Hasil Uji Glejser Hasil Uji Heteroskedastisitas Data Asli 1 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.2. Grafik Sctatterplot Data Asli Sumber: Data Diolah, 2013 Berdasarkan Gambar 4.2 terlihat bahwa titik-titik tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

4.6.3.2 Hasil Uji Glejser

Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,1 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Tabel 4.17. Hasil Uji Glejser Data Asli Universitas Sumatera Utara Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.901 1.872 1.016 .313 Overconfidence .222 .066 .234 1.346 .001 Data Mining .120 .056 .170 1.125 .037 Emotion .073 .058 .091 1.768 .209 Mental Accounting .168 .078 .170 .148 .035 Familiarity .113 .058 .139 1.945 .056 Jenis Kelamin .719 .232 .255 .096 .003 Usia .087 .080 .085 1.808 .281 Pendapatan .336 .129 .225 1.609 .011 Pendidikan .053 .077 .054 1.691 .297 Gaya Hidup .201 .093 .187 .162 .034 Sumber: Data Diolah, 2013 Berdasarkan Tabel 4.17 maka dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk variabel Emotion, Usia, Pendidikan 0,1. Sedangkan nilai signifikansi untuk variabel Overconfidence, Data Mining, Mental Accounting, Familiarity, Jenis Kelamin, Pendapatan dan Gaya Hidup 0,1. Karena terjadi heterokedastisitas, maka data diolah kembali dengan menggunakan transformasi akar. Transformasi data bertujuan untuk mengubah data dari data yang tidak mengikuti sebaran normal dengan keragamanan antar perlakuan tidak homogen Universitas Sumatera Utara menjadi mengikuti sebaran normal dengan keragaman antar perlakuan menjadi homogen. Transformasi data yang biasa dipergunakan adalah : 1. Transformasi akar Yi √Yi, transformasi ini digunakan jika data mengikuti sebaran Poisson. Ciri-cirinya adalah rata-rata ў data hasil pengamatan masing-masing perlakuan hampir sama dengan variannya т 2 2. Transformasi ArcSin √Yi , transformasi ini digunakan jika data mengiku ti sebaran Binomial. Ciri-ciri data yang mengikuti sebaran ini adalah rata-rata ў data tersebut sebanding dengan variannya т , data yang mengikuti sebaran Poisson ini biasanya data dalam persen dengan persentase yang sangat kecil atau peluang kejadiannya sangat kecil atau sebaliknya yaitu sangat besar mendekati O atau 100. Jika hasil pengamatan ada data yang nilainya 0, karena akar 0 tak terdefinisikan, maka transformasinya ini diubah menjadi akar Yi + 1 atau Yi + ½. 2 , perlu diingat bahwa ў = np dan т 2 3. Transformasi Log Yi atau Ln Yi, transformasi ini biasanya digunakan bila data berkaitan dengan waktu dan rata- ratanya ў mengikuti rata-rata Geometrik. Ciri-ciri data ini adalah bila rata- rata ў suatu perlakuan semakin besar, maka variannya т = np1-p. Data dalam satuan pengukuran persentase Yi biasanya mengikuti sebaran ini. 2 4. Transformasi kebalikan 1Yi, transformasi ini digunakan jika rata-rata data mengikuti rata-rata Harmonik. Data ini diperoleh jika satuan pengukuran juga semakin besar, sehingga homogenitas ragamvarian antar perlakuan tidak terpenuhi. Data yang mempunyai ciri-ciri tersebut adalah data yang berkaitan dengan waktu. Universitas Sumatera Utara yang digunakan dalam penelitian dari dua satuan, sehingga jika satuan tersebut tidak rasional maka perlu dibalik atau diharmoniskan dalam analisis data. 5. Transformasi LnA – Yi atau Ln[A – YiYi], disini A adalah nilai maksimum dari respons yang mungkin dicapai atau nilai maksimum teoritis. Transformasi ini digunakan jika nilai A diketahui atau dapat diduga dan data tidak linear dalam urutan waktu. Dalam hal ini data mengikuti kurva Logistik atau Sigmoid Dalam penelitian ini, hasil akan diolah kembali dengan menggunakan transformasi akar agar memenuhi sebaran normal sebagai berikut. s taff.unud.ac.id~sampurnametodologi-ilmiah.doc

4.6.4. Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi Akar