Deskripsi Singkat Film Kimi ni Todoke

Eka: Hana, aku lulus tes wawancara di PT. Tiga Berlian. Hana: Wah, selamat ya. Ucapan selamat yang diucapkan Hana sebagai respon pernyataan Eka memenuhi maksim kesimpatian karena berada pada kebahagiaan lawan bicaranya dengan cara mengucapkan selamat.

2.4 Deskripsi Singkat Film Kimi ni Todoke

Kimi ni Todoke adalah sebuah film drama Jepang yang diangkat dari sebuah komik manga dengan nama judul yang sama. Film ini bercerita tentang seorang siswi SMA yang tertutup dan kurang pergaulan. Sifatnya pendiam, lugu, dan penyendiri. Ia cenderung tidak bisa menyampaikan isi hatinya dengan baik. Perbuatannya sering disalah artikan oleh teman-temannya. Siswi SMA ini bernama Kuronuma Sawako. Karena memiliki nama panggilan Sawako yang didukung dengan penampilannya yang misterius dengan rambut panjang tergerai ke depan, ia sering dipanggil dengan julukan Sadako Film hantu Jepang The Ring. Hal itu juga menyebabkan beredarnya gosip di sekolah tersebut bahwa Kuronuma memiliki kemampuan supranatural yaitu bisa mendatangkan hantu dan dapat menghadirkan kutukan apabila seseorang menatap matanya lebih dari tiga detik. Kuronumapun dijauhi oleh teman-temannya. Bahkan wali kelasnya, Pin Arai, mendatanginya untuk membuktikan gosip tersebut. Namun hal tersebut tidak berlaku terhadap Kazehaya, teman sekelas Kuronuma yang sangat ramah dan populer. Kazehaya adalah orang yang pertama kali menyapa Kuronuma, dan memperlakukan Kuronuma sama seperti ia memperlakukan orang lain tanpa rasa takut atau menganggap Kuronuma aneh. Universitas Sumatera Utara Persahabatan Kuronuma muncul disaat ia bertemu dengan Yoshida dan Yano. Mereka menjalin persahabatan yang dapat membuat Sawako menjadi lebih percaya diri dan mulai bisa mengungkapkan isi hatinya dengan teman-temannya. Namun satu per satu masalah timbul saat teman-teman Kuronuma terkena gosip miring dan Kuronuma dituduh sebagai penyebar berita tersebut. Kuronuma merasa serba salah untuk berada bersama teman-teman yang disukainya tersebut karena Kuronuma berpikir ia menjadi penyebab dari masalah yang terjadi. Hingga akhirnya, dengan berbagai cara Kuronuma berhasil menunjukkan kepada Yano dan Yoshida bahwa ia menyayangi mereka. Masalah lain datang ketika Kurumi, seorang gadis dari kelas lain yang sudah lama menyukai Kazehaya datang dan berpura-pura meminta pertolongan kepada Kuronuma. Ternyata Kurumi berupaya menjebak Kuronuma dan Kazehaya ke dalam situasi yang salah, dimana Kurumi mengatur agar Kazehaya melihat Kuronuma berduaan dengan Sanada, sahabat Kazehaya dan juga teman baik Kuronuma. Melalui jebakan tersebut Kurumi berharap Kazehaya akan salah paham dan tidak akan menyukai Kuronuma lagi. Akan tetapi hasilnya di luar dugaan Kurumi. Kazehaya tidak terpancing dengan jebakan tersebut. Yano dan Yoshida juga mengusut kejanggalan yang dilakukan Kurumi sehingga terbukti bahwa ternyata Kurumi adalah dalang gosip yang tidak menyenangkan mengenai Yoshida dan Yano. Selanjutnya adalah permasalahan yang terjadi antara Kuronuma dengan Kazehaya. Kazehaya akhirnya menyampaikan perasaannya kepada Kuronuma. Namun Kuronuma butuh perjuangan ekstra untuk memahami apa yang ia rasakan Universitas Sumatera Utara dan apa yang harus ia lakukan. Dibantu sahabat-sahabatnya, Kuronuma berusaha memahami apa yang ia rasakan dan menyampaikannya kepada Kazehaya. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Sebelum penelitian dilakukan, penulis menetapkan pendekatan atau metode penelitian sesuai dengan rumusan masalah. Dalam melakukan sebuah penelitian dibutuhkan metode sebagai penunjang untuk mencapai tujuan. Metode adalah suatu cara melaksanakan penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. kekualitatifan penelitian ini berkaitan dengan data penelitian yang tidak berupa angka-angka, tetapi berupa kualitas bentuk verbal yang berwujud tuturan Muhadjir, 1996:29. Tuturan yang menjadi data dalam penelitian ini terealisasi dalam penggalan percakapan film. Data verbal yang berupa penggalan percakapan ini pun tidak dikuantifikasi sehingga di dalam penelitian ini tidak digunakan perhitungan secara statis. Pendapat Muhadjir didukung oleh Arikunto 2006:195 yang menyebutkan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian deskriptif karena penelitian ini berusaha menggambarkan data dengan kata-kata atau kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh simpulan. Penelitian ini juga menggunakan metode deskriptif karena tujuan yang hendak dicapai sehubungan dengan topik penelitian ini adalah memaparkan atau memberi gambaran mengenai implikatur percakapan dan aimai dalam film Kimi ni Todoke. Universitas Sumatera Utara