Bab: Kisah bani Nadlir

Bab: Kisah bani Nadlir

3724. Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Nahsr telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij dari Musa bin 'Uqbah dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, dia berkata, "Bani Nadlir dan Bani Quraidzah pernah hendak menyerang (Nabi). Maka Bani Nadlir diusir, dan Bani Quraidzah tetap (berada di Madinah- pent) sampai akhirnya bani Quraidlah memerangi beliau setelah itu. Maka pun beliau membunuh kaum laki-laki mereka, membagi-bagikan para wanita dan anak-anak, serta harta benda mereka kepada kaum muslimin. Namun sebagian mereka ada yang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk meminta jaminan keamanan dan masuk Islam. Dan beliau juga mengeluarkan seluruh kaum Yahudi yang ada di Madinah, baik itu Bani Qainuqa' para pengikut Abdullah bin Salam, Bani Haritsah, dan semua kaum Yahudi yang ada di Madinah tanpa terkecuali."

3725. Telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin Mudrik telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad telah mengabarkan kepada kami Abu 'Awanah dari Abu Bisyr dari Sa'id 3725. Telah menceritakan kepadaku Al Hasan bin Mudrik telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hammad telah mengabarkan kepada kami Abu 'Awanah dari Abu Bisyr dari Sa'id

3726. Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Al Aswad telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dari Ayahnya aku mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata, "Seorang laki-laki pernah memberikan sebagian kebun kurmanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sampai beliau menaklukkan Bani Quraizhah dan Bani Nadlir. Setelah penaklukan tersebut, maka beliau mengembalikan sebagian kebun kurma kepada laki-laki itu."

3727. Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Al Laits dari An Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah membakar kebun kurma Bani Nadlir dan memotongnya, yaitu yang ada di Buwairah. Kemudian turunlah ayat: '(Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya. Maka (semua itu) adalah dengan izin Allah) ' (Qs. Al Hasyr: 5).

3728. Telah menceritakan kepadaku Ishaq telah mengabarkan kepada kami Habban telah mengabarkan kepada kami Juwairiyah bin Asma` dari Nafi' dari Ibnu Umar radliallahu 'anhuma, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah membakar kebun kurma Bani Nadlir, ia mengatakan, "Untuk itulah Hassan bin Tsabit mengatakan, 'Dan telah hina pemimpin Bani Lu'ai, kebakaran di Buwairah telah menyala-nyala.' Lantas Abu Sufyan bin Al Harits menjawab, 'Allah melanggengkan hal itu, semua sisi terbakar oleh api, kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang terdampar, dan kamu akan mengetahui mana dari kedua tanah kami yang membahayakan'."

ِهِن ذِإِب يِ َّلِا َكِلَذ يَغ ٍءا َضَقِب ُض ْرَ لْا َو ُءاَم َّسلا ُموُقَت ِ َّللا َوَف َكِلَذ يَغ َ ًءا َضَق يِّنِم ِنا َسِمَت لَتَفَأ ْ

ِ ِهيِف ي ِض قَأ َل

ْب لا كَأ ْداَف ْن ْز َن َة َوْ ُعُ َثيِدَح اَذَه ُت ثَّدَحَف َلاَق ُهاَمُكيِف اَنَأَف َّ َلِإ اَعَف ُه َع ا َمُت َج َع ْنِإَف ُة َعا َّسلا َموُقَت ىَّتَح

ْ ْنْ ٍس ْوَأ ْب َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُ َّللا َّل َص ِّيِبَّنلا َج ْو َز اَ َع ُ َّللا ي ِض َر َ َة َشِئاَع ُت ْعِ َسَ اَنَأ ُن ُكِلاَم َقَد َص َلاَقَف يَبُّزلا ِ

ْث

ْرَأ َّل َص ِّيِبَّنلا ُجا َو َل َس ُلوُقَت

ْزَأ

َل َع ُ َّللا َءاَفَأ اَّمِم َّنُ َنُْمُث ُهَن لَأ ْسَي كَب ٍر ِبَأ َلِإ َناَم

َمَّل َس َو ِهْيَلَع ُ َّللا

ُع

ِهْيَلَع ُ َّللا َّل َص َّيِبَّنلا َّنَأ َن ْمَلْعَت ْمَلَأ َيِقَّتَت َلَأ َ َّللا َّنَُلْ ُت لُقَف َّنُهُّدُرَأ اَنَأ ُت ْنُكَف َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُ َّللا َّل َص ِ ِلوُسَر

ْ ُلُك ْف ك

ِهْيَلَع ُ َّللا َّل َص ٍدَّمَحُم ُلآ أَي ا َمَّنِإ ُه َس

َن َكِلَذِب ُدي ِرُي ةَقَد َص اَن رَت

َل َ اَم ُث َروُن ُلوُقَي َناَك َمَّلَس َو ْ

ْط ْخَأ َلِإ ْزَأ ْناَف لا ِهِذَه ْتَناَكَف َلاَق َّنُ َ َبَ اَم

َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُ َّللا َّل َص ِّيِبَّنلا ُجا َو ىَ َتّ ِلاَم اَذَه ِف َمَّلَس َو ْ ِنْب ِ

ِنْب ا ِّ ِلَع ِدَيِب َُّث ٍّ ِلَع ي َسُح ِدَيِب َُّث ٍّ ِلَع ِن َسَح ِدَيِب َناَك َُّث َ ْيهَلَع ُهَبَلَغَف ا ًساَّبَع ٌّ ِلَع ا َهَعَنَم ٍّ ِلَع ِدَيِب ُةَقَد َّصلا ْ ِ َّللا ِنْب ِلوُسَر ُةَقَد َص ي ِه َو ِدْي َز ِدَيِب اَناَك ا َمُه َلِك ِنْب َُّث ٍ َ

ٍن َسَح

اَ ِع َلَواَدَتَي

ٍن َسَح ِن َسَح َو ي َسُح ِنْب اًّقَح َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُ َّللا َّل َص

3729. Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Malik bin Aus bin Al Hadatsan bahwa Umar bin Al Khattab radliallahu 'anhu pernah memanggilnya, setelah itu penjaga pintunya, Yarfa, datang melapor, "Apakah anda mengizinkan Utsman, Abdurrahman, Zubair dan Sa'd untuk masuk?" Umar menjawab, "Ya." Kemudian penjaga pintu menyuruh mereka masuk, tidak lama kemudian penjaga pintu datang lagi dan berkata, 'Apakah anda mengizinkan Abbas dan Ali untuk masuk?" Umar menjawab, "Ya." Ketika keduanya telah masuk, Abbas berkata, "Wahai Amirul Mukminin, putuskanlah antara kami dengan orang ini." Ketika itu mereka tengah berselisih masalah harta yang Allah karuniakan kepada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam, yakni berupa harta milik Bani Nadlir hingga keduanya saling mencela. Sebagian kelompok berkata, "Wahai Amirul mukminin, buatlah keputusan untuk keduanya, dan legakanlah salah seorang di antara keduanya." 'Umar pun berkata, "Tenanglah kalian! Dan aku minta kepada kalian, demi Allah yang dengan izin-Nya langit dan bumi tegak, apakah kalian mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kami tidak mewariskan. Dan apa-apa yang kami tinggalkan menjadi sedekah." Yang beliau maksudkan (dengan kata kami) adalah diri beliau sendiri. Mereka menjawab, "Ya, beliau telah bersabda demikian." Maka 'Umar kembali menghadap dan berbicara kepada 'Ali dan 'Abbas, "Aku minta kepada kalian berdua, demi Allah, apakah kalian berdua mengetahui bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda seperti itu?" Keduanya menjawab, "Ya, beliau telah bersabda seperti itu." Umar kemudian melanjutkan, "Untuk itu aku akan menyampaikan kepada kalian tentang masalah ini. Sesungguhnya Allah telah mengkhususkan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam dalam masalah fa'i ini sebagai sesuatu yang tidak Dia berikan kepada siapapun selain beliau." Lalu Umar membaca firman Allah: '(Dan apa saja yang dikaruniakan Allah berupa fa'i (rampasan perang) kepada Rasul- Nya dari (harta benda) mereka… -hingga firmanNya- dan Allah Maha berkuasa atas segala sesuatu) ' (Qs. Al Hasyr: 6), ayat ini merupakan pengkhususan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Demi Allah, tidaklah beliau mengumpulkannya

dengan tidak memperhatikan kalian dan juga tidak untuk lebih mementingkan diri kalian. Sungguh, beliau telah memberikannya kepada kalian dan menyebarkannya di tengah-tengah kalian (kaum Muslimin) hingga sekarang masih ada yang tersisa dari harta tersebut. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah memberi nafkah belanja kepada keluarga beliau sebagai nafkah tahunan mereka dari harta fa'i ini, lalu sisanya beliau ambil dan dijadikannya sebagai harta Allah, beliau sudah menerapkan semua ini samasa hidup beliau. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam wafat, lalu Abu Bakr berkata, 'Akulah wali Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.' Maka Abu Bakr pun mewenangi harta itu, kemudian ia mengelolanya seperti apa yang dilaksanakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saat itu kalian juga ada." Kemudian Umar menghadap ke arah arah Ali dan Abbas, dia berkata, "Kalian berdua juga ingat bahwa dalam mengelola harta itu sebagaimana yang kalian berdua katakan, sungguh Allah juga Maha tahu, bahwa dia adalah orang yang jujur, bijak, lurus dan pengikut kebenaran. Kemudian Allah mewafatkan Abu Bakr, lalu aku berkata, 'Aku adalah pengganti Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakr, ' dan aku berwenang untuk mengelola harta tersebut hingga dua tahun dari kepemimpinanku, aku mengelolanya sebagaimana yang dikelola Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan Abu Bakr. Dan Allah juga mengetahui bila aku adalah sosok yang jujur, bijak, lurus dan pengikut kebenaran, lalu kenapa kalian datang kepadaku dan berbicara kepadaku padahal ucapan kalian satu dan maksud urusan kalian juga satu. Engkau, wahai 'Abbas, kau datang kepadaku lalu aku katakan kepada kalian berdua, 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kami tidak mewariskan. Apa-apa yang kami tinggalkan menjadi sedekah." Setelah jelas bagiku bahwa aku harus memberikannya kepada kalian berdua, maka aku akan katakan, Jika memang kalian menghendakinya aku akan berikan kepada kalian berdua, namun kalian berdua harus ingat akan janji Allah dan ketentuan-Nya, yaitu kalian harus mengelola sebagaimana yang pernah dikelola Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, Abu Bakr lakukan dan juga apa yang telah aku lakukan sejak aku memegang kekuasaan ini, jika tidak, maka kalian jangan mengatakan sesuatu kepadaku, jika kalian berdua mengatakan, "Berikanlah kepada kami, " maka dengan ketentuan seperti itu, aku akan berikan kepada kalian berdua. Apakah kalian berdua hendak merubah ketentuan selain dari itu? Demi Allah, yang dengan izin-Nya langit dan bumi bias tegak, aku tidak akan memutuskan dengan keputusan selain itu sampai tiba hari Kiamat, seandainya kalian berdua tidak sanggup atasnya maka serahkanlah kepadaku karena sungguh aku akan mencukupkan kalian berdua dengannya (harta itu)." Perawi berkata, "Lalu aku sampaikan hadits ini kepada 'Urwah bin Az Zubair, dia menjawab, "Malik bin Aus benar, aku juga pernah mendengar 'Aisyah radliallahu 'anha, isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, berkata, "Para isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengutus Utsman menemui Abu Bakr untuk meminta seperdelapan dari harta yang telah Allah karuniakan kepada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam, lalu aku menolak mereka, aku katakan kepada mereka, "Apakah kalian tidak takut kepada Allah? Apakah kalian tidak mengetahui bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Kami tidak mewarisi, dan yang kami tinggalkan adalah sedekah -yang beliau maksud dengan (kami) adalah diri beliau sendiri-, sesungguhnya keluarga Muhammad makan dari harta ini." Maka para isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berhenti pada apa yang telah disampaikan oleh Aisyah kepada mereka." Urwah berkata, "Maka harta sedekah ini ada di tangan Ali, sementara Ali mencegah Abbas dari harta tersebut, dan dapat mengalahkannya, kemudian beralih ditangan Hasan bin Ali, kemudian berpindah ketangan Husain bin Ali, kemudian berpindah ke tangan Ali bin Husain, kemudian Al Hasan bin Al Hasan, keduanya saling bergantian, kemudian berpindah ke tangan Zaid bin Hasan, dan sesungguhnya itu merupakan sedekah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."

3730. Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa telah mengabarkan kepada kami Hisyam telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah bahwa Fatimah 'alaihis salam dan 'Abbas menemui Abu Bakr, keduanya menuntut bagian harta warisan mereka, yaitu berupa tanah di Fadak dan saham dari perang Khaibar, maka Abu Bakar berkata, "Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kami tidak diwarisi, harta yang kami tinggalkan menjadi sedekah, keluarga Muhammad hanya makan dari harta ini." Maka demi Allah, kerabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lebih aku cintai untuk aku jalin hubungan dengannya daripada kerabatku sendiri."

Dokumen yang terkait

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen mutu terpadu pada Galih Bakery,Ciledug,Tangerang,Banten

6 163 90

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Angkatan 2012 pada tahun2015

8 93 81

Perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung : (studi deksriptif mengenai perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung)

9 116 145

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada BUSN Non Devisa Konvensional yang Terdaftar di OJK 2011-2014)

9 104 46

Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment (Penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK RI)

24 152 62

Perilaku Komunikasi Waria Di Yayasan Srikandi Pasundan (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Waria di Yayasan Srikandi Pasundan di Kota Bandung)

3 50 1

Pengaruh Kemampuan Manajerial Dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Di Unit Agro Bisnis Pada Yayasan Al-Anshor Bandung (survey pada petani unit Agro Bisnis Yayasan Al-Anshor Bandung)

5 61 1