Bab: Terbunuhnya Abu Rafi' bin Abdullah

Bab: Terbunuhnya Abu Rafi' bin Abdullah

3732. Telah menceritakan kepadaku Ishaq bin Nashr telah menceritakan kepada kami Yahya bin Adam telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Za`idah dari Ayahnya dari Abu Ishaq dari Al Barra` bin 'Azib radliallahu 'anhuma, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus sekelompok orang kepada Abu Rafi', kemudian pada malam hari Abdullah bin 'Atik masuk ke dalam rumahnya dan membunuhnya saat ia sedang terlelap tidur."

ْ ْ ُل ْه ْن َأ اَّمَلَف ِف ْنِع لا ْح ِديِلاَقَ لْا ُه َع

َّ ِل َلَع َُل َناَك َو ُهَد ر َم ْسُي ٍعِفا َر وُبَأ َناَك َو َباَب ُت َتَفَف اَ ُط ذَخَأَف َبَهَذ َلِإ

ْخ ْمَل لا ْنِإ لُق ْنِم ْقَلْغَأ ْح او ُصُل َي ِب اوُرِذَن ُم ْوَق

ُت لَعَجَف ِهْيَلِإ ُت ا َمَّلُك ْدِع َص ِه ِرَ َسَ ْ

ُت ٍلِخاَد َّ َلَع ُت

اًباَب ُت َتَف

ٍمِل ِف قَأ اَبَأ اَي ُت ِتْيَب َوُه َن ِ ِلاَيِع َط ْس َو ظُم ٍتْيَب ِهْيَلِإ َوُه اَذِإَف ُتْيَ َتّ ْناَف

لُقَف لا ْنِم ْيَأ ي ِرْدَأ َل

ُ َلُت ىَّتَح َّ َلِإ ْغَأ

َحا َص َو اًئْي َش ُتْيَن ا َمَف ٌش ِهَد اَنَأ َو ِفْي َّسلاِب ًةَب ْر َض ُهُب ِر ْضَأَف ِت ْو َّصلا ْحَن َو ُتْي َو ْهَأَف اَذَه ْنَم َلاَق ٍعِفا َر

ْ لُقَف ِهْيَلِإ لا ْنِم ْج َكِّمُ ِلْ َلاَقَف ٍعِفا َر اَبَأ اَي ُت ْو َّصلا اَذَه اَم ُت

ُت لَخَد َُّث ٍديِعَب يَغ َ ُثُكْمَأَف ِتْيَب ُت رَخَف َ ْ ْ

ْ ْ قَأ ْت ثَأ ْضَأَف ُلْبَق لا ِف لا َةَبِظ ُت ْع َضَو َُّث لُت ُ ْمَل َو ُه َنَخ ًةَب ْر َض ُهُب ِر َلاَق ِفْي َّسلاِب يِنَبَر َض ِتْيَب

ًلُجَر َّنِإ ُلْي َو

ْ َلِإ ْنا ْبَ ْلْا ْفَأ ْف ْهَظ ِهِن

ُتْيَ َتّ ىَّتَح اًباَب اًباَب َبا َو ُحَت ُت لَعَجَف ُهُت لَتَق ِّنَأ ُت ِف

َ َعََف ِه ِر

َذَخَأ ىَّت َح طَب ِف ِفْي َّسلا

ْت سَْكْناَف ْق ٍ َلْيَل ِف ْعَق ِض ْرَ لْا َلِإ ْنا ْدَق يِقا َس ََ

ِّنَأ ى َرُأ اَنَأ َو ِلْج ِر ُت ْع َضَوَف ٍةَجَرَد َُل ْ

ٍة َرِم ُم

ُت َوَف

ُتْيَ َتّ

ِباَب َل َع ُت ْسَلَج ىَّتَح ُت ْقَلَطْنا َُّث ٍةَماَمِعِب اَ ُتّ َصَعَف ْ

اَّمَلَف ْعَأ ْخَأ َل لُقَف لا ُهُت ْب لَتَقَأ َمَل ىَّتَح َ َلْيَّللا

ُجُر

ُت

ُت ِباَح ُت ْقَلَطْناَف ِل ْهَأ

ْ لُقَف ْصَأ َلِإ لا

ْنَأ

ٍعِفا َر اَبَأ ىَع َلاَقَف ِرو ُّسلا َلَع ي ِعاَّنلا َماَق ُكيِّلِا َحا َص ْ

ِزاَجِح

ر ِجاَت

ُت َكَلْج ِر ط ُس َلاَقَف ُهُت ثَّدَحَف ِهْيَلَع ُ َّللا َّل َص ِّيِبَّنلا َلِإ َمَّلَسَو ُتْيَ َتّ ْناَف

ْبا

ط َسَبَف ٍعِفا َر اَبَأ ُ َّللا َلَتَق ْدَقَف َءاَجَّنلا ُّطَق ْمَل ا َهِكَت ْشَأ

اَ َّعَأَكَف ا َهَح َسَمَف ِلْج ِر

3733. Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Musa telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa dari Israil dari Abu Ishaq dari Al Barra bin 'Azib dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus beberapa sahabat Anshar kepada seorang Yahudi bernama Abu Rafi', dan beliau menunjuk Abdullah bin 'Atik untuk memimpin mereka. Abu Rafi' adalah seorang laki-laki yang selalu menyakiti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan membantu musuh untuk menyerang beliau, dia tengah berada di bentengnya yang berada di wilayah Hijaz. Ketika para sahabat tersebut telah dekat dengan (bentengnya) -yaitu ketika matahari hampir terbenam dan orang-orang telah kembali dari gembalaannya-, maka Abdullah berkata kepada para sahabatnya, "Diamlah kalian di tempat kalian masing- masing, sesungguhnya aku akan berusaha masuk tanpa sepengetahuan penjaga pintu, mudah-mudahan aku bisa masuk." Setelah itu dia pergi hingga mendekati pintu (gerbang), ia menutup kepalanya seolah-olah orang yang sedang buang hajat. Ketika orang-orang telah masuk, maka penjaga pintu berkata kepadanya, "Wahai Abdullah, jika kamu ingin masuk, maka masuklah, sesungguhnya aku akan menutup pintu gerbang." Lalu aku masuk dan bersembunyi, ketika orang-orang telah masuk, pintu gerbang pun ditutup, kemudian kunci pintu gerbang digantungkan di atas gantungan kunci." Abdullah berkata, "Lalu aku bangun ke tempat mereka meletakkan gantungan kunci, aku pun megambilnya, dengan cepat aku membuka pintu gerbang. Sementara itu Abu Rafi' sedang bergadang bersama orang-orang, yaitu dalam sebuah kamar miliknya di tempat yang agak tinggi. Ketika orang-orang yang bergadang bersamanya telah pulang, aku langsung naik ke rumahnya, setiap kali aku membuka pintu, maka aku langsung menutupnya dari dalam, aku berujar, "Jika mereka memergokiku, maka mereka tidak akan menemukanku hingga aku berhasil membunuhnya." Lalu aku mendapatinya ia berada di tengah keluarganya, yaitu di rumah yang sangat gelap,

sampai aku tidak tahu dimanakah dia berada." Aku pun berseru, "Wahai Abu Rafi'!" dia berkata, "Siapakah itu?" ia lalu bergerak ke arah suara, dan aku langsung menebasnya dengan pedang, karena saat itu aku sangat gugup, maka tebasanku tidak sampai membunuhnya dan ia berteriak sekeras-kerasnya. Lalu aku keluar dari rumah dan aku menunggu dari luar tidak terlalu jauh, kemudian aku masuk menemuinya kembali. Aku bertanya, "Aku mendengarmu berteriak, ada apa sebenarnya wahai Abu Rafi'?" dia menjawab, "Kecelakaan bagi ibumu! Sungguh, seseorang masuk ke dalam rumahku dan berusaha menebasku dengan pedang." Abdullah berkata, "Kemudian aku kembali menebasnya hingga ia terluka parah, namun aku belum sempat membunuhnya, kemudian aku tusukkan pedang ke perutnya hingga tembus ke punggungnya, setelah itu aku yakin bahwa aku telah membunuhnya. Kemudian aku pergi lewat pintu demi pintu hingga aku sampai ke anak tangga hingga kakiku merasa telah menyentuh permukaan tanah. Dan pada malam itu aku terjatuh di malam yang cahaya bulan sangat terang, dan kakiku pun patah, kemudian aku pun membalutnya dengan kain surbanku. Setelah itu aku pergi perlahan sampai aku duduk di depan pintu gerbang, aku berkata kepada sahabat-sahabatku, "Aku tidak akan keluar dari benteng ini sampai aku tahu bila aku benar-benar telah membunuhnya." Ketika ayam jantan mulai berkokok, seseorang pembawa berita kematian berdiri dan berkata, "Aku umumkan bahwa Abu Rafi', saudagar dari Hijaz telah meninggal dunia." Lalu aku menemui sahabat-sahabatku dan berkata, "Mari kita pergi menyelamatkan diri, karena Allah telah membunuh Abu Rafi'." Setelah sampai di hadapan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hal itu pun aku beritahukan kepada beliau, lantas beliau pun bersabda: "Bentangkanlah kakimu." Lalu aku membentangkannya, lalu beliau mengusapnya, seakan- akan kakiku tidak merasakan sakit."

3734. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman telah menceritakan kepada kami Syuraikh -yaitu Ibnu Maslamah- telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Yusuf dari Ayahnya dari Abu Ishaq dia berkata, aku mendengar Al Barra bin 'Azib radliallahu 'anhu, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus beberapa orang, sementara Abdullah bin Atik dan Abdullah bin 'Utbah ikut bersama mereka. Kemudian mereka berangkat hingga mendekati benteng pertahanan, Abdullah bin 'Atik lalu berkata kepada mereka, "Diamlah kalian di sini, aku akan berusaha masuk (benteng) dan mengintai mereka." Abdullah bin 'Atik melanjutkan, "Maka aku bergerak mendekati supaya bisa masuk benteng, ternyata mereka kehilangan keledai-keledai mereka, lalu mereka keluar (benteng) sambil membawa lentera untuk mecarinya. Karena khawatir ketahuan, maka aku pun menutup kepalaku dan duduk seolah-olah seperti orang yang sedang buang hajat. Penjaga pintu (mereka) berseru, "Barangsiapa ingin masuk, masuklah, sebelum kami menutup pintu." Aku langsung masuk dan bersembunyi di kandang keledai persis di samping pintu gerbang. Ternyata orang-orang tengah makan malam bersama Abu Rafi', mereka berbincang-bincang hinga larut malam, setelah itu mereka kembali ke rumah mereka masing-masing. Ketika keadaan menjadi lengang dan aku tidak lagi mendengarkan adanya gerakan, akupun keluar." Abdullah melanjutkan, "Aku sempat melihat penjaga pintu meletakkan kunci gerbang di lubang dinding, aku langsung megambilnya dan membuka pintu gerbang." Abdullah berkata, "Aku sempat berkata, "Sekiranya orang-orang memergokiku, maka aku akan bergerak mengendap-endap." Setelah itu aku menuju ke pintu rumah-rumah mereka dan menutup pintu dari dalam, aku lalu naik ke rumah Abu Rafi' melalui tangga, dan ternyata rumahnya sangat gelap sebab lampu-lampunya telah dipadamkan, hingga aku tidak tahu dimanakah posisi Abu Rafi' berada. Aku kemudian berseru, "Wahai Abu Rafi'!" dia menyahut, "Siapa itu?", dia kemudian pergi menuju sumber suara, dan aku pun langsung menebasnya, namun tebasanku tidak berpengaruh apa-apa hingga dia dapat berteriak." Abdullah melanjutkan perkataannya, "Setelah itu aku menemuinya kembali seolah-olah aku baru saja bangun tidur, aku (pura-pura) bertanya, "Kenapa denganmu wahai Abu Rafi'?" -ketika itu aku merubah suaraku- dia menjawab, "Celaka, aku heran ada seseorang yang masuk dan ingin menebasku dengan pedang." Kemudian aku menghadapnya dan langsung menebasnya sekali lagi, namun tidak sampai membunuhnya, dia langsung berteriak hingga isterinya terbangun." Abdullah melanjutkan, "Aku merubah suaraku, seperti orang yang baru saja bangun tidur, ternyata Abu Rafi' telah terlentang, aku langsung menusukkan pedang ke perutnya hingga tembus ke punggungnya, lalu aku putar (pedang tersebut) hingga aku mendengar suara 3734. Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Utsman telah menceritakan kepada kami Syuraikh -yaitu Ibnu Maslamah- telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Yusuf dari Ayahnya dari Abu Ishaq dia berkata, aku mendengar Al Barra bin 'Azib radliallahu 'anhu, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus beberapa orang, sementara Abdullah bin Atik dan Abdullah bin 'Utbah ikut bersama mereka. Kemudian mereka berangkat hingga mendekati benteng pertahanan, Abdullah bin 'Atik lalu berkata kepada mereka, "Diamlah kalian di sini, aku akan berusaha masuk (benteng) dan mengintai mereka." Abdullah bin 'Atik melanjutkan, "Maka aku bergerak mendekati supaya bisa masuk benteng, ternyata mereka kehilangan keledai-keledai mereka, lalu mereka keluar (benteng) sambil membawa lentera untuk mecarinya. Karena khawatir ketahuan, maka aku pun menutup kepalaku dan duduk seolah-olah seperti orang yang sedang buang hajat. Penjaga pintu (mereka) berseru, "Barangsiapa ingin masuk, masuklah, sebelum kami menutup pintu." Aku langsung masuk dan bersembunyi di kandang keledai persis di samping pintu gerbang. Ternyata orang-orang tengah makan malam bersama Abu Rafi', mereka berbincang-bincang hinga larut malam, setelah itu mereka kembali ke rumah mereka masing-masing. Ketika keadaan menjadi lengang dan aku tidak lagi mendengarkan adanya gerakan, akupun keluar." Abdullah melanjutkan, "Aku sempat melihat penjaga pintu meletakkan kunci gerbang di lubang dinding, aku langsung megambilnya dan membuka pintu gerbang." Abdullah berkata, "Aku sempat berkata, "Sekiranya orang-orang memergokiku, maka aku akan bergerak mengendap-endap." Setelah itu aku menuju ke pintu rumah-rumah mereka dan menutup pintu dari dalam, aku lalu naik ke rumah Abu Rafi' melalui tangga, dan ternyata rumahnya sangat gelap sebab lampu-lampunya telah dipadamkan, hingga aku tidak tahu dimanakah posisi Abu Rafi' berada. Aku kemudian berseru, "Wahai Abu Rafi'!" dia menyahut, "Siapa itu?", dia kemudian pergi menuju sumber suara, dan aku pun langsung menebasnya, namun tebasanku tidak berpengaruh apa-apa hingga dia dapat berteriak." Abdullah melanjutkan perkataannya, "Setelah itu aku menemuinya kembali seolah-olah aku baru saja bangun tidur, aku (pura-pura) bertanya, "Kenapa denganmu wahai Abu Rafi'?" -ketika itu aku merubah suaraku- dia menjawab, "Celaka, aku heran ada seseorang yang masuk dan ingin menebasku dengan pedang." Kemudian aku menghadapnya dan langsung menebasnya sekali lagi, namun tidak sampai membunuhnya, dia langsung berteriak hingga isterinya terbangun." Abdullah melanjutkan, "Aku merubah suaraku, seperti orang yang baru saja bangun tidur, ternyata Abu Rafi' telah terlentang, aku langsung menusukkan pedang ke perutnya hingga tembus ke punggungnya, lalu aku putar (pedang tersebut) hingga aku mendengar suara

Dokumen yang terkait

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen mutu terpadu pada Galih Bakery,Ciledug,Tangerang,Banten

6 163 90

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Angkatan 2012 pada tahun2015

8 93 81

Perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung : (studi deksriptif mengenai perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung)

9 116 145

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada BUSN Non Devisa Konvensional yang Terdaftar di OJK 2011-2014)

9 104 46

Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment (Penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK RI)

24 152 62

Perilaku Komunikasi Waria Di Yayasan Srikandi Pasundan (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Waria di Yayasan Srikandi Pasundan di Kota Bandung)

3 50 1

Pengaruh Kemampuan Manajerial Dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Di Unit Agro Bisnis Pada Yayasan Al-Anshor Bandung (survey pada petani unit Agro Bisnis Yayasan Al-Anshor Bandung)

5 61 1