pencapaian prestasi, menggambarkan masa depan, menghargai dan menerima masukan dari pihak lain, upaya seperti harus selalu ditingkatkan.
Hubungan antara manajer penjualan dan penjual merupakan faktor yang kritis dalam organisasi, karena mereka merupakan mata rantai awal dari pembeli
kepada perusahaan. Sukses dari keseluruhan organisasi mungkin tergantung kepada kinerja manajer penjualan dan tenaga penjualnya. Oleh karenanya, penting
untuk mengetahui lebih baik bagaimana hakekat hubungan itu dan bagaimana interaksi itu saling mempengaruhi satu sama lain.
2.3.2 Dukungan Pimpinan
Menurut Saifuddin 2011 dukungan pimpinan merupakan refleksi sikap positif pimpinan dalam memberikan respon terhadap suatu objek yang dihadapi”.
Sementara Siegel dalam Taylor 1999 mendefinisikan dukungan pimpinan sebagai “Suatu kondisi dimana seseorang diberi dorongan sehingga merasa aman
dan nyaman secara psikologis. Termasuk didalamnya kesadaran dari keberadaan yang baik dan kepuasan diri dari affec hunger senang akan keinginan besar”
Sedangkan Susilo 2002:243 menjelaskan dukungan pimpinan sebagai “Komitmen dan dukungan pimpinan, baik secara moril maupun materil yang
memadai sangat diperlukan. Komitmen mengandung pengertian bahwa pimpinan perlu bersikap konsisten dan konsekuen. Konsisten berarti memberikan dukungan
secara terus menerus dan konsekuen berarti bersedia memainkan peran yang diharapkan”.
2.3.3 Konflik
Universitas Sumatera Utara
Konflik dalam suatu organisasi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan, meskipun konflik itu mengandung makna pertentangan atau
ketidaksesuaian, ternyata pandangan para ahli tentang kedudukan dan peran konflik bagi karyawan dalam organisasi pun bermacam-macam. Salah satu aliran
pemikiran menyatakan bahwa konflik harus dihindarkan, karena itu menunjukkan
adanya kerusakan fungsi dalam organisasi. 2.3.3.1 Tipe-tipe Konflik di dalam Organisasi
Ada bermacam-macam konflik, yang perlu disebutkan yaitu : 1.
Konflik di dalam diri seseorang. Ini terjadi bilamana seseorang tidak yakin mana yang harus diambildipilih atau haus dikerjakan diantara alternatif yang
dihadapi. 2.
Konflik antara orang dan orang secara individual. Ini disebabkan antara lain oleh perbedaan perilaku, tekanan peran-peran yang ada, atau karena
perilakunya. 3.
Konflik antara perseorangan dengan kelompok. Ini biasanya terjadi karena adanya tekanan-tekanan dari kelompok terhadap individu supaya individu
menyesuaikan dengan kelompoknya, apakah mengenai pekerjaan, nilai-nilai, atau lainnya.
4. Konflik antara kelompok dengan kelompok dalam satu organisasi. Biasanya
karena perbedaan tujuan, nilai-nilai, kepentingan-kepentingan, dan sebagainya. Misalnya antara bagian lini dengan bagian staf, antara staf dengan
staf, antara kelompok karyawan dan manajemen.
Universitas Sumatera Utara
5. Konflik antara organisasi dan organisasi. Ini terjadi biasanya mengenai
sesuatu yang terjadi atau karena alas an yang ada di luar organiasi atau melibatkan organisasi lain, misalnya karena masalah inovasi, produk bau,
teknologi, pelayanan jasa, harga, penggunaan sumber daya.
2.3.4 Kerja Sama