil
investasi yang sangat berisiko namun dengan peluang keuntungan yang tidak sebanding dengan risikonya. Contoh dari perilaku yang mengedepankan greed ini
adalah ketika manusia melakukan judi dimana jika dianalisa secara logis, peluang seseorang untuk menang judi adalah kecil. Sebaliknya, fear yang rendah
menyebabkan kita tidak mau mengambil investasi yang potensi keuntungannya besar dengan risiko kecil, kita menjadi terlalu penakut.
Faktor demografi investor berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan investasi. Wanita lebih senang dengan investasi emas karena wanita
terbiasa dengan investasi jenis ini. Karena investasi emas di BSM dapat dicicil setiap bulannya, hal inilah yang mendorong wanita lebih senang investasi emas
melalui BSM. Investasi emas sudah menjadi bagian dari gaya hidup investor. Dengan adanya produk investasi emas di BSM, investor secara rutin menyisihkan
pendapatannya setiap bulan untuk membayar cicilan emas di BSM. Berdasarkan hasil penelitian, investor lebih senang berinvestasi di BSM karena sudah
mengenal kredibilitas perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian, responden yang memiliki pekerjaan sebegai wiraswasta lebih senang terhadap investasi, hal ini
sejalan dengan pekerjaan wiraswasta yang lebih terbiasa akan adanya resiko berinvestasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan berdasarkan hasil dari penelitian adalah kemampuan variabel faktor psikologi overconfidence, data mining, emotion, mental accounting,
familiarity dan faktor demografi jenis kelamin, usia, tingkat pendapatan
pendidikan, gaya hidup dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel keputusan investasi emas. Variabel overconfidence memiliki nilai signifikan yang
paling tinggi dibandingkan variabel lainnya. Variabel familiarity, mental accounting
dan pendapatan juga memiliki nilai signifikan yang tinggi setelah overconfidence.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keputusan investasi emas sangat dipengaruhi oleh perasaan overconfidence, familiarity,
mental accounting dan tingkat pendapatan.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan maka diberikan saran sebagai berikut: 1. Saran untuk perusahaan sebaiknya Bank Syariah Mandiri melakukan inovasi
produk setiap tahunnya, sehingga semakin banyak produk investasi yang ditawarkan maka akan semakin menarik minat calon nasabah untuk
melakukan investasi pada Bank Syariah Mandiri. 2. Saran untuk penelitian mendatang sebaiknya perlu dilakukan penambahan
variabel religius dan variabel budaya dan keadaan ekonomi makro untuk
89
Universitas Sumatera Utara